Konten dari Pengguna

Polio Mengancam, Vaksin Menyelamatkan: Pentingnya Imunisasi Lengkap

Prima Yosephine
Director for Immunisation - Ministry of Health
23 Juli 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prima Yosephine tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti dan telah melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahunnya. Penyakit ini rentan menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Meskipun Indonesia telah bebas polio sejak 2014, rendahnya cakupan imunisasi rutin menjadi tantangan besar dalam mempertahankan status tersebut.
ADVERTISEMENT
Tersebar dari pulau Sumatera hingga tanah Papua, ancaman virus polio kembali menghantui Indonesia, mengingatkan kita bahwa musuh tak kasat mata ini masih mengintai setiap sudut negeri, siap melumpuhkan siapa saja yang tak terlindungi oleh vaksin.
Sejak tahun 2022 hingga saat ini telah dilaporkan 12 kasus kelumpuhan yang disebabkan oleh virus polio. 11 kasus disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan 1 kasus oleh virus polio tipe 1. Kasus tersebut berasal dari 8 provinsi yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan yang terbaru adalah dari Banten.
Berdasarkan analisis penilaian risiko yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2024, terdapat 32 (84%) provinsi dan 399 (78%) kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio. Hal ini dikarenakan cakupan imunisasi polio yang rendah, serta perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang dari masyarakat.
Ilustrasi polio. Foto: podsy/Shutterstock
Polio dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan menyebabkan gangguan syaraf seperti terjadinya kelumpuhan permanen.
ADVERTISEMENT
Satu dari 200 orang yang terinfeksi polio mengalami kelumpuhan terutama pada bagian tubuh tungkai bawah, seperti kaki. Di antara mereka yang mengalami kelumpuhan, 5 hingga 10 persen meninggal dunia ketika otot-otot pernapasan mereka tidak berfungsi akibat virus.
Munculnya kembali polio membawa risiko besar, baik secara ekonomi maupun sosial. Biaya perawatan dan dukungan bagi individu yang menderita kelumpuhan akibat polio dapat membebani keluarga dan sistem kesehatan.
Munculnya kembali kasus polio ibarat badai yang tak terduga di tengah langit yang cerah. Setelah hampir terkalahkan, polio kembali menerobos garis pertahanan kita yang dipicu oleh kebersihan lingkungan yang buruk serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap.
Hal ini menyebabkan cakupan imunisasi rendah di beberapa daerah sehingga menjadi rawan terjangkit polio. Seperti reruntuhan kota tua yang ditemukan kembali, polio mengingatkan kita bahwa penyakit yang pernah kita anggap sebagai sejarah, dapat dengan mudah muncul kembali jika kita lengah.
ADVERTISEMENT
Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan polio, namun penyakit ini bisa dicegah melalui pemberian imunisasi. Imunisasi polio yang diberikan secara lengkap meliputi vaksin polio tetes pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan, serta vaksin polio suntik yang diberikan pada anak usia 4 dan 9 bulan dapat melindungi seorang anak dari bahaya penyakit polio.
Ilustrasi vaksin polio anak. Foto: Gorloff-KV/Shutterstock
Dengan dilaporkannya kembali kasus polio di beberapa provinsi di Indonesia dan mempertimbangkan sebagian besar wilayah di negara kita dinyatakan berisiko tinggi terhadap penularan polio, maka dibutuhkan upaya pemberian imunisasi tambahan polio secara massal dan serentak agar dapat dicapai kekebalan kelompok yang optimal untuk mencegah perluasan penyebaran virus polio. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional atau PIN Polio dalam 2 tahap:
ADVERTISEMENT
PIN Polio tahap 1 dimulai pada 27 Mei 2024, sementara PIN tahap 2 akan dimulai pada 23 Juli 2024. Sasaran PIN Polio adalah untuk seluruh anak usia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya dengan memberikan vaksin polio tetes. Setiap tahapan PIN Polio ini dilaksanakan dalam 2 putaran/dosis. Imunisasi polio saat PIN dapat diperoleh secara gratis di puskesmas, posyandu, satuan pendidikan, pos imunisasi, atau di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, masih banyak masyarakat yang ragu untuk menerima imunisasi akibat adanya informasi yang keliru dan disinformasi yang tersebar luas. Akibatnya, risiko terkena virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup dan biaya perawatan yang mahal menjadi ancaman nyata.
Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk tidak hanya mengingat perjuangan masa lalu, tetapi juga untuk berjuang lebih keras memastikan setiap anak, di mana pun mereka berada, mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan. Dengan setiap tetes dan suntikan vaksin, kita menanam benih harapan, memastikan bahwa polio menjadi kenangan yang memudar, bukan ancaman yang terus menghantui.
Menjadikan imunisasi sebagai gaya hidup adalah komitmen bersama untuk memastikan bahwa setiap tawa, setiap langkah kecil, dan setiap impian anak-anak Indonesia tetap utuh dan tidak terganggu oleh bayang-bayang penyakit. Dengan menjadikan imunisasi sebagai gaya hidup, kita menenun masa depan yang kuat dan sehat, di mana polio hanya akan menjadi bab yang telah lama berlalu dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Imunisasi adalah senjata kita, dan kesadaran adalah benteng kita. Jangan biarkan ketakutan dan informasi yang tidak benar merenggut masa depan generasi penerus bangsa. Status Indonesia bebas polio adalah warisan yang harus kita pertahankan, demi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan kuat.