Konten dari Pengguna

Career Talk Kolaborasi UPH dan Monash: Ajak Mahasiswa Adaptif dan Inovatif

Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan
5 Mei 2025 11:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Monash University Indonesia menggelar talkshow bertajuk Career Talk: Skills for Tomorrow – Adapting to the Future of Work pada 26 Maret 2025 di Auditorium Gedung D lantai 5 (D501), UPH Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang.
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Monash University Indonesia menggelar talkshow bertajuk Career Talk: Skills for Tomorrow – Adapting to the Future of Work pada 26 Maret 2025 di Auditorium Gedung D lantai 5 (D501), UPH Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang.
Perubahan dunia kerja yang semakin cepat menuntut lulusan perguruan tinggi memiliki keterampilan relevan agar tetap kompetitif dan siap menghadapi tantangan masa depan. Menyikapi hal ini, Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Monash University Indonesia menggelar talkshow bertajuk Career Talk: Skills for Tomorrow – Adapting to the Future of Work pada 26 Maret 2025 di Auditorium Gedung D lantai 5 (D501), UPH Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Talkshow ini mengajak peserta memahami tren industri terkini, peran kecerdasan buatan (AI), serta pentingnya keterampilan analitis dan kepemimpinan bagi lulusan baru.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Kevin Angra Limawan, Assistant Manager of Student Organizations and Activities Development UPH, menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi. “Dunia kerja terus berkembang, dan mereka yang mampu beradaptasi akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH 2024/2025, Charlene Louisa, turut menyampaikan harapannya. Mahasiswi Program Studi Manajemen angkatan 2022 ini berharap talkshow tersebut dapat menjadi bekal awal bagi mahasiswa dalam merancang karier. “Kami ingin mahasiswa UPH memiliki wawasan lebih luas dan siap bersaing secara global,” katanya.
Talkshow ini menghadirkan tiga pembicara ahli, yakni Prasidya Ilvan Yahdi, S.E., Ak., CA., MPPM. Selaku HR Director – Beauty & Wellbeing & Corporate Functions Unilever Indonesia; Lucas C. Nawawi, S.E. selaku Founder & CEO ARTEE Group; dan Dr. Yessy Arnold Perangin Angin selaku Associate Professor, Monash University Indonesia. Ketiganya membagikan wawasan tentang tantangan lulusan baru, peluang karier, dan strategi untuk tetap relevan di dunia kerja yang terus berubah.
ADVERTISEMENT
Prasidya Ilvan Yahdi mengungkapkan bahwa pasar kerja telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2019, peluang kerja tumbuh pesat, namun pandemi Covid-19 mendorong pergeseran besar ke arah pekerjaan berbasis daring. Memasuki 2023, sektor teknologi menghadapi masa sulit akibat tech winter—penurunan pendanaan yang menyebabkan berkurangnya lapangan kerja. Dalam menghadapi kondisi ini, Prasidya mendorong mahasiswa untuk mulai merancang jalur karier sejak dini, idealnya sejak semester lima atau enam, dengan aktif mengikuti program magang dan kegiatan organisasi.
“Dunia kerja tidak hanya menilai kecerdasan akademik, tetapi juga keterampilan kepemimpinan dan kerja sama,” jelasnya.
Sementara itu, Lucas C. Nawawi menekankan pentingnya memanfaatkan waktu selama kuliah untuk mengeksplorasi diri, mencoba hal baru, dan belajar dari pengalaman. Ia juga mengingatkan bahwa kegagalan bukan akhir, tetapi bagian dari proses pembelajaran yang dapat membuka peluang baru.
ADVERTISEMENT
“Dalam dunia kerja, kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan. Perusahaan menghargai individu yang proaktif dan memiliki visi, bukan yang hanya mengikuti arus. Di tengah perubahan yang cepat, mentalitas fleksibel dan agile menjadi kunci keberhasilan—namun tetap harus diimbangi dengan arah dan tujuan yang jelas agar setiap langkah membawa dampak nyata,” paparnya.
Dr. Yessy Arnold Perangin Angin turut membahas bagaimana kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap dunia kerja. Ia membagikan pengalamannya menghadapi berbagai transisi teknologi sejak krisis keuangan Asia, dan menekankan bahwa kemampuan beradaptasi menjadi kunci utama untuk bertahan. Dalam era persaingan global, ia juga menyoroti pentingnya memiliki curriculum vitae (CV) yang mencerminkan pengalaman relevan.
“Banyak pekerjaan kini bergantung pada AI, namun manusia tetap unggul dalam hal berpikir strategis dan beradaptasi. Mahasiswa perlu membekali diri dengan keterampilan analitis dan kreativitas agar tetap kompetitif,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Kerja Sama UPH dengan Monash University Indonesia

Talkshow ini merupakan implementasi dari kerja sama yang telah terjalin antara UPH dan Monash University Indonesia sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 6 Agustus 2024. Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penelitian dan kajian terapan, pelatihan dosen dan mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat, hingga kesempatan bagi mahasiswa UPH untuk melanjutkan studi di Monash University Indonesia.

Melalui talkshow ini, mahasiswa diajak untuk memahami dinamika dunia kerja yang terus berkembang serta pentingnya kesiapan dalam menghadapi perubahan. Dengan wawasan dan strategi yang diperoleh dari diskusi ini, diharapkan lulusan UPH dapat lebih siap bersaing di tingkat global dan merancang karier mereka dengan lebih terarah.
UPH terus berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan berkualitas, guna mencetak lulusan yang profesional, takut akan Tuhan, dan berdampak positif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT