Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Kelam, Tragedi kemanusiaan 1965 (Bagian I)
4 Maret 2017 20:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah panjang bangsa Indonesia dengan perjuangan berlatang belakang ideologi yang dianut oleh para pendahulu, salah satunya ideologi komunisme.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh terkenalnya ialah Datuk Ibrahim alias Tan Malaka. Tan Malaka yang disebut-sebut sebagai the founding fathers “yang terlupakan” oleh bangsa ini merupakan seorang kiri-nasionalis yang menulis buku Naar de Republiek Menuju Republik. Gagasannya ia tuangkan dalam buku terbitan 1925 itu tentang bentuk pemerintahan jika Indonesia merdeka. Lebih dahulu dari Moh. Hatta pada tahun 1927 yang menulis Indonesia Vrijheid, Indonesia Merdeka. Serta pledoi Soekarno Indonesia Menggugat pada 1933.
Ideologi komunisme sendiri di Indonesia dianut oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tahun 1965 Indonesia diguncang prahara. Pembunuhan ketujuh perwira tinggi TNI diduga didalangi oleh PKI. 50 tahun lebih berlalu, dokumen otentik yang diyakini akan menjadi titik terang peristiwa tersebut yakni Supersemar entah dimana berada. Para ahli sejarah menduga tak hanya PKI yang menjadi dalang utama dalam kasus tersebut. Berkelindan antara pemerintah, militer, dan PKI sendiri.
Foto : globalresearch.ca
ADVERTISEMENT