Danyang-Primadonna Angela

Kalau dari Awal Sudah Karut-Marut, ke Depannya Pasti Bersengkarut (8)

16 Mei 2021 19:06 WIB
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karena terlalu syok, pikirku, makanya aku manut saja digusah Afshin keluar dari motel itu. Kurasa sampai titik itu aku belum menyadari bahaya yang mengintaiku. Informasi yang kudapat dari Terence membuatku waswas. Namun begitu dihadapkan dengan sesuatu yang nyata, otakku seolah berhenti berfungsi.
Digiring, dibimbing, aku menurut. Afshin menggandengku begitu erat, apa dia khawatir aku berusaha melarikan diri? Seolah tak berdaya dengan otak yang berhenti berfungsi, aku membiarkannya mengambil keputusan. Meski demikian, Afshin bisa saja memperlakukanku dengan lebih kasar. Dia membantuku membawa barang-barangku, memastikan tidak ada yang ketinggalan. Ekspresinya menunjukkan kepedulian akan kenyamananku. Entah dia aktor yang benar-benar jagoan atau dia sungguh perhatian, aku tidak bisa memastikan.
Biasanya aku enggan berdekatan dengan laki-laki. Bahkan dengan mantanku, sentuhan fisik bisa kutoleransi sampai batas tertentu. Kepalaku terlarang untuk diusap-usap. Tapi aku seolah luluh dan membiarkan Afshin menepuk-nepuk kepalaku sembari memberitahuku, segalanya akan baik-baik saja. Apa ini reaksi kimiawi? Pasti begitu. Yang menyadarkanku betapa berbahayanya situasi ini. Sulit bagiku memercayai diri ketika berdekatan dengannya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten