Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN TIM II Undip Melakukan Program Kerja Pembuatan Pojok TOGA
15 Agustus 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari priscilla putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Watubonang, 4 Agustus 2024 – Program kerja Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro telah dilaksanakan di RT 02 RW 04 Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Mahasiswa KKN melakukan program kerja pembuatan pojok toga. Program ini ditargetkan untuk warga Desa Watubonang dengan tujuan agar masyarakat memiliki motivasi untuk menanam tanaman obat keluarga di halaman rumah masing-masing dan untuk memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat mengenai tanaman obat yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk mempromosikan kesehatan secara alami.
ADVERTISEMENT
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan maupun ladang dan dikelola oleh keluarga. Pojok Tanaman Obat Keluarga adalah sebuah inisiatif yang dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat tanaman obat serta cara menanam dan merawatnya. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, tanaman obat keluarga menjadi pilihan yang semakin populer. Program ini diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat luas, khususnya mereka yang ingin memulai kebun tanaman obat di rumah.
Kegiatan penanaman TOGA ini dilaksanakan di lahan RT 02/04 Desa Watubonang. Lahan yang telah ditanami tanaman obat keluarga diharapakan dapat menjadi contoh Masyarakat sekitar untuk mengelola pekarangan masing-masing.
Tanaman obat keluarga (TOGA) menawarkan berbagai manfaat yang signifikan untuk kesehatan dan kesejahteraan yaitu menyediakan alternatif alami untuk perawatan kesehatan, memungkinkan keluarga untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia dan meningkatkan kualitas hidup secara holistik. Berbagai tanaman obat, seperti jahe, kunyit, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena kandungan senyawa aktif yang bermanfaat, seperti anti-inflamasi, antioksidan, dan antiseptik. Ini tidak hanya membantu mengatasi masalah kesehatan ringan seperti flu, gangguan pencernaan, dan kulit kering, tetapi juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, menanam tanaman obat di rumah memberikan keuntungan ekonomi dengan mengurangi biaya belanja obat dan bahan kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Dengan program kerja yang telah dibuat, kami berharap dapat menjadi contoh untuk warga sekitar agar dapat menanam tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masing-masing dan menjadi salah satu alternatif kesehatan” ujar Kaliman.
Dengan adanya kebun TOGA, diharapkan keluarga dapat memanfaatkan tanaman yang tumbuh sendiri untuk kebutuhan sehari-hari, menghemat pengeluaran dan memastikan kualitas serta keamanan produk yang digunakan.