Fredrich Keberatan Penyidik KPK Tunggui Setya Novanto di Rumah Sakit

17 November 2017 2:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Golkar Setya Novanto sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jalan Permata Berlian, Jakarta Barat, setelah mengalami kecelakaan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Kamis (16/11) malam.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam setelah Novanto berbaring di kamar 323 lantai 3 rumah sakit, sejumlah penyidik KPK mendatangi rumah sakit untuk memeriksa Novanto yang menyandang status tersangka kasus korupsi e-KTP itu.
Setiba di sana, tim penyidik KPK tak bisa menemui satu pun dokter yang bertanggung jawab atas kondisi Novanto. Namun hingga kini, mereka masih enggan beranjak dari rumah sakit untuk tetap mengawasi Novanto.
Pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, menyayangkan sikap penyidik berkukuh tak mau pergi dari rumah sakit, padahal pihak keamanan rumah sakit sudah meminta mereka meninggalkan lokasi.
"Pihak security sini, pihak rumah sakit sudah minta (penyidik) keluar. Tapi mereka tetap enggak mau, padahal itu di dalem ruang kamar VIP itu ada empat warga pasien yang sakit, yang sakitnya cukup kronis, kan harus mikir dong," ujar Fredrich di RS Medika Permata Hijau, Jumat (17/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
"Ini hanya menunjukkan arogansinya seseorang saja. Makanya saya enggak mau buang waktu, security-nya sudah bicara, yang jelas rumah ibadah sama rumah sakit itu adalah tempat yang tidak boleh disentuh oleh petinggi negara. Tapi kan mereka tidak peduli ya silakan sajalah, kalian menilai sendiri," imbuhnya.
Meski demikian Fredrich mengatakan, pihaknya sempat memberikan izin kepada penyidik untuk merekam kondisi Novanto yang masih berbaring tidur dan belum bisa diajak berkomunikasi.
"Saya hanya memberi kesempatan kepada penyidik KPK 3 orang, saya izinkan silakan dilihat sendiri dan beliau sedang diinfus bahkan karena mungkin stres ya, mulutnya terbuka. Kasihan banget, beliau orang besar kok akhirnya jadi begini," ucap Fredrich.
"Sudah (masuk), sudah lihat, bahkan mereka sudah ambil video sudah kirim ke bosnya gitu kan, mungkin bosnya puas gitu kan," lanjut dia.
Setnov di Rumah Sakit (Foto: Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Setnov di Rumah Sakit (Foto: Dok Istimewa)
Fredrich juga mengaku heran dengan sikap penyidik KPK yang ngotot ingin menemui dokter rumah sakit di malam hari. Padahal, kata dia, pihak rumah sakit sudah berupaya menelepon dokter hingga beberapa kali namun tak ada respons.
ADVERTISEMENT
"KPK ngotot mau ketemu dokter, padahal sudah tau dokter itu datangnya pukul 07.00 WIB atau pukul 08.00 WIB gitu. Saya bilang, kembali lah jam segitu, (penyidik bilang) 'enggak bisa kita mau tunggu, kita mau tunggu, kita coba telfon' gitu," ungkapnya.
"Sudah tadi, sudah dicoba (telepon dokter) ratusan kali sama suster. Enggak bisa, terus mau apa? (penyidik jawab) 'ya saya tunggu sini' ya sudah kamu tunggu sendiri. Tapi tidak kita ijinkan masuk kamar, silakan mau tunggu di lorong," imbuh Fredrich sebelum meninggalkan RS.
Sebagai informasi, Setya Novanto mengalami kecelakaan sekitar pukul 18.35 WIB. Mobil Toyota Fortuner hitam yang ditumpanginya menabrak tiang listrik.
Seorang sopir lalu langsung keluar dari mobil dan membawa Novanto yang pingsan, keluar dari mobil tersebut dibantu warga sekitar. Novanto dipapah menuju mobil sedan lalu dibawa ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT