Konten dari Pengguna

Catatan Dunia: Populasi Penduduk Global dari Masa ke Masa

pratitis nur kanariyati
Journalism enthusiast
10 Juli 2022 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari pratitis nur kanariyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Populasi penduduk global dari masa ke masa selalu mengalami peningkatan. Tahun 2100, jumlah manusia di muka bumi ini capai 11 miliar jiwa dan India akan geser China sebagai negara terpadat di dunia.

populasi penduduk di dunia saat ini mencapai 7,96 miliar jiwa (DSD/Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
populasi penduduk di dunia saat ini mencapai 7,96 miliar jiwa (DSD/Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam catatan dunia, populasi penduduk di muka bumi ini terus beranjak naik dan berkembang pesat dalam dua abad terakhir. Sebagian besar didorong oleh peningkatan jumlah manusia yang bertahan hidup hingga usia reproduksi. Selain itu juga diimbangi dengan kualitas hidup dan fasilitas kesehatan yang terus meningkat di sebagian negara. Namun, merujuk artikel "World population growth rate: why declines stalled in the 1980s" dalam jurnal Population Today, tingkat pertumbuhan populasi global telah melambat sejak mencapai puncaknya pada tahun 1970-an.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1800, Our World in Data mengklaim populasi dunia saat itu hanya sekitar 1 miliar jiwa. Pada tahun 1950 bertepatan dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kelima, populasi manusia di dunia mencapai 2,6 miliar jiwa.
PBB melaporkan populasi dunia pada tahun 1959 mencapai 3 miliar dan 4 miliar pada tahun 1975.
Selanjutnya tepat pada tanggal 11 Juli 1987, jumlah populasi dunia mencapai 5 miliar. Momen tersebut kemudian dikenal sebagai the Day of Five Billion.
Selang beberapa tahun, tepatnya 1999 jumlah populasi penduduk dunia meningkat menjadi 6 miliar jiwa. Oktober 2011 populasi kembali naik mencapai 7 miliar.
Kemudian di 2016 jumlah penduduk di dunia mencapai 7,4 miliar jiwa dan 2020 mencapai 7,7 miliar jiwa.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk saat ini, Worldometer menyatakan bahwa populasi dunia mencapai 7.959.565.990 jiwa per Minggu (10/7/2022) pukul 12.06 WIB.
Situs Worldometer menampilkan data secara realtime, sehingga perubahan data kelahiran dan kematian dapat memengaruhi jumlah populasi manusia yang hidup di dunia. Data di laman itu berubah setiap detiknya, tetapi secara garis besar angka tersebut serupa dengan sumber data seperti PBB dan Biro Sensus AS.
Proyeksi penduduk dunia di masa depan
Melansir laman PBB, populasi dunia diproyeksikan akan mencapai 8 miliar jiwa pada 2023 dan 8,5 miliar jiwa pada 2030. Populasi akan terus meningkat menjadi 9,7 miliar pada 2050 dan 10 miliar pada 2057.
PBB memproyeksikan bahwa populasi dunia akan mencapai sekitar 11 miliar pada tahun 2100, meskipun proyeksi jangka panjang di masa depan dapat berubah. Pada tahun 2019, sebuah laporan yang diterbitkan oleh PBB "World Population Prospects 2019" memperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan tahunan populasi global akan turun menjadi kurang dari 0,1% pada tahun 2100 lantaran adanya penurunan jumlah anak yang lahir di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sembilan negara diprediksi akan berkontribusi lebih dari setengah total proyeksi pertumbuhan populasi global pada tahun 2050. Sembilan negara tersebut meliputi India, Nigeria, Pakistan, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Republik Tanzania, Indonesia, Mesir, dan AS.
Diketahui proyeksi penduduk didasarkan pada perhitungan ilmiah komponen perubahan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Keakuratan proyeksi penduduk, tergantung pada keakuratan perhitungan komponennya. Pihak yang menghitung proyeksi penduduk akan melakukan perhitungan berdasarkan data yang bersumber dari sensus nasional, registrasi penduduk, statistik migrasi, dan survey penduduk.
Top 5 negara dengan populasi terbanyak, Indonesia salah satunya
Dari total populasi manusia yang ada saat ini, China hingga Indonesia masuk ke dalam daftar negara dengan penyumbang populasi dunia terbanyak. Menurut publikasi Worldometer per 10 Juli 2022, 5 negara ini menjadi penyumbang populasi terbanyak di dunia yakni China, India, Amerika Serikat, Indonesia, dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
1. China
