Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Tenggelamnya Kota Pelabuhan Megah di Jamaika Abad ke-17
24 April 2021 21:07 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dahulu, di Jamaika pernah berdiri sebuah kota yang sangat megah, yang memberikan kemudahan bagi siapa saja yang mengunjunginya. Namun gempa bumi dahsyat telah menghancurkannya, menenggelamkannya ke dasar laut beserta seluruh keindahan yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Port Royal, kota pelabuhan di Jamaika merupakan kota yang sangat terkenal sebagai sarang bajak laut, pergundikan, dan tempat mabuk-mabukan yang gemar dikunjungi oleh para pelaut setelah mereka berhasil menyelesaikan penjelajahannya dan kembali membawa harta karun yang sangat banyak.
Kota yang letaknya berada di Laut Karibia tersebut, hampir tidak ada yang menyengka akan menghilang begitu saja akibat bencana alam. Kegembiraan yang selama ini dirasakan seakan tidak ada artinya setelah para pelaut kembali untuk mencari kota tersebut.
Port Royal dikenal sebagai pusat perdagangan bangsa Spanyol yang paling terkenal di Karibia, bahkan di seluruh Amerika saat itu. Banyak pelaut yang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang di sana, sambil mempersiapkan perdagangan atau pelayaran selanjutnya melewati wilayah Dunia Baru tersebut.
ADVERTISEMENT
Menjelang sore tanggal 7 Juni 1692, Port Royal diguncang sebanyak 3 kali gempa bumi, dengan intensitas yang cukup besar. Setelah gempa yang ketiga, muncul gelombang pasang yang sangat besar segera menyapu kota itu. Tidak ada waktu untuk mengungsi, dan hanya dalam beberapa menit saja 90% fasilitas kota hancur.
Port Royal, yang memiliki kurang lebih 2.000 gedung dengan ketinggian dua sampai tiga tingkat itu, hilang seketika terseret ombak, dan tertelan bumi. Lebih dari 2.000 orang meninggal, dan kerugian yang tidak dapat ditaksir jumlahnya. Diketahui, catatan mengenai peristiwa itu banyak disimpan oleh pemerintah Spanyol, yang saat itu menguasai wilayah Port Royal.
Berdasar arsip-arsip milik pemerintah Spanyol tersebut, pada 1966 pemerintah Jamaika mencoba untuk melakukan operasi penyelaman besar-besaran. Tujuannya adalah untuk menemukan kota yang tenggelam pada abad ke-17 itu.
ADVERTISEMENT
Mereka berhasil menemukan banyak harta dan artefak-artefak yang terkubur di dasar laut dengan kedalaman berkisar 5-20 meter. Walaupun tidak terlalu dalam, tetapi pemerintah Jamaika memerlukan waktu 3 tahun untuk menyelesaikan pengangkutannya tersebut.
***
Referensi: