Konten dari Pengguna

Senandika Mandalika dalam Semarak MotoGP

Pringadi Abdi Surya
Penulis paruh waktu. Pencinta penuh waktu.
18 Maret 2022 8:17 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pringadi Abdi Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi Toprak Razgatlioglu, Mandalika telah menjadi tempat bersejarah. Pembalap World Super Bike asal Turki itu menjadi juara World Super Bike untuk kali pertama pada November lalu, unggul dari rival sekaligus sang juara bertahan, Rea, di posisi kedua.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, tak bisa disangkal, terselenggaranya seri terakhir WSBK di Mandalika juga bagian dari sejarah. WSBK menjadi pembuka dari ajang sesungguhnya yang ditunggu-tunggu, yakni MotoGP. Yak, kita tahu pihak MotoGP sudah secara resmi menayangkan Mandalika sebagai salah satu sirkuit yang akan menandingkan pembalap-pembalap MotoGP. Hype Wonderful Indonesia di Mandalika itu sudah begitu terasa. Tak perlu lagi ke luar negeri untuk menonton MotoGP. Kini, MotoGP akan hadir di negara kita sendiri.
Tak pernah kubayangkan hal semacam itu terjadi tatkala kali pertama menginjakkan kaki di Lombok. Ya, 10 tahun silam, tepatnya Juni 2011, aku mendapatkan penempatan kerja pertama di Sumbawa, NTB. Transit via Lombok sebelum melanjutkan perjalanan kurang lebih 6 jam, menyeberangi selat Alas.
ADVERTISEMENT
Aku yang seperti tokoh utama dalam lagu Englishman in Newyork, seorang asing yang terdampar, melihat Ampenan (bandara Lombok waktu itu) dalam keterngangaan. Tak ada gedung-gedung bertingkat banyak di sekitarnya. Semua masih sepi. Yang kudengar, bila ingin berwisata, datanglah ke Senggigi, lanjut jalan ke Malimbu, ke pelabuhan lalu menyeberang ke Gili Trawangan.
Beberapa bulan kemudian, Oktober 2011, bandara baru diresmikan. Saat itu masih disebut Bandara Praya Lombok sebelum berganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid. Diambil dari nama tokoh besar Lombok, pendiri Nahdhatul Wathan, yang kemudian diangkat statusnya menjadi Pahlawan Nasional pada November 2017 lalu.
Peralihan bandara tersebut adalah sebuah ide besar karena melahirkan multiplier effect bebarengan dengan dicetuskan agenda Visit Lombok-Sumbawa 2012. Sebuah kawasan wisata baru lahir dan berkembang dengan pesat. Kawasan itu yang kini dikenal sebagai Mandalika. Letaknya yang tidak jauh dari bandara menjadikannya primadona baru destinasi wisata di Lombok.
Dokumentasi pribadi.
Pantai-pantai berpasir putih sehalus merica terhampar dengan garis pantai yang begitu panjang. Sebenarnya kawasan ini bernama Selong Belanak. Nama sebuah desa. Namun pada perkembangannya, karena ada pemisahan antar garis pantai, masing-masing diberi nama sendiri-sendiri. Beberapa yang terkenal seperti Pantai Selong Belanak itu sendiri, Pantai Mawun, Pantai Kuta Mandalika (untuk membedakannya dengan Kuta Bali), Pantai Seger, hingga Tanjung Aan.
ADVERTISEMENT
Nama Mandalika baru dikenakan belakangan. Nama ini dianggap lebih menjual karena punya kisah yang menarik untuk disimak. Kisah yang lumrah didengar setiap Festival Bau Nyale digelar. Setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan suku Sasak, festival ini diselenggarakan. Masyarakat akan mencari cacing berwarna-warni yang disebut Nyale yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika yang hilang setelah terjun ke lautan.
Kawasan Mandalika tentu saja akan menjadi pilihan utama para pelancong yang akan menonton aksi balap motor, baik WSBK maupun MotoGP. Mereka bisa menikmati keindahan berbagai pantai, bermain ombak dan olahraga air seperti surfing, parasailing, dan paralayang. Lalu sedikit mendaki ke Bukit Merese (bahasa Sasak artinya merasakan). Di bukit ini kita bisa menikmati keindahan proses terbenamnya matahari sambil merasakan alam dan diri, sebuah tempat introspeksi diri yang sempurna!
