Konten dari Pengguna

Mengulik Emisi Karbon Amerika Serikat, Tahun 2050 Siap Terapkan Netral Karbon

pratitis nur kanariyati
Journalism enthusiast
19 Juni 2022 23:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari pratitis nur kanariyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Sejak tahun 1850-an, Amerika Serikat menyumbangkan emisi CO2 sebanyak 509 miliar ton atau 20 persen dari total emisi secara global. Emisi karbon yang berlebihan akan berdampak buruk pada iklim global di masa mendatang. Guna mengantisipasi krisis iklim, Amerika Serikat siap terapkan netral karbon 2050, sesuai dengan isi Paris Agreement.

Ilustrasi polutan udara yang bisa meningkatkan emisi karbon (Photo: Chris LeBoutillier/Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi polutan udara yang bisa meningkatkan emisi karbon (Photo: Chris LeBoutillier/Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Krisis iklim adalah istilah yang menggambarkan pemanasan global dan perubahan iklim. Akhir-akhir ini, dunia sedang diguncang dengan adanya perubahan iklim yang signifikan. Emisi karbon menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim global saat ini. Emisi karbon adalah proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi. Ketika emisi karbon berlebihan, maka suhu bumi atau efek rumah kaca akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita rasakan saat ini, cuaca semakin tidak menentu dan musim kemarau semakin memanjang. Hawa panas terus menyelimuti kita meskipun di hari hujan. Suhu rata-rata bumi diprediksi semakin meningkat. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan suhu bumi telah naik 0,8° Celcius selama 100 tahun terakhir.
Kini para ahli memperkirakan bahwa suhu tahunan bumi akan naik lebih dari 1,5° Celsius selama lima tahun ke depan. 2022-2026, diproyeksikan akan menjadi tahun dengan rekor suhu terpanas sepanjang sejarah. Kenaikan suhu tersebut diprediksi seiring dengan meningkatnya emisi karbon ke atmosfer dan aktivitas manusia lainnya.
Berbicara mengenai emisi karbon yang berdampak pada perubahan iklim global, tahun lalu Amerika Serikat masuk ke dalam daftar top 3 penyumbang emisi karbon terbesar di dunia. Amerika sejak dulu memang sudah terkenal dengan emisi karbonnya yang tinggi. Lantaran emisi karbon AS yang semakin tinggi, mau tidak mau Amerika harus siap menerapkan netral karbon guna mengantisipasi krisis iklim di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Sebelum merujuk ke netral karbon Amerika Serikat tahun 2050, seberapa banyak kah emisi karbon di Negeri Paman Sam ini dan bersumber dari mana? Strategi seperti apa yang dilakukan negara tersebut untuk menerapkan emisi nol bersih (net-zero). Lantas, langkah kecil apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi emisi karbon?
Banyaknya emisi karbon di Amerika Serikat
Tahun lalu, emisi karbon Amerika Serikat mencapai 4,64 gigaton CO2. Amerika Serikat menduduki posisi kedua sebagai negara penyumbang emisi karbon terbesar dunia. Sementara untuk posisi pertama dipegang oleh China. Diketahui emisi karbon secara global mencapai 36,3 gigaton CO2.
Merujuk pada UNCTAD, hampir 50 persen emisi karbon di dunia disumbangkan oleh tiga negara yakni China, Amerika Serikat, dan India.
ADVERTISEMENT
China memang penghasil emisi terbesar di dunia saat ini, akan tetapi secara historis Amerika Serikat mengeluarkan emisi lebih banyak daripada negara lain di dunia.
Sejak tahun 1850-an, Amerika Serikat tercatat telah menyumbangkan emisi CO2 terbanyak yakni sekitar 509 miliar ton atau 20 persen dari total emisi secara global. Sebagai perbandingan, China menyumbangkan 284 miliar ton CO2, menurut analisa Carbon Brief-Organisasi berbasis di Inggris yang mencakup iklim, energi, dan kebijakan.
Sumber emisi karbon Amerika Serikat
Sektor transportasi dan listrik menjadi sumber utama meningkatnya emisi karbon Amerika Serikat. Sementara untuk sektor pertanian, tata guna lahan & hutan, serta industri tidak begitu banyak menghasilkan emisi karbon.
Sektor transportasi adalah penyumbang terbesar emisi CO2 Amerika Serikat, setelah melampaui emisi sektor tenaga listrik pada tahun 2016. Sebelumnya, emisi sektor transportasi tidak pernah lebih tinggi dari emisi sektor listrik sejak tahun 1970-an. Transportasi sekarang menyumbang sekitar 30 persen dari total emisi CO2 AS dari konsumsi energi setiap tahun. Texas dan California tercatat sebagai wilayah penyumbang emisi karbon tertinggi di Amerika Serikat dalam sektor transportasi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya penyumbang emisi terbesar di AS, sektor transportasi AS juga menjadi penyumbang terbesar emisi karbon dunia. Amerika menyumbangkan emisi sekitar 25 persen dari total global. Tahun lalu, sektor ini menyumbangkan emisi sebesar 1,8 miliar metrik ton karbon dioksida (GtCO2). Emisi yang dihasilkan dari sektor ini sekitar dua kali emisi dari sektor transportasi di China.
