Pesan Habib Rizieq dari Arab Saudi

22 Mei 2017 20:04 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Habib Rizieq berdoa di aksi 212. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Hampir satu bulan sudah Habib Rizieq Shihab berada di Arab Saudi bersama keluarganya untuk menjalani ibadah umrah dan ziarah ke makam nabi Muhammad SAW di Madinah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk beribadah, Habib Rizieq mengaku kepergian dirinya bersama keluarga ke tanah suci juga untuk menghindar dari beragam teror yang menerpanya.
Padahal di Indonesia, kehadiran dan keterangan Habib Rizieq sangat dinanti pihak kepolisian terkait statusnya sebagai saksi kasus dugaan penyebaran pornografi. Polisi bahkan menjamin keamanan dirinya dan keluarga jika pulang ke tanah air.
kumparan (kumparan.com) pada Senin (22/5) mengonfirmasi mengenai Habib Rizieq dari pengacaranya Kapitra Ampera. Menurut Kapitra, Rizieq memberi pesan bahwa perjuangan sudah selesai waktunya dan saatnya membangun NKRI bersama pemerintah dengan landasan Pancasila.
Kapitra kemudian memberikan rekaman wawancara Habib Rizieq di Saudi dengan Radio Saudi Internasional Bahasa Indonesia. Dalam wawancara itu imam besar FPI tersebut bicara tentang banyak hal. Mulai dari metode juang islam yang sesungguhnya, hingga soal kedatangan Raja Salman ke Indonesia dan aksi bela Islam 212.
ADVERTISEMENT
Berikut wawancara itu yang dikutip kumparan selengkapnya:
Terimakasih kepada radio Saudi Internasional dalam Bahasa Indonesia ini. Saya gembira sekali bertemu dengan pak Imron (penyiar) semoga ini bisa menjalin ukhuwah islamiyah di antara kita. Dan kepada seluruh pendengar radio saudi internasional khususnya mereka yang berasal dari Indonesia untuk selalu dan selalu punya kepedulian terhadap situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Dan saya berikan kabar gembira, saat ini di Indonesia umat islam dari berbagai kalangan dan golongan alhamdulillah mulai punya kesadaran yang tinggi untuk berjuang bersama bersatu untuk bersaudara. Dan semoga ini bisa kita pupuk untuk kita tumbuh suburkan, agar ke depan ini bisa menjadi manfaat untuk menjaga keutuhan kesatuan dan persatuan NKRI.
ADVERTISEMENT
Medan Juang Islam
Sebagaimana kita ketahui bahwa medan juang islam itu ada tiga, yang pertama adalah dakwah, yang kedua adalah hisbah, yang ketiga adalah jihad. Ketiga medan ini sangat penting untuk diisi oleh para ahlinya dan untuk selalu sinergi. Dakwah sebagaimana kita ketahui bahwa dakwah itu dari kata da'a yad'u da'watan yang artinya kan mengajak, yang namanya mengajak kan mesti santun, ramah, simpatik, menarik, tidak boleh kasar, tidak boleh bengis, nah itu harus dilaksanakan oleh para ahlinya.
Nah tapi jangan lupa di sana juga ada medan hisbah, yaitu adalah amar maruf nahi mungkar. Kalau disebut amar ma'ruf dari kata amaro ya'muru amron itu artinya nyuruh, memerintahkan, nah kalau memerintahkan ranahnya sudah tegas. Namanya perintah tegas, kalo tidak tegas nanti tidak dipatuhi. Apalagi nahi mungkar, mencegah kemungkaran harus lebih tegas lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara yang ketiga adalah medan jihad. Nah medan jihad ini tentu membutuhkan keberanian karena medannya sangat keras, tidak semua orang mampu untuk melakukannya. Jadi biarkanlah umat islam berjuang di masing-masing medan sesuai dengan kemampuannya. Laa yukalifullahu nafsan illa wus'aha. Allah kan juga tidak membebankan seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Ada yang mampu berdakwah dengan santun dengan lembut, dengan ramah, dengan simpatik, tapi dia tidak mampu untuk melakukan hisbah apalagi jihad, tidak apa-apa.teruskan dia punya dakwah, mereka bisa berdakwah dengan membuka majelis ta'lim, pesantren, membuka kitab mengajar umat, itu kan dakwah yang luar biasa.
Sementara ada lagi kelompok umat islam yang mampu melakukan hisbah, seperti generasi muda kita yang punya keberanian dan punya tenaga. Tapi kalau bicara dakwah belum mampu, teruskan saja, yang penting dalam berhisbah mereka tetap berpedoman pada fatwa para ulama agar tidak salah jalan.
