Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perkembangan Bahasa Sastra dan Media
1 November 2022 15:56 WIB
Tulisan dari Pratnya Devi Martasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi dari masa ke masa sangat memberikan pengaruh besar bagi perkembangan bahasa sastra dan media di tanah air. Sesuai dengan sifatnya yang dinamis, bahasa dan sastra berhasil mengikuti perkembangan platform media yang kini sangat digemari oleh masyarakat milenial. Hal ini ditandai dengan adanya konten-konten bahasa dan sastra di kanal youtube dan media lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahasa dan sastra merupakan dua kata yang seringkali disandingkan. Sebuah bahasa tidak akan terbentuk tanpa adanya sastra. Karena sastra merupakan seni yang menjadi petunjuk yang mengarahkan pengguna bahasa agar mereka tau bagaimana bahasa itu digunakan dan diucapkan dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.
Lalu seperti apa perkembangan bahasa sastra dan media itu sendiri? Yuk kita bahas!
Orang Indonesia menyebut bahasa dengan bahasa, orang Inggris menyebut bahasa dengan language, orang Jepang menyebut bahasa dengan gengo, dan orang Arab menyebut bahasa dengan lughah. Bahkan di dalam bangsa pun bahasa memiliki banyak sebutan. Seperti di tanah air kita, bahasa mendapatkan sebutan yang berbeda-beda dari masing-masing suku misalnya, suku Sasak menyebut bahasa dengan base, suku sunda menyebut bahasa dengan basana dan masih banyak lagi. Perbedaan penyebutan inilah yang membuktikan bahwa bahasa itu bersifat dinamis.
ADVERTISEMENT
Kemunculan bahasa Indonesia di tanah air ditandai dengan eksistensi bahasa melayu. Sesuai dengan bukti sejarah yang telah ditemukan pada berbagai prasasti di Sumatera Barat, sejatinya bahasa melayu sudah sejak lama digunakan oleh nusantara terutama pada kerajaan-kerajaan besar yang berkuasa pada waktu itu. Bahasa melayu mengalami perkembangan pesat pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya. Dan pada akhirnya bahasa melayu diputuskan sebagai bahasa pemersatu pada ikrar sumpah pemuda 28 oktober 1928 silam. Sejak saat itulah bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan hingga saat ini.
Sama halnya dengan bahasa, sastra dan media juga tidak pernah berhenti berkembang mengikuti perkembangan teknologi dari masa ke masa. Jika dahulu penulis hanya dapat menulis pada media cetak dan pembaca hanya dapat membaca pada media cetak saja kini penulis dapat menggunakan berbagai platform media sebagai wadah untuk berkarya dan pembaca dapat menikmati karya tulis melalui gadgetnya.
ADVERTISEMENT
Dahulu jika kita hendak mengirimkan pesan kita harus menggunakan surat, saat kita ingin memberikan motivasi dalam bentuk tulisan kita harus memuatnya di media cetak, begitu juga saat kita ingin menulis puisi, novel, dongeng dan karya lainnya hanya ada media cetak saja dan prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memuatnya, memerlukan biaya yang tidak sedikit juga sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melakukannya.
Perkembangan teknologi telah mampu mengubah segalanya. Saat ini media juga mengalami perkembangan yang pesat misalnya kemunculan berbagai jenis platform menulis dan membaca seperti: noveltoon, innovel, fizzo, watpad, dan masih banyak lagi. Platform ini memberikan wadah kepada orang-orang yang ingin berkarya atau yang memiliki hobi membaca tanpa harus ribet bawa-bawa buku. Untuk mengaksesnya pun sangat mudah, tidak memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar cukup modal kuota internet saja.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah salah satu contoh platform menulis dan membaca yang pernah saya akses dan ini merupakan karya pertama saya. Namanya noveltoon siapapun dapat mengaksesnya dengan login akun. Platform ini menyediakan wadah sekaligus kemudahan untuk orang-orang yang ingin berkarya melalui tulisan karena pada platform ini tidak memerlukan penyuntingan naskah dan platform ini juga bisa jadi rekomendasi bacaan yang asik dan menarik untuk orang-orang yang memiliki hobi membaca. Mungkin akan lebih seru lagi ya jika platform seperti ini menyediakan seorang penyunting naskah agar dapat menyeleksi penulis-penulisnya.
Sedangkan perkembangan sastra bisa kita lihat pada fenomena bahasa anak Jakarta. Pada bahasa anak Jakarta kita dapat menemukan sastra campur kode yaitu penggabungan dua jenis bahasa dalam satu percakapan di situasi santai atau tidak formal. Campur kode yang kita temukan pada bahasa anak Jakarta adalah campuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Contohnya dalam kalimat "seriusly kamu ngga bohong?" disini yang menjadi campur kode yaitu kata "seriusly" dimana kata dasarnya adalah "serius" Contoh lainnya dapat kita lihat pada kata BTW (By The Way), OTW (On The Way) dan masih banyak lagi. Kata- kata seperti ini sering kita jumpai atau kita dengar dalam percakapan sehari-hari di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya berbagai jenis platform menulis dan membaca, kemudian fenomena campur kode seperti diatas telah membuktikan bahwa sastra dan media juga mengalami perkembangan seperti bahasa. Ketiganya memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Dimana bahasa berperan sebagai alat untuk berkomunikasi, sastra merupakan seni yang dapat memberikan warna pada bahasa dan media merupakan wadah untuk mengekspresikan ataupun mempromosikan suatu karya baik karya yang berbentuk tulisan maupun lisan. Karena sifatnya yang dinamis, bahasa akan terus mengalami perkembangan mengikuti perkembangan teknologi dari masa ke masa. Bahasa Indonesia boleh saja berkembang namun kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengetahui keaslian dari bahasa nasional kita.