Sekarang bergeser ke sektor listrik. Sektor listrik juga menjadi penyumbang emisi karbon terbesar di Negeri Paman Sam ini. Namun, perlahan emisi di sektor listrik menurun lantaran adanya peralihan batu bara ke gas alam, peningkatan penggunaan energi terbarukan, dan pemerataan permintaan listrik. Menurut laporan Center for Climate and Energy Solutions (C2ES), emisi di sektor tenaga listrik turun 33 persen dari 2005 hingga 2019.
ADVERTISEMENT
Emisi bersih Amerika Serikat telah menurun 13 persen dari tahun 2005 hingga 2019 karena berbagai faktor terkait pasar dan kebijakan. C2ES pun memproyeksikan bahwa 3 tahun kedepan tepatnya 2025, emisi Amerika Serikat akan mencapai 14 hingga 18 persen di bawah tingkat tahun 2005. Tentunya jauh dari yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim.
2050, Amerika Serikat siap terapkan netral karbon
Saat ini Amerika Serikat tengah mempersiapkan diri untuk menuju netral karbon atau emisi karbon nol bersih (net-zero) 2050. Berdasarkan hasil survei Pew Research Center terhadap 10.237 orang dewasa Amerika Serikat pada 24-30 Januari lalu, sebanyak 69 persen warga Amerika Serikat mendukung aksi netral karbon. Mereka siap memprioritaskan pengembangan sumber energi alternatif seperti angin dan matahari daripada perluasan produksi minyak, batu bara, dan gas alam.
ADVERTISEMENT
Dari persentase tersebut sekitar 31 persen masyarakat Amerika meyakini bahwa AS memang harus menghentikan penggunaan minyak, batu bara, dan gas alam sepenuhnya. Sementara 67 persen mengatakan Negeri Paman Sam ini harus tetap menggunakan campuran bahan bakar fosil dan sumber energi terbarukan.
Survei diatas dilakukan sebelum meningkatnya ketegangan dan invasi Rusia-Ukraina yang mengguncang pasar energi global.
Upaya yang dilakukan Amerika Serikat dalam mencapai netral karbon 2050 antara lain pengurangan emisi di sektor transportasi. Pemerintahan Joe Biden berencana menerapkan setengah dari semua kendaraan baru yang dijual pada tahun 2030 menjadi kendaraan tanpa emisi, agar kompatibel dengan Paris Agreement. Pemerintah setempat sedang merencanakan efisiensi bahan bakar dan standar emisi yang lebih ketat untuk kendaraan ringan.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Paris Agreement adalah konferensi internasional yang diikuti oleh 197 negara dan berfokus pada penanggulangan permasalahan iklim global. Paris Agreement menargetkan setiap negara untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di angka 1,5º Celsius dan di bawah 2º Celcius untuk tingkat pra industri. Selain itu, setiap negara juga ditekankan untuk mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca dan aktivitas serupa, guna meminimalkan emisi gas serta mencapai target emisi net-zero atau nol bersih.
Langkah kedua, dekarbonisasi sektor listrik. Listrik memberikan layanan yang beragam ke semua sektor ekonomi Amerika. Transisi menuju sistem listrik bersih di Amerika semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut didorong oleh anjloknya biaya untuk teknologi surya dan angin, kebijakan federal dan subnasional, serta permintaan konsumen. Sebagai langkah nyata, Amerika Serikat telah menetapkan tujuan 100% listrik bersih (bebas polusi karbon) pada tahun 2035.
ADVERTISEMENT
Ketiga, pemerintahan Amerika juga akan melakukan penanaman pohon untuk menghadapi netral karbon 2050.
Nah, kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi emisi karbon
1. Mulai beralih ke energi bersih atau terbarukan
Sudah saatnya kita beralih ke energi yang bersih dan ramah alam seperti panel surya, turbin angin, dan energi panas bumi. Ketiga sumber energi itu memiliki tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi dan mampu menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah. Dengan beralih ke panel surya, turbin angin, dan energi panas bumi, ketergantungan kita pada gas alam dan pemanfaatan sumber daya akan berkurang.
2. Mulai konsumsi sayuran, kurangi konsumsi daging merah
Mengurangi konsumsi daging merah dan beralih ke vegetarian bisa menurunkan jumlah karbon yang ada di atmosfer lho. Sebab, daging sapi ternyata menghasilkan lebih dari 220 gram karbon dioksida per 1 gram daging.
ADVERTISEMENT
3. Menanam pohon
Deforestasi menjadi salah satu penyebab signifikannya emisi karbon. Pasalnya, pohon memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap karbon dioksida. Bisa kita bayangkan ketika deforestasi terjadi terus-menerus dan tidak ada tindak lanjut apapun, berapa banyak emisi karbon yang dihasilkan. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan penanaman pohon untuk meredam kenaikan emisi karbon-penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.