ADVERTISEMENT
Sementara di bagian dunia lain, ada saudara-saudara kita yang sudah masuk ke dalam dunia jihad seperti di Palestina. Untuk menghadapi peluru-peluru israel enggak bisa dengan dakwah dan senyuman tapi harus dengan perlawanan. Nah maka itu ketiga medan ini harus diisi dengan ahli dan bersinergi, insyaallah kita akan mencapai kejayaan termasuk di Saudi dan juga di Indonesia.
Kedatangan Raja Salman
Respon umat islam terhadap kedatangan Raja Salman ke Indonesia itu sangat antusias. Bahkan menariknya bukan hanya masyarakat yang mendukung aksi bela islam 212, bahkan dari kelompok mereka yang selama ini punya slogan-slogan fasik yang maaf kadang-kadang terdengar agak anti arab, justru berebut selfie dengan Raja Salman. Antusias tak bisa terbendung. Mereka ikut menyambut kedatangan raja.
ADVERTISEMENT
Kita bersyukur kedatangan Raja Salman, kita tidak bicara soal materi yang dibantukan ke Indonesia dan tak bicara soal kecil besarnya yang ditanamkan, tapi ada nilai pskologis yang luar biasa. Satu, pada saat kondisi di mana umat islam sedang bersatu sedang bahu membahu untuk membela alquran, untuk melawan penista agama yang maaf penista agama kan dalam tanda kutip dilindungi oleh rezim penguasa saat ini. Kedatangan Raja Salman itu memberi spirit kepada umat islam untuk bersatu dan lebih semangat memperjuangkan pembelaan terhadap alquran.
Yang kedua dalam kondisi perekonomian di Indonesia di mana pemerintah mulai berkiblat kepada negara komunis China ini, kan juga menimbulkan keresahan di kalangan para ulama. Dengan kedatangan Raja Salman memulai investasi, kita berharap hari ini investasi Raja Salman atau Saudi ini sudah mencapai Rp 87 triliun ini akan terus bertambah. Itu tergantung bagaimana pemerintah mengelola investasi itu.
ADVERTISEMENT
Kalau bicara investasi kan ini modalnya kepercayaan antara dua belah pihak, kalau pemerintah Indonesia mengelola investasi Raja Salman yang bernilai Rp 87 triliun itu dengan sangat baik, tentu akan mendorong pemerintah Saudi untuk menanamkan investasi yang lebih besar kan bisa menarik investor-investor dari negara Arab lainnya tidak hanya Saudi saja, dari Emirat dan sebagainya.
Ini jadi obat buat kita, jadi penyeimbang artinya jangan sampai Indonesia ini ekonominya dijajah oleh kapitalis, Amerika, dan sekutunya atau dijajah oleh negara-negara komunis seperti Rusia dan China. Kita tidak anti kerjasama dengan asing selama ini Indonesia mau kerjasama dengan AS dan China kita welcome saja tapi dengan syarat jangan sampai sistem dari ekonomi apalagi sistem politik mereka di adopsi untuk diterapkan di Indonesia, itu yang kita tolak.
ADVERTISEMENT
Kerjasama dengan siapa pun boleh saja, tapi jangan sampai kerjasama itu jadi jalan bagi kaum neolit baik kapitalis dan sosialis, untuk mencengkramkan kuku penjajahannya di Indonesia. Nah itu yang kita tolak. Kedatangan Raja Salman ini membuka harapan baru dan wacana baru supaya ke depannya ini Indonesia tidak lagi berkiblat kepada negara-negara yang justru mau menghancurkan ekonomi kita.
Yang ketiga ada informasi, kepada masyarakat karena dari Indonesia kan Raja Salman ini ke China juga, menanamkan investasi lebih dari Rp 700 triliun, artinya kan ini ada isyarat buat bangsa Indonesia mengapa Indonesia mengemis ke negeri China komunis, China saja ngutang kok ke negeri Islam di Arab sana. Ini pesan luar biasa seolah-olah Raja Salman ingin menyampaikan kau jangan bergantung pada negara komunis. Jalin saja hubungan dengan sesama negara Islam, negara Islam mampu memberikan investasi yang jauh lebih besar ketimbang negara China dan negara lain. Amerika sendiri ngutang sama Saudi kok.
