Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Manuskrip untuk Industri Kreatif

Pramono
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) Komisariat Sumatera Barat.
25 Mei 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pramono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas memperlihatkan kitab yang rusak dan yang masih utuh saat proses digitalisasi manuskrip di Padang, Sumatera Barat, Rabu (12/7/2023). Foto: Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan kitab yang rusak dan yang masih utuh saat proses digitalisasi manuskrip di Padang, Sumatera Barat, Rabu (12/7/2023). Foto: Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sudah dua dasawarsa, proses inventarisasi, katalogisasi, dan digitalisasi naskah Minangkabau yang tersebar di berbagai tempat di Sumatera Barat terus dilakukan. Hasilnya, seribuan naskah kuno Minangkabau dengan keragaman kandungan yang luar biasa telah ditemukan dan diselamatkan isinya.
ADVERTISEMENT
Naskah-naskah ini mencakup berbagai topik seperti keagamaan, kesejarahan, kesusastraan, pengetahuan tradisional, adat-istiadat, folklor, rajah, dan silsilah. Penyelamatan ini bukan hanya melindungi warisan budaya yang tak ternilai, tetapi juga membuka pintu bagi pemanfaatan yang lebih luas dalam berbagai bidang, termasuk industri kreatif.
Menariknya, selain mengandung keragaman isi, di dalam ratusan naskah kuno Minangkabau juga terdapat iluminasi (ragam hias). Ragam hias tradisional jenis ini memiliki beragam bentuk dan estetika yang khas lokal serta eksotis.
Iluminasi tersebut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk pengayaan desain motif batik Minangkabau. Potensi ini menginspirasi pengembangan dan pemanfaatan iluminasi naskah kuno Minangkabau sebagai desain motif batik sejak tahun 2018.
Pengembangan dan pemanfaatan iluminasi naskah kuno Minangkabau menjadi desain motif batik sudah membuahkan hasil yang positif. Reka cipta ini sekaligus membuktikan bahwa riset terhadap warisan budaya, termasuk naskah kuno, bukan sekadar seperti menggali kuburan, menemukan tulang belulang, merangkainya, memajang di museum, lalu selesai.
ADVERTISEMENT
Hilirisasi riset naskah kuno Minangkabau membuktikan bahwa warisan budaya dapat digali untuk menghasilkan sesuatu yang profitabel dan relevan dengan kehidupan kontemporer.
Dalam upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan naskah kuno (manuskrip), pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 dengan menempatkan manuskrip pada urutan kedua dari sepuluh objek pemajuan kebudayaan.
Dari empat ruang lingkup pemajuan kebudayaan tersebut, lingkup pengembangan dan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan agaknya masih sangat minim dilakukan. Sehubungan dengan itu, usaha pengembangan dan pemanfaatan iluminasi naskah kuno Minangkabau untuk pengayaan desain motif batik merupakan usaha memaksimalkan pemajuan kebudayaan.
Usaha ini sangat sesuai dengan tuntutan peradaban saat ini, yakni peradaban yang dikenal dengan Era Ekonomi Kreatif. Era ini memberikan peluang bagi warisan budaya sebagai deposit ‘mata tambang’ baru yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kehidupan hari ini dan masa yang akan datang. Ekonomi kreatif menekankan pentingnya kreativitas, pengetahuan, dan warisan budaya sebagai sumber daya yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
ADVERTISEMENT
Terdapat potensi besar dalam integrasi warisan budaya dengan industri kreatif, khususnya melalui pengembangan motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau. Batik bukan hanya produk seni dan budaya, tetapi juga komoditas ekonomi yang memiliki daya saing tinggi di pasar global. Dengan menggabungkan motif tradisional yang kaya dengan teknik dan gaya modern, batik Minangkabau dapat menarik minat pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.
Proses pengembangan ini melibatkan penelitian mendalam terhadap motif-motif iluminasi yang ditemukan dalam naskah kuno. Motif-motif tersebut kemudian diadaptasi dan diintegrasikan ke dalam desain batik, menciptakan produk yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga kaya akan nilai historis dan budaya.
Hasilnya adalah batik yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memiliki cerita dan makna yang mendalam, menggambarkan warisan budaya Minangkabau yang kaya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemanfaatan iluminasi naskah kuno untuk desain batik juga berkontribusi pada pelestarian budaya dan pendidikan. Setiap motif batik yang dihasilkan dapat menjadi media pembelajaran tentang sejarah dan budaya Minangkabau, mengingatkan generasi muda akan kekayaan warisan mereka dan pentingnya menjaga serta mengembangkan warisan tersebut.
Diharapkan bahwa inisiatif ini dapat menjadi model bagi upaya pemanfaatan warisan budaya lainnya di seluruh Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, warisan budaya yang kaya dapat menjadi sumber inspirasi dan inovasi yang tak terbatas, memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi kreatif dan kesejahteraan bangsa. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi nasional untuk memajukan kebudayaan dan menjadikan warisan budaya sebagai aset yang berharga bagi pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, pemanfaatan manuskrip kuno untuk industri kreatif tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi tetapi juga memperkuat identitas budaya dan kebanggaan nasional.
ADVERTISEMENT
Ini adalah langkah penting dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya kita, memastikan bahwa nilai-nilai dan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita tetap hidup dan relevan dalam kehidupan modern. Melalui inovasi dan kreativitas, warisan budaya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.