Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kronologi Penemuan Alquran Tanpa Surat Al-Maidah Ayat 51-57 di Bogor
29 Mei 2017 9:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pekan lalu media sosial ramai membahas temuan Al-Quran tanpa surat Al-Maidah ayat 51 hingga 57 di Bogor. Kementerian Agama memberikan teguran keras kepada pihak penerbit PT Suara Agung yang menerbitkan Alquran tersebut, di mana kekeliruannya ditemukan pada Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kepentingan bisnis berada di atas kesucian teks Al -Quran, sebab tidak jarang kesalahan terjadi karena keteledoran akibat kurangnya quality control," tegas Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Balitbang-Diklat Kemenag, Muchlis M Hanafi, dikutip dari website Kemenag, Kamis (25/05).
Berikut kronologi penemuannya :
- Selepas Subuh
KH. Basith yang merupakan salah satu pengurus DKM Masjid Assifa, Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, melihat 10 buah Alquran baru yang masih terbungkus kemasan plastik, di lemari penyimpanan Alquran di masjid tersebut.
Dia lalu membawa satu buah Alquran baru tersebut ke rumahnya untuk diperiksa isinya dan mendapati tak ada surat Al-Maidah ayat 51 hingga ayat 57 di dalam Alquran tersebut.
ADVERTISEMENT
- Pukul 13.00 WIB
KH. Basith melaporkan kejanggalan tersebut via WhatsApp ke ketua MUI Kecamatan Megamendung, KH Maksudi.
- Pukul 15.00 WIB
Maksudi mendatangi kediaman KH. Basith untuk melakukan investigasi dan melaporkannya ke Kemenag.
Sekretaris MUI Kabupaten Bogor Irvan Zaryab Awaludin,penanganan kasus ini tergolong cepat. "Jadi sebenarnya ini cepat juga prosesnya setelah ada ketika ditemukan ini, ada laporan langsung ditangani pihak kecamatan dan wilayah kabupaten," ujarnya kepada kumparan (kumparan.com), Senin (29/5).
"Karena mau ramadhan jadinya viral dan sampai penerbit. Penerbit pun langsung gerak cepat dan menindaklanjuti," imbuhnya.
Kemenag menyatakan dari temuan di lapangan ada 400 eksemplar Alquran yang sudah terdistribusi. Namun tidak semua dapat ditarik karena sebagian sudah dibeli warga.
ADVERTISEMENT
Kemenag telah menarik dan memusnahkan total 5.480 Alquran yang telah dicetak dan belum sempat beredar ke masyarakat.