Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Etika Bisnis Dalam Pemasaran Produk MNC Group
29 Desember 2020 16:05 WIB
Tulisan dari Pradesta Mawardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perlukah etika bisnis dalam pemasaran produk suatu perusahaan? Theodore Roosevelt yang merupakan Presiden Amerika Serikat ke-26 pernah mengatakan bahwa “To educate a man in mind but not in morals is to create a menace to society.” Berdasarkan kutipan tersebut menunjukkan bahwa manusia yang terdidik secara logika tanpa diiringi dengan pendidikan moral hanya akan menjadi ancaman kerusuhan bagi dirinya sendiri dan juga lingkungan sekitar. Begitu juga dengan bisnis, apabila bisnis dijalankan hanya berdasarkan penguasaan teori dan pengalaman dari pebisnis saja tanpa memperhatikan hukum dan etika yang berlaku, maka bisnis tersebut akan menimbulkan banyak kerugian baik berupa kerugian finansial atau nonfinansial. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan adanya etika bisnis bagi setiap organisasi bisnis dalam beroperasi.
ADVERTISEMENT
Dari pernyataan tersebut akan menimbulkan beberapa pertanyaan seperti, bagaimana peran dan pengaruh etika bisnis terhadap kinerja perusahaan? Apa indikator yang bisa digunakan sebagai tolak ukur ke-etis-an dari pemasaran produk MNC Group? Sudah etis kah pemasaran produk MNC Group selama ini? Artikel inilah yang kemudian bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut.
MNC Group merupakan salah satu kerajaan media terbesar di Indonesia yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kesuksesan dalam mengembangkan sayapnya ke berbagai lini bisnis menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki oleh MNC Group dibanding dengan kompetitornya. Hingga saat ini MNC Group telah menaungi berbagai macam unit bisnis yang secara garis besar terbagi menjadi tiga sektor utama yaitu sektor media, investasi keuangan, serta entertainment, lifestyle, property and hospitality. Sukses dengan menguasai mayoritas pangsa pasar industri media nasional, MNC Group mulai mengembangkan sayapnya dalam pasar internasional yang dapat terlihat melalui positioning dirinya sebagai Southeast Asia’s Largest and Most Integrated Media Group.
ADVERTISEMENT
Berbagai pencapaian tersebut, tentu tidak hanya bermodal pada penguasaan teori bisnis, pengalaman dalam mengelola industri media, atau ketersediaan sumber daya saja. Namun, yang paling penting adalah bahwa MNC Group memiliki nilai dan budaya perseroan yang kuat serta didukung dengan komitmennya dalam menjaga kepatuhan terhadap hukum dan etika bisnis yang berlaku. Dalam menelisik ke-etis-an MNC Group dalam menjalankan kegiatannya dalam hal ini khususnya dari segi pemasaran, dapat dilihat melalui dua indikator yaitu melalui prinsip Good Corporate Governance dan Teori Etika Deontologi.
Good Corporate Governance
MNC Group memahami penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) ini merupakan kebutuhan dasar dan landasan dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan. Kebutuhan tersebut diartikan sebagai komitmen yang dijalankan dengan konsisten untuk mengedepankan etika dan integritas dalam pengelolaan perseroan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teori Etika Deontologi
Teori deontologi menurut Keraf (dalam Fahmi, 2013), menyebutkan bahwa suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan tersebut, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri. Atas dasar itu, etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik, dan watak yang kuat dari pelaku (Sutrisna, 2010). Dari konsep etika deontologi, maka pemasaran MNC Group dikatakan etis ketika pemasaran tersebut timbul atas dasar niat tulus dan keinginan dari internal perseroan terlepas dari tujuan atau hasil yang akan didapatkan nantinya.
Hal ini sejalan dengan misi daripada perseroan itu sendiri yang mana disebutkan bahwa salah satu misi MNC Group adalah untuk menjaga keseimbangan antara aspek komersial dan aspek sosial melalui komitmen dalam pengembangan masyarakat. Pemasaran produk yang dilakukan oleh MNC Group ini tidak semata bertujuan untuk perolehan laba saja, namun pihak perseroan juga memperhatikan penuh terhadap kenyamanan serta kepuasan konsumen dan masyarakat secara umum atas pelayanan produknya sehingga efek yang dihasilkan lebih berjangka panjang bagi perseroan. Selain itu, salah satu Pedoman Perilaku Perseroan juga mengatur mengenai pelaksanaan pemasaran yang etis tepatnya yaitu pada poin no 2 yang berbunyi: Tidak membuat pernyataan palsu dan klaim palsu terutama terkait dengan pemasaran dan negosiasi termasuk akun untuk biaya dan pengeluaran, kajian atas proyek tertentu dan penulisan laporan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran produk MNC Group telah cukup memenuhi etika bisnis apabila dilihat dari indikator teori deontologi serta implementasi dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
ADVERTISEMENT
Disusun Oleh: Pradesta Mawardani, Rezky Sahlan, Suci Qhodariyah Alfikary. Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi, Univesitas Indonesia
Referensi:
Haurissa, Lina Juliana. 2014. Analisis Penerapan Etika Bisnis Pada PT MAJU JAYA Di Pare - Jawa Timur. AGORA: Jurnal Mahasiswa Manajemen Bisnis, Vol 2, No 2 (2014). http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/2526 (diakses pada tanggal 24 Desember 2020)
Nugroho, Yudi. 2019. Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. MNC Investama Tbk. Jurnal Mahasiswa Program Magister Manajemen 2019. https://www.slideshare.net/yudinugroho3/analisis-penerapan-good-corporate-governa
Pedoman Umum Good Governance Indonesia, Komite Nasional Governance (KNKG), 2006
PT MNC Investama Tbk. 2018. Laporan Tahunan 2018: Strengthening With Digital
Landscape. Jakarta: MNC Corporation
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Yogyakarta: ANDI.