Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Social Media Di Kalangan Remaja
23 Januari 2021 13:41 WIB
Tulisan dari predi srana pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial pada era sekarang ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan sehari-hari dari hampir semua orang. Lenhart, Smith, Anderson, Duggan, dan Perrin pada tahun 2015 telah mengidentifikasi bahwa kelompok usia 13-17 tahun merupakan pengguna berat media sosial, dengan 87% memiliki akses ke komputer, dan 58% ke perangkat tablet/smartphone. Media sosial telah menjadi ruang dimana kita membentuk dan membangun hubungan, membentuk identitas diri, mengekspresikan diri, dan belajar tentang dunia di sekitar kita. Namun perlu diingat kembali bahwa seperti halnya teknologi pada umumnya, penggunaan media sosial tentunya memiliki pengaruh baik dan buruk pada berbagai aspek kehidupan penggunanya, terutama pada segi kesehatan mental pengguna. Mengingat pengguna media sosial sebagian besar adalah anak remaja dan pada usia tersebut merupakan fase yang sangat penting bagi perkembangan emosional dan psikososial mereka, maka kami membuat ulasan ini dengan tujuan untuk meninjau dan menganalisis secara sistematis artikel-artikel ilmiah mengenai pengaruh penggunaan media sosial bagi kesehatan mental anak remaja untuk dijadikan sebagai sumber bagi masyarakat pada umumnya untuk memahami lebih dalam terkait dampak negatif dari penggunaan media sosial.
ADVERTISEMENT
Ulasan ini merupakan sebuah kajian sistematis artikel penelitian-penelitian ilmiah yang terkait dengan penggunaan media sosial dengan kesehatan mental anak remaja yang didapatkan melalui pencarian database dari PubMed, PsycINFO, dan SSCI secara sistematis pada bulan Desember 2019 dengan menetapkan beberapa kriteria inklusi yaitu dari segi partisipan, paparan, outcome dan tahun publikasi.
Terdapat 9 jurnal penelitian yang memenuhi syarat untuk ditinjau dan kemudian dianalisis dengan temuan yakni adanya pengaruh negatif terhadap kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang kurang tepat di kalangan anak remaja yaitu berupa ansietas, depresi, gangguan tidur, gangguan body image, cyber bullying, bahkan bunuh diri. Anak remaja, kesehatan mental, ansietas, depresi, gangguan tidur, body image, cyberbullying, bunuh diri.
Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.Padahal dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena ingin mendalami suatu fakta, gejala dan peristiwa pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan remaja secara alami. Peneliti menginginkan hasil penelitian berupa rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif dan tidak memerlukan pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai pengaruh media sosial bagi remaja itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini banyak remaja yang mencari dan berbagi informasi di media sosial. Sayangnya, tak sedikit yang salah menangkap informasi, dan kurang bijak menggunakan media sosial. Tentunya orangtua harus mengawasi anaknya yang bermain media sosial. Sebab sama seperti pada orang dewasa, media sosial juga bisa berdampak buruk ke anak khususnya remaja.
Berikut lima dampak negatif media sosial terhadap remaja seperti diuraikan The Health Site.
1. Kegelisahan Sebagian besar remaja mengalami tekanan untuk menulis sesuatu yang sempurna, mengunggah gambar terbaik, dan langsung membalas ketika ada pesan di media sosial. Selain itu, tak sedikit remaja yang mendapatkan komentar negatif tentang dirinya di media sosial. Hal ini membuat mereka mengalami kecemasan dan kegelisahan.
ADVERTISEMENT
2. Kurang tidur Menurut suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth, penggunaan media sosial dapat memengaruhi pola tidur remaja. Remaja memiliki dorongan untuk bangun di tengah malam guna mengetahui hal-hal yang diunggah oleh teman-temannya. Perilaku inilah yang membuat remaja kurang tidur dan pada akhirnya dapat memengaruhi perubahan suasana hati. Terlebih remaja memiliki emosi yang masih labil. Selain itu, ada masalah kesehatan lain yang mengintai seperti depresi dan obesitas
3. Perundungan siber Mayoritas remaja pernah menjadi korban cyberbullying atau perundungan siber. Pelaku perundungan biasanya memanfaatkan teknologi, dalam hal ini media sosial, untuk melecehkan, menghina, dan hal negatif lainnya kepada korban. Remaja yang menjadi korban cyberbullying cenderung mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT
4. Iri hati Di media sosial banyak orang yang menampilkan sisi terbaik dari dirinya. Sangat sedikit yang mau menunjukkan kesusahan atau hal lain yang membuatnya direndahkan. Ketika seseorang menampilkan dirinya dengan sangat baik di internet, hal itu memberikan kesan seolah hidupnya lebih menarik dibanding orang lain. Tak jarang juga hal itu mengundang rasa iri hati dari pengguna media sosial lain. Sejumlah orang dewasa bisa mengalaminya, tapi lebih rentan terjadi pada remaja. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memastikan anaknya tidak iri hati terhadap kehidupan orang lain di media sosial. Ajarkan anak untuk memahami bahwa tidak semua di media sosial adalah nyata dan minta mereka untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Sebab hal itu dapat membuatnya rendah diri. Selain itu, orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk fokus pada dirinya sendiri daripada mencoba menjadi seperti orang lain.
ADVERTISEMENT
5. Kurang komunikasi Meskipun media sosial adalah tempat untuk berinteraksi dengan orang lain, tapi tentu rasanya berbeda dengan berkomunikasi langsung. Sayangnya para remaja begitu sibuk melihat ponsel mereka sepanjang waktu. Akibatnya mereka lupa ada kehidupan sosial di luar ponsel. Hal ini membuat mereka cakap berinteraksi di media sosial, namun kurang komunikasi dengan orang lain di kehidupan nyata. Bahkan tak jarang remaja menjadi 'jauh'dengan orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dan teman. Bila dibiarkan, hal ini dapat merusak hubungan.
5 Tanda Kecanduan Media Sosial Tindakan orangtua Untuk mencegah atau meminimalisir dampak negatif media sosial pada remaja, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua.
1. Jauhkan ponsel dan perangkat elektronik lainnya milik orangtua saat sedang bersama anak. Luangkan waktu bersama anak dan minta mereka untuk menyimpan ponselnya juga. Bagaimanapun, penting bagi orangtua untuk memberi contoh agar bisa diikuti oleh anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
2. Orangtua zaman sekarang harus memahami teknologi. Apabila ada orangtua yang masih kurang paham, maka lebih baik mempelajarinya. Ini adalah kunci bagi orangtua untuk mengawasi dan mengontrol anaknya yang bermain media sosial.
3. Dorong anak untuk lebih sering melakukan aktivitas fisik daripada bermain media sosial atau hal lain yang terhubung dengan internet.
4. Tetapkan zona bebas teknologi di rumah untuk membatasi waktu layar anak.
5. Buat anak memahami efek berbahaya dari waktu layar berlebihan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.