Konten dari Pengguna

Dampak Resesi 2023 Terhadap Perekonomian Indonesia, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Praticia Puteri Rahman
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi, Departemen Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Malang
10 Oktober 2022 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Praticia Puteri Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: dokumen penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: dokumen penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak pakar ekonomi telah memprediksi bahwa dunia akan menghadapi ancaman resesi ekonomi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 mendatang, diketahui hampir seluruh negara maju dan negara berkembang akan mengalami resesi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Resesi ekonomi ini akan menjadi hantu yang menyeramkan bagi semua negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia
“Keadaan ekonomi seluruh dunia akan gelap gulita yang disebabkan karena adanya resesi di tahun 2023” Kata Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Selain itu, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati pada rapat paripurna yang diselenggarakan di Gedung DPR RI pada hari Kamis (29/09/2022) mengatakan bahwa:
“Di tahun 2023 akan terjadi resesi ekonomi global, dan negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat akan berpotensi menghadapi ancaman resesi tersebut, padahal seperti yang kita ketahui bahwa negara Eropa dan Amerika Serikat adalah negara yang berperan sebagai penggerak perekonomian dunia akan mengalami resesi tersebut”.
Apakah di Indonesia akan terjadi resesi ekonomi di tahun 2023?
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk saat ini pemerintah Indonesia memperkirakan pertumbuhan masih cukup, terutama ditopang pada kuartal III tahun 2022, hal tersebut terlihat dari ekspor yang masih kuat, konsumsi yang masih bagus, serta investasi yang mulai pulih, akan tetapi di tahun 2023 apabila dilihat dari dari environment-nya akan melemah, oleh sebab itu Pemerintah Indonesia harus tetap menjaga resiliensi.
Apa itu resesi?
Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Resesi merupakan kondisi dimana perekonomian sebuah negara tersebut sedang memburuk yang dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah pengangguran, Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, serta pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Apa penyebab dari Resesi Ekonomi 2023?
ADVERTISEMENT
Bank Dunia mencatat, resesi ekonomi disebabkan karena bank-bank sentral di seluruh dunia secara bersama-sama menaikkan suku bunga sebagai salah satu respons terhadap inflasi.
Selain dipicu bank sentral di seluruh dunia yang menaikkan suku bunga, pemicu lainnya, seperti pandemi Covid-19 dan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang membuat rantai pasukan komoditas yang diperlukan oleh berbagai negara menjadi sulit.
Kenaikan suku bunga yang terjadi akan menghambat proses pemulihan ekonomi global. Hal tersebut dapat terjadi karena Produk Domestik Bruto (PDB) global akan melambat menjadi sekisar 0,5 persen pada tahun 2023 mendatang.
“Pertumbuhan global akan melambat tajam, dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut yang disebabkan karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi,” ujar Presiden Grup Bank Dunia David Malpass.
ADVERTISEMENT
Berikut dampak resesi ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia yaitu:
1. Semakin melemahnya nilai tukar rupiah
Apabila terjadi resesi ekonomi mengakibatkan para investor akan menarik uangnya dari saham Indonesia maupun pasar obligasi, dan investor tersebut lebih memilih untuk beralih ke aset investasi lainnya yang lebih aman misalnya emas.
2. Permintaan ekspor Indonesia akan menurun
Apabila resesi ekonomi terjadi akan menyebabkan negara pengimpor barang dari Indonesia seperti Amerika Serikat nantinya akan membuat tekanan pada sisi permintaannya. Jika angka permintaan tersebut turun maka akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan yang dapat mengakibatkan terjadinya defisit dan pendapatan negara menjadi menurun.
3. Meningkatnya jumlah pengangguran
Dampak dari adanya resesi akan mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia karena kondisi ekonomi yang buruk dapat mengancam para pekerja dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, para pekerja juga kemungkinan akan menerima jumlah pemotongan gaji serta tunjangan.
ADVERTISEMENT
4. Melemahnya daya beli masyarakat
Ekonomi yang semakin sulit pasti akan mengakibatkan adanya melemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan karena mereka akan lebih selektif lagi saat menggunakan uangnya tersebut dengan lebih mementingkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
5. Meningkatnya tingkat suku bunga
Dampak yang terjadi dari resesi ekonomi yaitu adanya kenaikan tingkat suku bunga yang tajam. Bank Indonesia akan menyesuaikan tingkat suku bunga acuan.
Masyarakat umum dan pelaku usaha saat melakukan pinjaman akan naik serta bisa menjadi penghambat ekspansi usaha. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan pada pertumbuhan ekonomi 2022 dan 2023.
Berikut cara untuk mengatasi resesi ekonomi:
1. Memperkuat daya beli dengan belanja besar-besaran
Pemerintah akan berencana untuk melakukan belanja secara besar-besaran agar bisa menghadapi ancaman resesi ekonomi sehingga permintaan di Indonesia akan terus meningkat serta dunia usaha tertarik untuk melakukan investasi.
ADVERTISEMENT
2. Mengembalikan kepercayaan dari Investor
Pembuatan kebijakan dan proyek-proyek strategis yang bertujuan agar para investor tertarik kembali untuk menanamkan modalnya tersebut ke Indonesia
3. Bantuan UMKM
Resesi ekonomi menimbulkan dampak pada sektor UMKM. Namun bisnis tersebut mempunyai daya tahan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan beberapa perusahaan besar.
Maka dari itu diperlukan adanya sebuah bantuan keuangan dari pemerintah Indonesia supaya kegiatan di sektor produksi tetap berjalan dengan lancar.