Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Warisan Jalur Pelayaran Kolonial Belanda di Indonesia
25 Desember 2020 21:17 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan pelayaran di wilayah Asia Tenggara terjadi dalam periode 1850 hingga 1900. Pada waktu itu ada dua kekuatan imperial besar yang menentukan berbagai perubahan yang mengubah wajah pelayaran Nusantara hingga sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Persaingan kekuatan maritim Inggris dengan Belanda, saat itu membagi dua wilayah besar yang berporos di ujung Selat Malaka. Perjanjian Inggris-Belanda tahun 1824 membagi dua bagian utara dan selatan. Inggris mengembangkan kekuasaan di wilayah laut dan darat Semenanjung Melayu hingga Sarawak-Borneo.
Sedangkan Belanda dengan pangkalan di Batavia mengembangkan wilayah laut dan darat hingga ujung pulau terluar di timur. Perubahan itu sendiri berlangsung lambat diiringi berbagai dinamika "tukar guling" antara kedua kekuatan imperialis hingga penghujung abad 19.
Pertumbuhan perdagangan yang terjadi di perairan Asia Tenggara pada masa itu turut mengembangkan berbagai macam pelayaran dalam skala kecil di berbagai wilayah Nusantara. Fenomena ini kemudian berkembang menjadi dua kecenderungan.
Yang pertama jalur pelayaran digunakan sebagai alat mengembangkan kekuasaan negara lengkap dengan alat-alat pemaksanya. Yang kedua pengembangan ini ikut membuka berbagai perkembangan yang terjadi di luar keinginan negara.
ADVERTISEMENT
Dua dekade penghujung abad 19, Belanda mengembangkan perusahaan pelayaran yang diberi nama Koninklijke Paketvaart Maatschappij (Perusahaan Pelayaran Kerajaan ) disingkat KPM. Perusahaan ini berbentuk perusahaan swasta yang dibantu penyertaan modal dari Kerajaan Belanda. Perusahaan ini didirikan oleh Rotterdamsche Lloyd (RL) dan Stoomvaart Maatschappij Nederland (SMN).
Sebelumnya, dua perusahaan pendiri KPM telah mengoperasikan jalur pelayaran dari Belanda menuju Jawa selama 20 tahun. Jasa pelayaran pos antara pulau di Hindia Belanda sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan swasta yang bernama Nederlandsch Indisch Stoomvaart Maatschappij (NISM).
Walaupun bernama Belanda perusahaan ini adalah perusahaan swasta yang dimiliki oleh William Mackinnon, pengusaha Inggris yang beroperasi di India. Nama firma ini sebelumnya adalah Netherlands Indies Steamship Navigation Company. Karena perusahaan ini memenangkan tender dari pemerintah Belanda mereka harus menyesuaikan dengan aturan-aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Perkembangan selanjutnya yang dilanjutkan oleh perusahaan pelayaran yang dikembangkan oleh negara Republik Indonesia. Hingga saat ini masih belum mampu menyaingi kemampuan Belanda dalam mengembangkan jalur pelayaran yang diikuti dengan partisipasi aktif dari pelaku perdagangan dari wilayah yang terjauh
sumber: indonesia.go.id