ADVERTISEMENT
Namun, bicara Lombok bukan hanya bicara kawasan Mandalika yang berada di pesisir selatan. Orang juga pasti akan bicara Rinjani!
Apalagi Rinjani adalah salah satu dari 5 Geopark Global by UNESCO yang ada di Indonesia. Gunung yang memiliki ketinggian 3.726 mdpl ini merupakan salah satu dari seven summit di Indonesia selain Puncak Casrstenz, Kerinci, Semeru, Bukit Raya, Latimojong, dan Slamet.
Salah satu penyesalanku selama 3,5 tahun di NTB adalah belum pernah ke Rinjani! Mandalika sendiri sebenarnya masih termasuk cakupan Geopark Rinjani karena ada jejak gunung api purba bawah laut yang diperkirakan berumur 20 juta tahun, tepatnya di kawasan Tanjung Aan.
Dokumentasi Pribadi
Bila ingin menikmati Rinjani, kita bisa lewat Senaru atau Sembalun. Dua rute pendakian ini menawarkan pengalaman yang berbeda. Bila kita lewat jalur Senaru, kita juga bisa sekalian mampir ke seribu air terjun karena begitu banyaknya air terjun di area tersebut. Air terjun Sendang Gile dan air terjun Tiu Kelep adalah dua air terjun yang paling populer.
ADVERTISEMENT
Di sana juga ada Kampung Adat Bayan yang merupakan pusat budaya tertua di Lombok. Di sana juga terdapat masjid yang berusia ratusan tahun yang bernama Masjid Bayan Beleq. Sementara itu, Sembalun bisa dikatakan rute dengan medan yang lebih ringan dibanding Senaru. Setidaknya sampai ke Sembalun, kita bisa menggunakan kendaraan bermotor. Lereng Rinjani ini menawarkan panorama yang sangat indah.
Potensi wisata olahraga di Rinjani ini tak terbatas pada treking atau pendakian. Sebuah lintasan lari dengan rute sejauh 10 km melintasi hijaunya pedesaan sudah dibuat. Dengan tajuk Geopark Mission Run, atraksi sekaligus olahraga yang terdiri dari 3 anggota tiap timnya sudah diselenggarakan Maret lalu.
Selain itu, beberapa bulan sebelumnya, Lombok Enduro BootCamp 2020 juga begitu meriah dengan diikuti kurang lebih 160 peserta. Dalam event tersebut, trek Gunung Sasak Bike Park (GSBP) diresmikan sebagai salah satu trek sepeda gunung di Lombok Barat
ADVERTISEMENT
Data dari United World Tourism Organization (UNWTO) pada 2015 mengungkapkan bahwa sport tourism mengambil porsi 25 persen dari penerimaan industri perjalanan dan wisata. Semua sport tourism itu bisa di Indonesia Aja. Hadirnya WSBK dan Moto GP pada dasarnya hanyalah pembuka pintu promosi sport tourism yang harus diiringi berbagai kegiatan olahraga yang skalanya nanti juga internasional. Balap sepeda Tour de Mandalika atau Tour de Rinjani (dengan skala yang sama meriahnya dengan Tour de France) suatu saat nanti tidak mustahil terselenggara.
Kemudian yang tak boleh luput dari Lombok adalah kekayaan budayanya. Sejak dulu, setiap orang yang membanggakan Lombok selalu bilang, "Kamu bisa menemukan Bali di Lombok, tapi kamu tidak bisa menemukan Sasak di Bali." Hibridasi budaya yang terjalin harmonis itu terjadi di Lombok.
ADVERTISEMENT
Salah satu makanan terkenal di Lombok misalnya, Ayam Taliwang. Padahal, Taliwang itu sendiri berada di Sumbawa Barat. Kisahnya sangat unik. Dalam salah satu versi sejarah, kemunculan ayam Taliwang pertama kali pada saat terjadi perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali. Pada masa itu pasukan Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari kerajaan Karangasem Bali.
Orang-orang Taliwang yang bertugas sebagai pendamai tersebut ditempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang sesuai dengan tempat mereka. Tugas orang-orang Taliwang ini adalah melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak kerugian nyawa dan harta benda tidak berlanjut. Dalam misi perdamaian itu ikut serta para pemuka Agama Islam, juru kuda dan juru masak.
