Konten dari Pengguna

Pengalaman Magang Menjadi Foto Jurnalis di Harian Disway

Praska Bramasta
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
17 November 2022 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Praska Bramasta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia perkuliahan merupakan dunia yang sangat berguna bagi pelajar, generasi masa depan untuk memperoleh pengetahuan dan skill yang berguna untuk masuk ke dalam dunia profesional, meskipun begitu duduk belajar di bangku kuliah saja tidak cukup, karena mahasiswa hanya mempelajari tentang teori dari ilmu yang dipelajari.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini adanya magang dapat dijadikan sebagai perantara atau media mahasiswa untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah, tak hanya itu magang merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman dan skill sebelum mahasiswa benar-benar terjun ke dalam dunia profesional.
Kali ini saya berkesempatan untuk mengikuti magang di Harian Disway sebagai Jurnalis foto atau photojournalist, yang merupakan bagian dari program MBKM(Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kegiatan magang saya dimulai pada tanggal 5 September 2022 dan berlangsung hingga 16 Desember 2022. Harian Disway sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di industri media, didirikan oleh Dahlan Iskan, dan berkantor di Jalan Walikota Mustajab No.76. selama magang di Harian Disway, banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan dan saya berkesempatan untuk berada di event besar yaitu Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 di Graha Unesa sebagai panitia seksi dokumentasi.
Foto bersama tim media pada saat event Kejuaraan Nasional Wushu Piala Presiden 2022. Sumber: Miftakhul Rozaq.
Photojournalist bertugas sebagai seorang yang memvisualisasikan sebuah fenomena, kegiatan, kejadian, dll. menjadi sebuah foto. Foto yang diambil oleh para foto jurnalis dijadikan sebagai sebuah media penyampaian informasi dan pelengkap sebuah berita, oleh karena itu pesan dari foto yang diabadikan harus bisa ditangkap dan diterima secara mudah oleh pembaca.
ADVERTISEMENT
beberapa pelajaran yang saya ingat dari senior sekaligus mentor saya saat magang menjadi foto jurnalis yang pertama adalah perbanyak angle gambar atau foto, dalam hal ini komposisi, sudut pandang terhadap suatu objek, haruslah diperbanyak, hal ini berguna agar hasil gambar tidak menjadi monoton sehingga menjadikan berita terlihat membosankan, di sisi lain angle yang bervariasi dapat membantu menampilkan lebih banyak informasi serta dapat memperlihatkan kepada pembaca sebuah fenomena atau suatu objek dari sudut pandang yang lain.
Foto saat Teaterikal Hari Pahlawan di SMA K St.Louis 1 Surabaya. Kamis, 10 November 2022. Sumber: Pribadi.
yang kedua adalah mengetahui objek apa yang kita foto. sebagai foto jurnalis, sama halnya sebagai jurnalis biasanya, kita memperoleh sebuah informasi dan menyebarkan sebuah informasi, dalam hal ini sebagai seorang foto jurnalis kita tidak hanya sekedar memotret sesuatu secara acak dan tanpa tujuan, kita harus mengetahui tentang objek apa yang telah kita foto, seperti nama orang apabila kita memfoto seseorang, nama tempat apabila kita memfoto tentang suatu tempat, dan nama kegiatan apabila kita memfoto tentang suatu kegiatan. Tidak hanya melihat dari segi estetika saja namun apakah foto yang kita ambil dapat memberi sebuah informasi yang dibutuhkan kepada pembaca.
ADVERTISEMENT
yang ketiga adalah penulisan caption foto, caption foto merupakan sebuah teks yang mendampingi foto berfungsi sebagai penjelas. hal yang diperhatikan dalam penulisan dari caption adalah adanya unsur 5W+1H(what, when, where, who, why, how), caption yang dapat memberikan informasi secara lengkap membantu untuk mempermudah redaktur foto dalam mencari dan memilih foto, serta dapat membantu pembaca dalam memperjelas dan memahami foto apa yang telah pembaca lihat.
Foto Eri Cahyadi saat menyambut warga Surabaya di acara Karnaval Nang Tunjungan. Minggu, 30 Oktober 2022. Sumber: Pribadi.
terakhir yang tidak kalah penting adalah sebisa mungkin untuk tidak memberikan sebuah foto mati, dalam hal ini adalah apabila kita memfoto sebuah objek non manusia seperti benda, tempat, sebaiknya kita masih terlihat adanya aktivitas manusia di dalamnya hal ini berguna agar foto yang disampaikan tidak terkesan hampa dan membuat foto kurang menarik.
ADVERTISEMENT
demikian dari pelajaran yang telah saya dapatkan selama magang di Harian Disway, sampai saat ini masih banyak hal yang harus saya pelajari sebagai seorang foto jurnalis,serta pelajaran sebagai pengingat untuk meminimalisir kesalahan dalam melaksanakan tugas. arahan dan pelajaran yang diberikan oleh mentor atau senior sangatlah berguna untuk meningkatkan kemampuan dan skill dan sebagai bekal pengalaman untuk kedepannya sebelum masuk ke dalam dunia profesional yang sesungguhnya.