Konten dari Pengguna

Xin Zhui, Mumi Wanita Zaman Dinasti Han yang Mengesankan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
18 Desember 2020 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mumi Xin Zhui. Sumber: Wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Mumi Xin Zhui. Sumber: Wikimedia commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tubuh mumi Xin Zhui yang sangat terawat, ia adalah Lady Dai-nya dinasti Han Tiongkok. Mumi itu telah memberikan gambaran langka kepada para arkeolog tentang kehidupan bangsawan Tiongkok sekitar 2.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Perbukitan Mawangdui, dekat kota Changsha di Cina, belum dianggap sebagai kepentingan arkeologi pada tahun 1971, ketika pembangunan rumah sakit setempat dimulai. Hal itu berubah segera setelah para pekerja menemukan sebuah makam kuno dan memberi tahu para ahli tim arkeolog internasional untuk menggali situs tersebut.
Apa yang mereka temukan adalah makam mengesankan Li Chang, yang memerintah wilayah itu hampir 2.200 tahun yang lalu selama Dinasti Han. Selain makam Li Chang, di dalam makam tersebut terdapat sejumlah patung emas dan perak, perhiasan yang sangat indah, dan pakaian sutra yang bagus. Namun yang paling mengesankan adalah istrinya, Xin Zhui.
Sumber: Wikimedia commons
Setelah mereka membuka bungkus tubuh Lady Dai, para arkeolog terkejut menemukan mayat yang terawat baik. Kulitnya lembut dan kenyal, rambut dan organnya utuh, serta kulit, persendian, dan ototnya masih lentur. Bahkan ada darah di pembuluh darahnya. Namun, wajahnya sangat bengkak.
ADVERTISEMENT
Pengawetan tubuh Xin Zhui yang luar biasa memungkinkan para peneliti untuk melakukan otopsi, yang sudah merupakan prestasi luar biasa untuk dilakukan pada mayat berusia 2.100 tahun. Namun, informasi yang mereka peroleh dari otopsi tentang gaya hidup bangsawan Tiongkok kuno itu terbukti sangat berharga. Ada banyak hal yang bisa diungkap.
Xin Zhui memiliki darah tipe A, berusia sekitar 50 tahun, menderita diabetes, dan melon sebagai makanan terakhirnya. Kehidupannya ditandai dengan kemalasan dan kemewahan. Makanannya mewah tetapi tidak sehat.
Faktanya, gaya hidup Xin Zhui yang tidak banyak bergerak aktif dan dimanjakan mungkin berkontribusi pada kesehatannya yang buruk dan pada akhirnya membuatnya terserang pelbagai macam penyakit lalu meninggal. Selain diabetes, dia menderita sakit sendi dan trombosis koroner dan meninggal karena serangan jantung mendadak. Kondisi kesehatannya yang tampak ironis.
Sumber: Wikimedia commons
Buku dan tablet tentang kesehatan, nutrisi, dan umur panjang ditemukan di makamnya. Ada pula informasi tentang pengobatan herbal Tiongkok untuk kondisi seperti asma, migrain, batuk, dan disfungsi ereksi.
ADVERTISEMENT
Mumi Mesir diawetkan dengan mengeringkan tubuh mereka dari semua cairan dan mengeringkan jaringan mereka dengan garam sebelum dibungkus dan dikuburkan. Namun para peneliti percaya tubuh Xin Zhui kemungkinan besar direndam dalam beberapa jenis cairan asam yang menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah pembusukan. Jejak merkuri juga ditemukan di kulitnya.
Tubuhnya kemudian dibungkus erat dengan 20 lapis sutra dan ditempatkan dalam serangkaian empat lapis peti mati. Masing-masing lapis peti diisi dengan arang dan ditutup rapat dengan tanah liat. Para arkeolog percaya bahwa ini mencegah air dan udara yang akan menyebabkan pembusukan.
Sumber: historydaily.org
historydaily.org/xin-zhui-lady-dai-worlds-best-preserved-mummy