Konten dari Pengguna

Full-stack Development menggunakan Teknik Rapid Application Development (RAD)

Pramudya Tamir
Seorang mahasiswa tahun ke-3 yang saat ini sedang menempuh pendidikan Sarjana Teknik Informatika di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Saya mencoba untuk belajar menulis artikel agar dapat membantu pembaca menambah wawasan miliknya.
15 Juli 2022 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pramudya Tamir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi yang menggambarkan sebuah pembelajaran mengenai bahasa pemrograman populer. Sumber gambar dari vectorjuice/Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi yang menggambarkan sebuah pembelajaran mengenai bahasa pemrograman populer. Sumber gambar dari vectorjuice/Freepik

Pengenalan - Software engineering

ADVERTISEMENT
Di dalam dunia software engineering (lebih spesifiknya di bagian web development), mungkin istilah Full-stack development tidak begitu asing di telinga kita. Tapi sebelum itu, bagi teman-teman yang belum mengetahui apa itu Full-stack development, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Full-stack development menjadi spesialisasi pekerjaan yang sangat populer saat ini. Tidak heran banyak sekali kursus di internet yang menyediakan pembelajaran mengenai spesialisasi ini, mulai dari front-end, back-end, cloud computing, deployments, hingga bahkan design systems.

Peran metode Rapid Application Development

Setelah sedikit menyinggung mengenai Full-stack development, metode Rapid Application Development (atau akan saya sebut RAD saja) memiliki peran tersendiri dalam menyelesaikan pekerjaan software engineering. Metode RAD memungkinkan developer mengerjakan task yang bersifat berulang (atau memiliki pola yang sama) dengan lebih cepat. Mengapa demikian ? karena RAD berfokus pada tahap pembuatan prototype, yang kemudian prototype tersebut akan digunakan secara berulang untuk membuat software application.
RAD lifecyle process. Gambar diambil dari laman: https://codebots.com/app-development/what-is-rapid-application-development-rad
ADVERTISEMENT
Pengembangan aplikasi tentunya memerlukan biaya, namun apabila pengembangan tersebut dilakukan pada proses yang sifatnya berulang, maka metode RAD yang menggunakan prototype sebagai solusi perulangan proses tersebut tentu akan dapat menghemat biaya pengembangan aplikasi secara signifikan.
Iterasi pengembangan aplikasi yang berkelanjutan serta bantuan dari prototype yang sebelumnya telah dibuat akan mempercepat proses development.
Ketika menambahkan fitur atau spesifikasi baru ke dalam proses pengembangan aplikasi, secara otomatis hal tersebut akan dapat dioptimalkan dengan prototype yang telah dibuat.

Kekurangan metode RAD

RAD akan sangat bermanfaat apabila aplikasi memiliki proses perulangan pengembangan yang masif, namun tidak untuk fleksibilitas. Apabila aplikasi memiliki kebutuhan fitur yang kompleks di luar dari prototype yang disediakan, maka proses integrasi akan memerlukan waktu lebih.
ADVERTISEMENT
Mengembangkan aplikasi dengan metode RAD memerlukan pengembang yang berkopeten dengan prototype yang telah dibuat, karena tentu terdapat beberapa tools yang mungkin belum diketahui oleh pengembang yang hanya memiliki kemampuan software engineering yang umum.

Kesimpulan

Dengan adanya metode RAD, pengembangan aplikasi yang bersifat berulang akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Tools dan prototype yang sebelumnya telah dibuat akan menghemat waktu pengembangan aplikasi secara signifikan.