Fenomena CNN Effect Dalam Transfigurasi Perumusan Politik Luar Negeri

PRIMADIANI DIFIDA WIDYAPUTRI
Third Year Student of International Relations at Universitas Islam Indonesia
Konten dari Pengguna
6 Januari 2022 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PRIMADIANI DIFIDA WIDYAPUTRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: www.freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: www.freepik.com
ADVERTISEMENT
Politik luar negeri merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengaktualisasikan kepentingan nasionalnya di dunia global untuk mempertahankan eksistensi negaranya.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya mencakup bagaimana perilaku negara dalam membuat formulasi kebijakan yang meliputi nilai, tindakan dan sikap, serta sasaran yang dibuat untuk meregulasikan identitas sosial, tatanan hukum dan geografi sebagai sebuah negara yang diakui oleh dunia.
Dalam menyusun tatanan politik luar negeri, suatu negara harus mempertimbangkan berbagai komponen yang menjadi landasan dalam merumuskan kebijakannya. Hal ini disebabkan setiap kebijakan yang diambil akan mempengaruhi tindakan dan prospek suatu negara terhadap negara lainnya.
Sehingga signifikansi proses pembuatan kebijakan luar negeri harus menetapkan kepentingan dan tujuannya sesuai dengan kapabilitas dan faktor-faktor internal seperti kebijakan domestik maupun faktor eksternal seperti media massa sebelum diratifikasi.
Media massa sebagai perangkat komunikasi yang memiliki peran penting dalam tatanan sosial. Media massa layaknya perantara dalam memberikan informasi melalui sejumlah liputan terkait suatu hal yang terjadi di dunia, sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Ashadi Siregar (2000) dalam karyanya yang berjudul Media Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni menyatakan bahwa media massa yang pada dasarnya adalah fasilitator dalam mewartakan sejumlah kabar dan fakta yang terjadi kepada publik, mempunyai kapasitas untuk mempengaruhi pandangan masyarakat tentang isu-isu tertentu. Maka dari itu, media massa perlu menjunjung tinggi nilai transparansi dalam mewartakan informasinya di ruang publik.
Setidaknya terdapat empat fungsi yang diberikan oleh media massa dalam eksistensinya pada lingkup internasional menurut Graber (1984) dalam bukunya yang berjudul Media power in Politics, yakni media massa sebagai sarana yang menyediakan informasi dari fenomena dan situasi politik yang terjadi di dunia secara aktual untuk dapat ditindaklanjuti oleh pihak pemerintahan dalam merumuskan kebijakannya, media massa juga menjadi tempat untuk penampungan aspirasi dari masyarakat yang merefleksikan dirinya dalam bentuk opini publik agar dapat menjadi konsiderasi dalam penginputan kebijakan, media massa memegang peranan sebagai perantara informasi bagi pemerintah terhadap masyarakat dan sebaliknya, pada skala pemerintahan maupun umum, fungsi lainnya adalah sebagai perwujudan dominasinya untuk terus dapat diandalkan sebagai penyumbang informasi dalam kehidupan tatanan sosial-politik di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari empat fungsi yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa media massa bukan hanya mempengaruhi pandangan masyarakat tentang sebuah isu yang terjadi di dunia, akan tetapi dalam konteks politik didefinisikan sebagai sebuah pemicu dalam perumusan tatanan kebijakan politik. Hal ini disebabkan terdapat relevansi antara media sebagai faktor yang memiliki kuasa atas pandangan masyarakat dan kebijakan politik yang dibuat untuk mewujudkan ketatanegaraan.
Jika dikaitkan konsep media massa pada konteks politik terdapat kecenderungan yang menyiratkan adanya perubahan pada tatanan politik suatu negara dalam mengintegrasikan keselarasannya dengan prosedur media massa. Maka dari itu muncul istilah yang disebut The Fourth Estate, situasi ini terjadi ketika media massa memiliki hegemoni yang mendominasi dalam peristiwa politik internasional.
ADVERTISEMENT
Terdapat satu perwujudan nyata dimana media massa sebagai The Fourth Estate menjadi polemik dalam dunia internasional, yakni munculnya fenomena CNN Effect. CNN Effect merupakan salah satu perwujudan dimana media massa berperan penting dalam menyebarkan informasi, bukan hanya pada lingkup domestik, melainkan lingkup internasional.
CNN (Cable News Network) merupakan layanan media pers Amerika yang memberikan informasi global ke seluruh penjuru dunia. Dalam hal ini fenomena CNN Effect yang terjadi berorientasi pada kebijakan luar negeri suatu negara dalam kasus kelaparan di Somalia yang disebabkan adanya kekeringan dan curah hujan yang rendah serta kegagalan kelola industri pangan pada tahun 2011.
Somalia yang merupakan salah satu kota yang berada di Afrika Timur pada tahun 2011 sedang mengalami krisis kelaparan, diberitakan secara terus menerus oleh CNN ke penjuru dunia. Sehingga menimbulkan rasa simpati dari masyarakat internasional dan sejumlah negara yang pada akhirnya memberikan bantuan dalam menanggulangi bencana ini.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya negara besar seperti Amerika Serikat yang memberikan kebijakan luar negerinya dalam membantu Somalia, tetapi juga organisasi internasional seperti World Food Programme, International Committee of the Red Cross dan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs juga sigap dalam memberikan bantuan berupa pangan, perlindungan dan kesejahteraan bagi korban yang mengalami krisis.
Dengan demikian media massa yang dalam hal ini sebagai pemasok informasi memiliki dominasi yang kuat dalam prosedurnya. Mengingat dalam konteks sosial media memegang peranan besar dalam mempengaruhi pandangan masyarakat terkait suatu isu dan pada konteks politik menjadi agent of change dalam pembentukan politik luar negeri suatu negara dalam pewartaannya tentang isu global. Maka dari itu, relevansi CNN Effect sebagai salah satu perwujudan adanya hegemoni The Fourth Estate media massa masih dapat di determinasikan sebagai aktivitas politik dalam tata kelola sebuah negara.
ADVERTISEMENT
Referensi
Andrianti, N. (2015). Peran media massa nasional dalam politik internasional. Informasi, 45(1), 43-56.
Firli, V. (2021). ANALISIS MOTIF IDEALISME BANTUAN INTERNASIONAL ICRC PADA KRISIS KEMANUSIAAN DI SOMALIA (2011-2016). Jurnal PIR: Power in International Relations, 6(1), 14-32.
Graber, D. (1984). Media power in politics. Washington, D.C. : CQ Press.
Livingston, S., & Eachus, T. (1995). Humanitarian crises and US foreign policy: Somalia and the CNN effect reconsidered. Political communication, 12(4), 413-429.
Robinson, P. (1999). The CNN effect: Can The News Media Drive Foreign Policy?. Review of International Studies, 25(2), 301–309. doi:10.1017/s0260210599003010
Rosenau, J. N,. Boyd, G. Thompson, K. W. (1976). World Politics: An Introduction. New York: The Free Press, 27.
ADVERTISEMENT
Siregar, A. (2000). Media Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(2), 179-196.