Konten dari Pengguna

Varosha, Kota Wisata Mewah yang Kini Jadi 'Kota Mati'

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
21 September 2018 16:17 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Varosha adalah sebuah daerah yang secara administrasi masuk dalam wilayah negara Siprus, namun tidak mendapat pengakuan dari Republik Siprus Utara.
ADVERTISEMENT
Varosha dikenal sebagai daerah wisata modern di Kota Famagusta. Selama tahun 1970-an, Varosha menjadi kota tujuan wisata utama di Siprus karena menawarkan kenyamanan dan kemewahan.
Pada masa kejayaannya, Kota Varosha menawarkan pelayanan yang sangat baik kepada para wisatawan yang berkunjung. Kota ini membangun berbagai bangunan mewah, terutama tempat penginapan. Sebelum akhirnya hancur akibat invasi yang dilakukan Turki atas wilayah Siprus.
Kota Varosha sepenuhnya dikuasai oleh pasukan Turki pada 1974. Mereka membatasi akses ke luar dan masuk kota tersebut dengan membangun sebuah 'penghalang besar', yang setiap saat dijaga oleh pasukan Turki dan pasukan PBB.
Lambat laun Kota Varosha, yang sebelumnya dikenal sebagai kota wisata, mulai mengalami kemunduran yang sangat pesat. Tidak ada yang bersedia untuk memasuki kota itu karena peizinannya yang sangat sulit dari para tentara.
ADVERTISEMENT
Maka akhirnya kota itu pun ditinggalkan, baik oleh penduduknya maupun masyarakat Siprus, hingga disebut sebagai 'kota mati'.
Sebelum benar-benar ditinggalkan, Kota Varosha direncanakan untuk dikembalikan kepada pemerintah Yunani. Tetapi entah apa yang terjadi, rencana itu tidak pernah terwujud dan hanya menjadi angan-angan saja. Selama lebih dari 30 tahun, 'kota mati' Varosha dibiarkan terbengkalai, tanpa adanya perbaikan sedikitpun.
Perlahan-lahan seluruh bangunan yang ada di sana hancur, besi-besi mulai berkarat, dan akar tanaman tumbuh menembus dinding dan trotoar. Kota Varosha yang dikenal sangat mewah itupun berubah menjadi sarang hewan-hewan liar.
Tahun 2010, pemerintah Turki berencana untuk membuka kembali wilayah Varosha sebagai tujuan wisata di sekitar Teluk Turki. Pemerintah Turki sangat yakin Varosha memiliki potensi yang baik untuk menunjang pariwisata di sana, walau pembangunannya baru sebatas rencana saja.
ADVERTISEMENT
Sumber: Soebachman, Agustina. 2013. Misteri Kota yang Hilang. Yogyakarta: Syura Media Utama
Foto: commons.wikimedia.org