'The Tale of Genji', Gambaran Kehidupan Istana Jepang yang Tertutup

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
3 Maret 2019 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah kisah petualangan romantis dari Jepang abad ke-11, The Tale of Genji, karya Murasaki Shikibu, dianggap oleh banyak sejarawan sebagai novel pertama di dunia yang diterbitkan sekitar tahun 1010.
ADVERTISEMENT
Murasaki Shikibu adalah seorang selir pada masa pemerintahan Kaisar Akiko yang terkenal karena kecintaannya terhadap karya-karya seni, termasuk sastra. Salah satu karya penting yang pernah dibuatnya adalah kisah petualangan Pangeran Genji.
Dalam karyanya, Shikibu memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai kehidupan di istana Jepang abad ke-11, salah satunya kehidupan para bangsawan perempuan yang sangat ketat sebagai bagian dari persiapan untuk menikahi para putra kerajaan.
The Tale of Genji. Foto: common.wikimedia.org
Dalam The Tale of Genji, dikisahkan seorang perempuan dari kelas rendah melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Genji. Karena alasan tertentu, Genji pun diasuh dan dibesarkan di istana atas perintah sang kaisar.
Ketika telah dewasa, Genji berubah menjadi seorang pria yang senang mengejar banyak perempuan, bahkan hingga ke luar istana. Namun, hal itu tidak membuat Genji populer di kalangan perempuan, pinangannya malah mendapat banyak penolakan setelah mereka mengetahui sifat buruknya itu.
ADVERTISEMENT
Di dalam beberapa adegan, Shikubu menggambarkan perjuangan cinta Genji dengan kesan-kesan yang konyol. Bagi Shikibu, Genji bukanlah pria sempurna seperti yang biasa diperlihatkan tokoh-tokoh pangeran lain.
Tulisan Shikibu mengandung banyak ajaran Buddha, di mana salah satu isinya menjelaskan tentang kehidupan di bumi yang begitu singkat dan akan menghilang dengan cepat.
Para ahli percaya bahwa Shikibu telah meramalkan revolusi di Jepang dalam karyanya tersebut. Sebuah peristiwa penggulingan kekuasaan kaisar oleh para samurai pada abad ke-12, yang menjadikan Jepang wilayah militer keshogunan, telah dijelaskan secara sekilas di dalam karya Shikibu.
Dilahirkan pada 973 M, Shikibu adalah putri seorang gubernur dan cendekiawan terkenal pada masanya. Walau budaya di Jepang tidak mengizinkan seorang anak perempuan belajar membaca, ayah Shikibu memperbolehkan putrinya itu untuk belajar bersama saudara laki-lakinya.
ADVERTISEMENT
Shikibu menikah ketika usianya baru menginjak dua puluhan, dan memiliki seorang anak perempuan. Namun dua tahun kemudian, suaminya meninggal dunia. Keluarga kerajaan yang terkesan dengan kecerdasan dan bakat menulis Shikubu, mengundangnya untuk bekerja di istana sebagai selir Kaisar Akiko.
Selama berada di istana, Shikibu banyak menulis kehidupan keluarga kerajaan yang tidak banyak diketahui masyarakat. Kemudian, ia menyelesaikan The Tale of Genji, yang dengan cepat populer.
Novel itu telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, dan disenangi karena memperlihatkan perjalanan sastra, serta penjelasan yang tepat mengenai kehidupan di istana Jepang yang sangat tertutup.
---
Sumber: Raftery, Miriam. 2008. 100 Buku yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang: Karisma