Konten dari Pengguna

Memadukan Tradisi dan Kesadaran Lingkungan Lewat Batik

pretyamim
Mahasiswa Manajemen Institute Teknologi dan Bisnis Jakarta,Perangkat Desa yang berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi lokal melalui program-program berbasis komunitas
24 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari pretyamim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: Dok Pribadi Prety Adilla (Proses Pewarnaan alami)
zoom-in-whitePerbesar
foto: Dok Pribadi Prety Adilla (Proses Pewarnaan alami)
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mendorong pengembangan ekonomi lokal serta menjaga kelestarian lingkungan, Desa Kampunganyar menggelar bimbingan teknis membatik dengan pewarnaan alami. Program yang berlangsung selama lima hari ini melibatkan kerjasama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi serta Pemerintah Desa Kampunganyar.
ADVERTISEMENT
Antusiasme masyarakat setempat sangat terasa, dengan banyak warga yang bersemangat untuk mempelajari seni tradisional yang telah diakui sebagai warisan budaya Indonesia ini. Membatik, yang identik dengan daerah Yogyakarta dan Solo, kini bertransformasi di Kampunganyar dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dari tumbuhan dan mineral sebagai pewarna. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan kain batik yang tidak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, pelatihan berfokus pada pengurangan limbah dan pencemaran yang sering diakibatkan oleh penggunaan pewarna sintetis.
“Pelatihan ini sangat penting bagi kami. Selain mempelajari teknik membatik, kami juga belajar bagaimana menjaga lingkungan dengan menggunakan bahan alami,” ungkap salah satu peserta. Ia berharap dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam usaha mandiri di masa depan.
ADVERTISEMENT
Kampunganyar, yang terletak di kaki Gunung Ijen, merupakan desa yang kaya akan potensi wisata alam. Jalur wisata yang melintasi desa ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan produk lokal yang dapat menarik perhatian wisatawan. Dalam konteks ini, seni membatik diharapkan dapat menjadi daya tarik tambahan yang mendukung pariwisata lokal.
Para peserta pelatihan, yang terdiri dari berbagai kalangan, terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Dari teknik dasar membatik hingga pengenalan bahan pewarna alami, mereka didorong untuk berinovasi dan menciptakan karya yang unik. “Kami percaya bahwa batik dari Kampunganyar dapat menjadi produk unggulan yang mencerminkan kearifan lokal dan keindahan alam,” tambah seorang pengajar.
Keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada peningkatan keterampilan, tetapi juga pada potensi keberlanjutan yang dapat diciptakan. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan pewarna alami, desa ini dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya.
ADVERTISEMENT
Diharapkan, melalui pelatihan ini, Kampunganyar dapat melahirkan generasi baru wirausahawan pembatik yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berkomitmen terhadap pelestarian budaya dan lingkungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa ekonomi kreatif dapat berkembang tanpa mengorbankan alam,” ujar perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Dengan langkah ini, Kampunganyar bertekad untuk menjadi pusat kerajinan batik ramah lingkungan yang menarik bagi wisatawan, sekaligus berkontribusi pada ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan.