Konten dari Pengguna

Transformasi Manajemen Pendidikan Pesantren di Era Digital

Prayoga Jayawardhana
Saya merupakan Mahasiswa Prodi Manajemen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 Mei 2025 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prayoga Jayawardhana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/books-library-room-school-study-2596809/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/books-library-room-school-study-2596809/
ADVERTISEMENT
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan yang telah berakar kuat dalam tradisi Islam di Indonesia, kini tengah menghadapi tantangan baru. Di tengah kemajuan teknologi digital yang pesat, pesantren harus beradaptasi agar tetap relevan dengan zaman. Transformasi manajemen pendidikan pesantren di era digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik dan efisien.
ADVERTISEMENT

Teknologi Membuka Akses Pembelajaran Baru

Selama ini, metode pembelajaran di pesantren lebih banyak bergantung pada sistem tatap muka yang langsung, seperti pengajaran kitab kuning dan kajian langsung dari kyai. Namun, teknologi digital telah membuka kemungkinan baru. Kini, pesantren mulai memanfaatkan berbagai platform online untuk mendukung proses belajar-mengajar. Dengan adanya e-learning, video conference, dan aplikasi mobile, santri bisa mengakses ilmu di luar jam belajar formal.
Bukan hanya pengajaran kitab kuning yang dapat dilakukan secara digital, pesantren juga mulai menawarkan materi tambahan dalam format digital, seperti video ceramah, artikel, dan podcast yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Ini memberi santri kebebasan lebih dalam belajar dan memperdalam pengetahuan mereka.
Manajemen Pembelajaran yang Lebih Terstruktur
ADVERTISEMENT
Salah satu manfaat utama dari digitalisasi adalah pengelolaan pembelajaran yang lebih efisien. Sistem Learning Management System (LMS), misalnya, memungkinkan pesantren untuk mengelola materi ajar, jadwal, hingga evaluasi hasil belajar santri secara digital. Dengan LMS, pengasuh pesantren bisa lebih mudah memantau perkembangan belajar santri, memberikan umpan balik, dan mengadakan ujian daring.
Proses yang dulunya serba manual kini dapat dilakukan lebih cepat dan terstruktur. Selain itu, pesantren juga bisa mengurangi penggunaan kertas, yang tentunya lebih ramah lingkungan dan menghemat biaya operasional.
Keterampilan Digital yang Dibutuhkan Santri
Di era digital, keterampilan teknologi menjadi sangat penting. Tak hanya di dunia kerja, keterampilan digital kini juga menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari, termasuk di pesantren. Santri tidak hanya perlu menguasai ilmu agama, tetapi juga keterampilan digital seperti mengoperasikan perangkat lunak, mencari informasi secara online, serta memahami etika berinternet.
ADVERTISEMENT
Pesantren yang sudah memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran membantu santri untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia digital. Santri yang terampil secara digital lebih siap untuk menghadapi tantangan global di luar pesantren, baik dalam dunia pendidikan lanjutan maupun karier profesional.
Tantangan dalam Proses Digitalisasi Pesantren
Namun, proses digitalisasi pesantren tidak tanpa tantangan. Di banyak pesantren, terutama yang berada di daerah terpencil, masalah akses internet dan perangkat teknologi masih menjadi hambatan besar. Keterbatasan ini membuat penerapan pembelajaran digital menjadi sulit dilakukan secara maksimal.
Selain itu, tidak semua pengasuh pesantren memiliki keterampilan untuk mengelola teknologi digital. Oleh karena itu, penting bagi pesantren untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pengasuh agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan mendukung proses belajar santri dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Transformasi manajemen pendidikan pesantren di era digital adalah langkah besar untuk memastikan pesantren tetap relevan dan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga siap menghadapi dunia digital. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan manajemen pendidikan akan membawa banyak manfaat, namun tantangan yang ada juga harus diatasi dengan kerja sama antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat.
Dengan adaptasi yang tepat, pesantren dapat menjadi lembaga pendidikan yang lebih modern, efisien, dan siap mencetak santri yang unggul di berbagai bidang, baik agama maupun keterampilan digital. Perubahan ini, meskipun memerlukan waktu, akan membawa pesantren menuju masa depan yang lebih cerah di era digital.