Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Sandi Berharap Pembakaran Karangan Bunga Ahok Tak Ganggu Kedamaian DKI
2 Mei 2017 17:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Karangan bunga untuk Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dibakar sekelompok massa buruh di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Jakarta Pusat pada Senin (1/5) siang.
ADVERTISEMENT
Belum jelas mengapa karangan bunga tersebut dibakar massa. Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno berharap aksi pembakaran kemarin dapat menjadi pelajaran bersama bagi semua pihak untuk dapat saling berkomunikasi dan kejadian itu tidak mengganggu situasi di ibu kota.
"Jadi ini suatu masukan buat kita semua agar semua pihak lebih banyak berkomunikasi dan tidak terjadi keadaan yang mengganggu stabilitas kondusivitas dari situasi di Ibu Kota," kata Sandi di Gelanggang Remaja GOR Otista, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/5).
Baca juga : Djarot: Apa Salah Karangan Bunga ke Buruh?
Sandi berpendapat peristiwa pembakaran itu adalah aksi anarkistis. Ia mengatakan dirinya akan mengadakan dialog terbuka untuk menampung aspirasi warga guna mencegah hal serupa terulang lagi.
ADVERTISEMENT
"Ya itu aspirasi yang menurut saya kemarin, saya ingin yang kondusif tapi ini sebuah pelajaran buat kita. Kami ingin ke depan dialognya itu terbuka agar tidak lagi terjadi tindakan-tindakan yang mungkin bisa dikategorikan sebagai tindakan yang mengarah ke anarkistis," kata Sandi.
Baca juga : Karangan Bunga untuk Ahok Dibakar Massa Buruh
Aksi pembakaran itu, kata Sandi, juga berdampak kepada bisnis yang dilakoni para pedagang bunga. Banyak karangan bunga yang harusnya dapat didaur ulang, tak dapat dimanfaatkan kembali karena habis terbakar.
"Kemarin pedagang bunga banyak yang tanya sama saya juga apakah bisa mengambil kembali bunga-bunganya untuk di-recycle. Karena banyak pesanan lain. Dan kemarin dengan dibakar seperti itu kan enggak bisa di-recycle," kata Sandi.
ADVERTISEMENT