ADVERTISEMENT
Raja Salman Bicara Soal Prinsip Islam Wal Sufiah
Apa yang dicanangkan oleh Raja Salman (Islam wal sufiah) adalah suara dari seluruh ulama kaum muslim dunia. Karena pada prinsipnya kan ulama-ulama ahlus sunnah wal jamaah itu adalah menjujung tinggi prinsip az waja yaitu menjaga keseimbangan, selalu ada di pertengahan, dan selalu netral tidak berpihak kalau ada pertikaian di antara sahabat, sahabat sesama muslim ya. Kemudian yang ke empat jangan lupa juga selalu bersikap adil, kepada musuh saja mesti adil apalagi kepada sesama kawan. Itu kan prinsip ahlus sunnah wal jamaah. Apa yang disampaikan oleh Raja Salman soal prinsip islam wal sufiah ini bukan boleh dikatakan ijma' dari para ulama dari dulu sampai hari ini.
ADVERTISEMENT
Hanya memang ada kelompok-kelompok sempalan yang melakukan hal-hal yang bertentangan dari Islam. Apa yang disampaikan Raja Salman itu bukan cuma disambut para ulama tapi juga disambut nahdlatul ulama, disambut oleh seluruh ormas-ormas Islam yang ada itu yang kita perjuangkan selama ini. Kita buktikan bukan dengan teori.
Aksi Bela Islam 212
Kita buktikan, bayangkan pada aksi 212 hampir 8 juta umat Islam berkumpul di DKI untuk membela alquran yang dinistakan oleh seorang non muslim, walaupun mereka datang karena bela alquran, karena marah alquran-nya dihina, tapi enggak ada satu pun umat non Islam yang diganggu, jangankan itu, rumput juga enggak ada yang dirusak. Artinya kan umat Islam di Indonesia ini sudah menunjukan kedewasaannya. Bukan lagi dalam teori tapi dalam praktik. Bahkan pas aksi ada sepasang pengantin non muslim yang mau jalan ke gereja jalannya tertutup aksi. Dibuka jalannya oleh mereka bahkan dibersihkan. Ada yang angkat gaun pengantin yang panjang itu.
ADVERTISEMENT
Aksi 212 umat islam membuktikan pada dunia tentang indahnya Islam, tolerannya Islam, rahmatnya Islam, secara praktek di lapangan. Maka itu saya sudah sampaikan ke pemerintah mestinya presiden dan jajarannya memanfaatkan energi 212 itu untuk dirangkul dan dimanfaatkan untuk pendidikan bangsa dan negara. Jangan dicurigai, difitnah katanya anti NKRI anti pancasila, anti toleransi anti bineka tunggal ika, nah saya curiga ada kelompok-kelompok yang memang tidak suka Indonesia damai dan aman. Ini yang memberikan masukan tidak benar ke telinga presiden dan istana, ini yang menyebabkan kesalahpahaman antara ulama dan umaro.
Untuk meluruskan kesalahpahaman ini, tidak ada jalan lain, presiden dan jajarannya harus terbuka melakukan diaolg dengan ulama, kyai, pimpinan-pimpinan GNPF MUI, biarkan MUI yang menjembatani. Jadi jembatan antara ulama dan umaro, yuk kita selesaikan permasalahan bangsa kita sekarang dengan musyawarah. Karena Indonesia negara musyawarah.
ADVERTISEMENT
Harapan untuk Bangsa Indonesia
Saya berharap ke depan Indonesia ini sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia seharusnya lebih berperan dalam kiprah perpoltikan internasional, khususnya dalam menciptakan perdamaian di dunia Indonesia harus lebih berperan.
Contoh dalam menghadapi konflik di Yaman, Siria, Iran, Libya, di mana-mana, Indonesia mesti lebih berperan membawa bendera perdamaian dan tidak boleh tidak peduli. Dan Indonesia posisinya sangat penting, sangat strategis dan cukup dihormati di negara-negara Asia. Kalau Indonesia bisa menjadi duta khusus, katakanlah dari organisasi konferensi Islam untuk mencipatakn perdamaian ini semua di dunia Arab. Luar biasa.
Makanya tadi saya katakan pemerintah saat ini sudah punya modal aksi 212 yang menurunkan hampir 8 juta umat Islam dalam bentuk yang sangat damai. Ini kan pilot proyek ya, contoh untuk umat Islam dunia, ini energi ini siap tampil untuk cipatkan perdamaian dunia. Tawarkan ke konferensi dan sebagainya, jangan malah jadi penonton, apalagi Indonesia malah blok China atau blok Rusia yang notabene mereka ikut bertanggung jawab dengan konflik di Timur Tengah. Indonesia kan prinsip poltiknya non blok, ingat itu.
ADVERTISEMENT