ADVERTISEMENT
Masing-masing memiliki tugas tersendiri. Pemuka agama bertugas memberi tuntunan kehidupan kepada masyarakat dan melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem. Juru kuda bertugas menjaga dan memilihara kuda. Juru masak bertugas menyiapkan logistik. Dan di situlah ayam Taliwang menjadi makanan pendamai.
Tentu saja banyak kuliner yang wajib kita coba dengan kisah-kisah historisnya masing-masing. Yang saya rekomendasikan: sate rembiga, sate bulayak, bebalung, dan nasi puyung!
Sumber: Cookpad
Buat pelanggan IndiHome yang menonton Moto GP Series, IndiHome sebagai Internetnya Indonesia juga hadir menyiapkan booth khusus penukaran poin melalui aplikasi myIndiHome Penukaran poin juga dapat dilakukan di beberapa tempat, seperti Nasi Balap Puyung, Black Box, Waroeng Sulawesi, Ashtari, Kuta Paradise, Terra, Nutsafir, Rumah Bakso Brawijaya, Sasaku Lombok Merchandise dan RM. Cahaya dan lain-lain
ADVERTISEMENT
Era dana desa juga membawa angin segar pada kemandirian desa. Semacam ada rasa kompetisi antardesa untuk menonjolkan diri, menentukan dan menemukan potensi yang bisa dikembangkan. Buat saya, selain dikenal dengan negeri seribu masjid, Lombok juga layak dikenal dengan seribu desa wisata.
Dalam rangkaian wisata Lombok, desa-desa ini tidak bisa dikecualikan untuk dikunjungi. Baru-baru ini salah satu di Lombok menjadi salah satu dari 3 desa yang ditunjuk mewakili Indonesia dalam ajang Best Tourism Villages 2021 yang diadakan oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO). Desa itu adalah Desa Tetebatu di Lombok Timur.
Kebetulan saya pernah melewati Desa Tetebatu tatkala hendak mengunjungi Air Terjun Jeruk Manis. Di Tetebatu juga ada air terjun Sarang Walet. Di Tetebatu inilah anggapan"Ada Bali di Lombok" mendapati satu buktinya sebab Tetebatu ini memiliki aura yang mirip dengan Ubud dengan hijau persawahan dan keramahan penduduknya.
ADVERTISEMENT
Dan jangan lupa, saat hendak kembali ke bandara, singgahlah dulu ke Desa Sade. Desa asli Sasak ini teguh menjaga tradisinya selama lebih dari 200 tahun. Kita bisa membeli kain tenun Sasak dengan kualitas tinggi dengan budaya tawar-menawar untuk mendapatkan harga terbaik.
Salah satu tradisi yang menarik di sini adalah Kawin Culik (dengan segala pro dan kontranya). Bedanya, penculikan di desa ini kini dengan consent. Sepasang muda-muda saling berjanji di sebatang pohon di tengah desa. Pohon itu diberi nama Pohon Cinta.
Cinta yang sama dari IndiHome dengan menggelar program “Experience MotoGP Mandalika with IndiHome” bagi pelanggan setia untuk berkesempatan menyaksikan MotoGP series 2022 secara langsung di Mandalika. Mudah banget caranya, hanya dengan menukarkan 1 poin myIndiHome dan posting foto di media sosial Instagram, Facebook atau Twitter dengan caption yang menarik serta tag akun @IndiHome menggunakan tagar #AktivitasTanpaBatas #MotoGPbarengIndiHome dan #InternetnyaIndonesia, pelanggan setia IndiHome berkesempatan mendapatkan tiket gratis dari IndiHome untuk 50 orang dengan masing-masing pemenang mendapatkan 2 tiket, juga dapat memperoleh merchandise eksklusif yang menarik. Dukungan ini IndiHome berikan kepada High Value Customer (HVC) dengan kategori platinum untuk jangka waktu berlangganan minimum di bawah 3 tahun. Pelanggan yang berkesempatan mendapatkan kejutan adalah mereka yang berdomisili di Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Kita yang jauh-jauh ini cukup menontonnya dari rumah. Bermodalkan wifi cepat kita bisa menonton MotoGP di channel SPO TV yang tersedia juga di aplikasi UseeTV GO, dengan login menggunakan akun myIndiHome. Sambil berdoa, semoga suatu saat bisa nonton MotoGP atau bisa mengunjungi Mandalika di musim selanjutnya!