Gurih Tempe Menggoyang Lidah Para Bule

Prayoga Limantara
Diplomat Indonesia pernah ditempatkan di KBRI Washington, DC. Saat ini tengah menempuh diklat Sesdilu 4.0.
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2018 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prayoga Limantara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemeriahan perayaan HUT RI di luar negeri merupakan salah satu panggung mempromosikan nilai sosial dan budaya Indonesia. Untuk urusan kuliner, ragam cita rasa yang dihadirkan tim Perwakilan RI di luar negeri selalu menggugah selera peserta. Momen ini dapat menjadi ajang panganan tempe dipromosikan menjadi makanan kesukaan baru para generasi milenial di negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Rangkaian perayaan HUT RI yang diselenggarakan oleh Perwakilan RI, merupakan waktu yang ditunggu banyak pihak. Tidak hanya masyarakat dan diaspora Indonesia di luar negeri, para diplomat negara sahabat yang kerap diundang juga hadir bersuka cita. Bagi orang-orang asing tersebut, perayaan HUT RI adalah saat terbaik mengenal miniatur Indonesia secara dekat.
Pada momen ini, biasanya diselenggarakan banyak acara serupa dengan rangkaian kegiatan di Indonesia. Kegiatan biasanya diawali dengan malam renungan dan doa pada 16 Agustus malam, upacara pengibaran dan penurunan bendera merah putih, serta penyelenggaraan bazaar dan panggung gembira. Tidak lupa, beragam perlombaan olahraga maupun permainan khas Indonesia digelar 2 minggu sebelum puncak perayaan 17 Agustus di luar negeri. Khusus pada perayaan tahun ini, banyak masyarakat Indonesia di luar negeri yang menyelipkan acara penggalangan dana untuk korban gempa di Lombok.
ADVERTISEMENT
Dalam pagelaran bazaar dan panggung gembira, biasanya beragam panganan khas nusantara disajikan. Dalam tiga tahun terakhir, KBRI Washington DC selalu mempunyai tradisi untuk menyiapkan tumpeng nusantara. Dalam sajian yang disajikan di atas tampah berukuran jumbo ini, tersaji beragam menu tradisional khas Indonesia yang mengelilingi piramida nasi bersusun.
(Video Rangkaian Perayaan HUT RI ke-73 di Washington, DC. Sumber: KBRI Washington DC)
Dari beragam hidangan yang disajikan tersebut, ada satu menu yang kerap mengundang keheranan kalangan muda Amerika yang diundang; Tempe. Bagi mereka, tempe memiliki daya tarik spesial. Di ibukota Amerika tersebut, tempe berpotensi menjadi panganan yang sangat menggugah, khususnya bagi satu segmen kuliner yang sedang naik populer, yaitu vegetarian.
Tempe dan Vegetarian
ADVERTISEMENT
Gaya hidup vegetarian adalah fenomena semakin populer di Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Berawal dari diet makanan sehat yang dianjurkan dokter kepada pasien obesitas, kini vegetarian telah menjadi gaya hidup sehat yang populer, terutama di kalangan muda.
Menurut Vegetarian Resource Group, saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 8 juta vegetarian di Amerika. Mayoritas vegetarian tersebut berusia antara 18-34 tahun. Menariknya, lembaga yang sama juga memperkirakan bahwa ada sekitar 120 juta warga Amerika yang tidak mengidentifikasikan diri sebagai vegetarian, tetapi tertarik mengonsumsi makanan sehat ala vegetarian.
Tingginya minta masyarakat Amerika terhadap produk makanan vegetarian mendorong KBRI Washington DC aktif mempromosikan tempe dalam beragam even kuliner yang digelar di kota yang telah berusia 228 tahun itu. Pada pameran khusus vegetarian DC VegFest 2017 yang digelar tahun lalu misalnya, menu utama yang disajikan dalam stan Indonesia kala itu adalah tempe. Di sini, pengunjung dapat mencicipi beragam menu olahan tempe mulai dari rendang tempe, sate tempe, hingga serabi tempe.
ADVERTISEMENT
(Ekspresi pengunjung saat mencicipi tempe dalam even DC VegFest 2017. Sumber: KBRI Washington DC)
Tempe atau yang dikenal masyarakat Amerika sebagai "tempeh" memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk Amerika yang pernah mencicipi. "Delicious. It almost taste like a (beef) patty," demikian ekspresi salah satu pengunjung stan Indonesia dalam even DCVegFest 2017.
Kekhasan tekstur dan ragam menu olahan yang dapat dihasilkan terbukti mampu menggoyang lidah para bule. Fakta mengenai tingginya kandungan protein dalam tempe juga dapat menjadi daya tarik utama. Hampir seluruh produk makanan di Amerika, diwajibkan untuk mencantumkan kandungan gizi makanan tersebut. Tempe yang dalam 100 gram kandungannya terdapat 193 kalori, yang terdiri dari 47% lemak, 35% protein, dan 18% karbohidrat, tentu akan sangat menarik bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Potensi Pasar
Ketersediaan bahan baku yang melimpah dan tersedianya segmen pasar khusus telah mendorong beberapa industri makanan setempat di Amerika mengolah produk tempe secara serius. Meski masih berjumlah terbatas, beberapa produk tempe kemasan mulai dapat ditemui di beberapa waralaba supermarket di Amerika seperti Giant dan Whole Foods Market.
(Salah satu produk tempe kemasan yang dijual di supermarket di Amerika. Sumber: karentriedit.com)
Bagi masyarakat Indonesia di Amerika yang kangen dengan cita rasa asli tempe, biasanya akan mengandalkan pasokan dari industri-industri rumahan. Usaha skala kecil pengolahan tempe itu umumnya dikelola oleh diaspora Indonesia. Mereka biasanya banyak ditemui di kantong-kantong masyarakat Indonesia di Philadelphia, New York, dan California.
Tingginya peluang pasar tempe di Amerika sayangnya belum menarik minat pengusaha nasional di tanah air. Standar kesehatan yang tinggi yang diterapkan Departemen Pertanian Amerika Serikat, biasanya menjadi keengganan utama para pengusaha membawa produk-produk Indonesia masuk ke Amerika.
ADVERTISEMENT
Padahal tempe, yang selama ini identik sebagai panganan masyarakat kecil, berkontribusi sebagai salah satu penyumbang defisit dalam neraca dagang Indonesia-Amerika Serikat. Pada tahun 2017 misalnya, Indonesia banyak mengimpor kedelai yang merupakan bahan baku tempe, senilai 1,1 milyar dolar dari Amerika Serikat. Data menunjukkan bahwa hampir 99% kedelai impor Indonesia berasal dari Amerika Serikat. Seharusnya dikelola dengan serius, defisit nilai impor tadi dapat dikonversi menjadi surplus dalam bentuk ekspor produk olahan tempe.
Jadi, jika lain kali Anda bertemu bule, jangan segan menawarkan tempe.
--o0o--