Negeri Tirai Bambu ternyata masih bertengger sebagai penyumbang populasi terbanyak di dunia sejak tahun 1950. Tercatat populasi China per 10 Juli ini mencapai 1,45 miliar jiwa atau setara dengan 18,47 persen dari total populasi penduduk di dunia.
Merujuk pada PBB, tahun 2030 penduduk China diproyeksikan akan mencapai 1,46 miliar dan digadang-gadang menjadi puncak populasi China. Namun, populasi China akan menyusut menjadi 1,4 miliar pada tahun 2050 dan 1 miliar pada tahun 2100. Pada tahun 2100 inilah China diprediksi akan bergeser ke posisi kedua sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia.
2. India
Menyusul China, populasi India kini telah mencapai 1.40 miliar jiwa. India menyumbangkan sekitar 17,7 persen populasi dunia dan berhasil menempati posisi kedua. Sebelumnya per Juli silam, penduduk India masih di angka 1,38 miliar.
ADVERTISEMENT
India diproyeksikan akan menyalip China sebagai negara terpadat di dunia dalam satu dekade kedepan.
3. Amerika Serikat
Predikat negara dengan populasi terbanyak nomor tiga diberikan kepada Amerika Serikat. Total penduduk Amerika telah mencapai 334,9 juta jiwa per 10 Juli 2022.
Populasi Negeri Paman Sam telah membengkak hampir empat kali lipat di sepanjang abad ke-20 yakni dari sekitar 76 juta jiwa pada tahun 1900.
4. Indonesia
Memiliki penduduk sekitar 2,79 miliar jiwa, Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan populasi terbanyak. Jumlah tersebut setara dengan 3,51 persen dari total populasi dunia.
Ternyata Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki jumlah populasi terbanyak.
5. Pakistan
Menempati posisi kelima sebagai negara dengan populasi terbanyak, Pakistan melenggang dengan jumlah penduduk 2,29 miliar jiwa atau 2,83 persen dari total populasi penduduk di dunia. Populasi itu meningkat 1,9 persen dari tahun 2021.
ADVERTISEMENT
PBB memproyeksikan bahwa beberapa tahun ke depan populasi Pakistan akan terus naik. Namun, untuk persentase pertumbuhan cenderung menurun. Bahkan pada tahun 2100, persentase pertumbuhan mencapai -0,09%.
Dampak meningkatnya populasi manusia kedepannya
Pertumbuhan penduduk di suatu negara tentu memiliki dampak positif dan dampak negatif. Namun, jika dilihat dengan sudut pandang yang realistis, dampak negatif menjadi dominan dalam terjadinya pertumbuhan penduduk saat ini.
Padatnya populasi di suatu negara akan menimbulkan berbagai masalah. Pengangguran, kemiskinan, meningkatnya angka kriminalitas, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, adalah beberapa contoh masalah sosial yang timbul akibat kepadatan penduduk.
Setiap negara perlu bergerak cepat dan tepat dalam mengatasi pertumbuhan penduduknya. Beragam upaya telah dilakukan oleh beberapa negara dalam menghadapi pertumbuhan penduduk yang kian meningkat pesat salah satunya dengan menekan tingkat kelahiran.
ADVERTISEMENT
Tiga negara ini telah lebih dulu mengantisipasi peningkatan pertumbuhan penduduknya dengan cara menekan tingkat kelahiran.
Indonesia
Indonesia menetapkan progran Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu upaya menekan tingkat kelahiran. Program ini tentu akan sukses apabila terdapat sinergisitas antara pemerintah, organisasi kaum ibu-ibu, dan lembaga swadaya masyarakat.
Saat ini, program KB di Indonesia pun telah berkembang pesat dan mencapai tujuannya yakni mewujudkan keberadaan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan jargonnya “Dua anak, cukup!”.
China
Sama halnya dengan Indonesia, China juga menekan laju pertumbuhan penduduknya dengan kebijakan satu anak cukup pada akhir 1970-an. Hal tersebut dimaksudkan untuk meredam laju pertumbuhan penduduk di China yang dulu dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi.
Namun, pada tahun 2013 China malah memperkenalkan kebijakan dua anak dan diterapkan sepenuhnya pada tahun 2015. Tahun lalu, Pemerintah China merilis kebijakan baru yang mengizinkan pasangan untuk memiliki tiga anak. Kebijakan tersebut dibuat untuk mengantisipasi penurunan populasi China di masa mendatang. Sebab, beberapa tahun ke depan populasi China diprediksi akan mengalami penyusutan.
ADVERTISEMENT
India
Mengikuti track rekor China, pada Hari Populasi Dunia 11 Juli silam, India mengusulkan pembatasan maksimal dua anak dalam satu keluarga. Kebijakan itu diumumkan di dua negara bagian, Uttar Pradesh-negara bagian terpadat di India dan Assam-daerah timur laut India.
Diketahui usulan kebijakan di Uttar Pradesh menghasilkan poin penting yakni pemberian penghargaan kepada warga yang memiliki dua anak dan menghukum mereka yang memiliki lebih dari dua anak.