Konten dari Pengguna

The Beatles dan Industri Musik Orde Baru

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
6 Mei 2017 17:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
The Beatles dan Industri Musik Orde Baru
zoom-in-whitePerbesar
foto : retrotvmemories.com
The Beatles berpengaruh besar dalam Industri Musik tanah air pada masa Orde Baru, bahkan mungkin hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Generasi 60-an sampai 90-an pasti tidak asing dengan grup band legendaris asal Inggris ini. Siapa lagi kalau bukan The Beatles. Meski sempat dilarang masuk ke Indonesia, nyatanya grup band ini mencapai kesuksesan setelah Soehatro naik.
Soekarno yang anti imperialisme Barat, melarang segala bentuk ‘kebaratan’ untuk masuk ke Indonesia, termasuk diantaranya musik. Sontak musik-musik Barat Masa Orde Lama benar-benar dilarang, akan tetapi hal itu tidak berlangsung terlalu lama. Setelah Orde Lama runtuh, Soekarno tumbang, lalu lahir rezim Soeharto yang tidak anti Barat, kebijakan pelarangan ‘kebaratan’ tersebut mulai dicabut, produk-produk Barat pun mulai merajalela di Indonesia, utamanya dalam hal musik.
Seperti grup aliran musik rock yang berkembang pesat pada awal Orde Baru, grup band musik pop di Indonesia juga banyak meniru band dari Barat. The Beatles yang terbentuk sejak 1960 dan saat itu sedang naik daun menjadi salah satu band yang banyak ditiru musisi Indonesia kala itu.
ADVERTISEMENT
Rinto Harahap bersama grup-nya, The Mercy’s, pada 1968 di Medan sering membawakan lagu-lagu The Beatles. Bharata Band dan Mat Beatle dari Bandung juga meniru gaya dan selalu menyanyikan lagu-lagu The Beatles.
Para pecinta The Beatles tak jarang mengadakan pementasan musik yang khusus menyanyikan lagu-lagu mereka, misalnya di Bandung diselenggarakan Beatles Happening oleh Kelompok Montecelli pada 19-20 Februari 1978, yang diikuti oleh Stairway, Yanto Diablo, One Dee Grup, Ferry, Dinnie Hera, Bani Adam, dan masih banyak lagi yang ikut tampil menyanyikan lagu The Beatles.
Selain di Bandung, Beatles Night juga diadakan di Bogor pada 24 September 1977 diprakarsai oleh Teedes Bogor, grup band yang tampi adala Stairway, Pahama, Indonesia Grup, Yanto Diable, Dedy Stanzah, dan Harry Roesli. Pementasan serupa juga diadakan di Istora Senayan Jakarta pada Maret 1978.
ADVERTISEMENT
The Beatles yang banyak dijadikan sebagai acuan bermusik kala musik Barat mulai memasuki Indsutri Musik Indonesia terus berlanjut sampai tahun 1990-an. Misalnya Himateks Beatles Night di kampus ITB pada November 1988, bagian timur Indonesia juga tidak mau kalah dengan diadakannya Show Contest 88 di Palu.
Grup band yang terdiri dari John Lennon (vokal & gitar), Paul McCartney (bass & gitar), George Harrison (gitar) dan Ringo Starr (drum) ini tidak hanya telah menghentak dunia, dan dinobatkan sebagai Band terbaik sepanjang masa, tetapi juga musik mereka berpengaruh besar dalam Industri Musik tanah air pada masa Orde Baru, bahkan mungkin hingga sekarang.