Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Gelar Falcon Project 14! FTI UPH Hadirkan Kompetisi yang Diikuti Ratusan Peserta
18 November 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi digital terus menghadirkan inovasi yang mengubah kualitas hidup manusia, salah satunya melalui konsep digital twin. Menyadari potensi besar teknologi ini, Fakultas Teknik Informatika (FTI) Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Village mengadakan talkshow bertajuk Exploring Digital Twin: Transforming Industries, Shaping Tomorrow pada 11 November 2024, sebagai bagian dari rangkaian acara Falcon Project 14. Acara ini diikuti oleh peserta dari 25 universitas dan 79 sekolah menengah secara hybrid. Selain memperkenalkan FTI UPH kepada para pelajar, Falcon Project 14 juga merupakan upaya nyata UPH untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hadir menyambut seluruh partisipan, Dr. Andry M. Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM. selaku Associate Vice President of Student Development UPH menyatakan, “14 Tahun sudah acara Falcon Project ini berlangsung. Ini menunjukkan bahwa kegiatan Falcon Project adalah suatu hal yang sangat baik bagi semuanya sehingga dari tahun ke tahun ini dijalankan. Setiap peserta dapat mengembangkan hard skill, soft skill sekaligus life skill melalui pembelajaran yang tidak terbatas di dalam kelas.”
Jonathan Albertus Widjaja Mahasiswa Teknologi Informatika UPH 2023 sekaligus Ketua Panitia Falcon Project 14, menjelaskan bahwa Falcon Project merupakan acara tahunan yang digelar sebagai bentuk kolaborasi dua program studi dari FTI UPH, yaitu Program Studi (Prodi) Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
“Rangkaian acara Falcon Project 14 berlangsung selama dua minggu yang terdiri dari opening ceremony, Grand Falcon Talkshow, academic showcase, bazar, kompetisi, escape room, dan sebagai penutup ada closing celebration. Beradaptasi dengan kemajuan teknologi, tahun ini kompetisi Falcon Project 14 pertama kalinya menyelenggarakan kompetisi hybrid,” jelas Jonathan.
ADVERTISEMENT
Jonathan menambahkan, tahun ini Falcon Project 14 diikuti oleh 211 orang yang berasal dari 25 universitas dan 79 Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dari seluruh Indonesia.
“Saya harap acara ini tidak hanya menambah pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga relasi,”kata Jonathan.
Exploring Digital twins: Transforming Industries, Shaping Tomorrow
Setelah pemukulan gong yang menjadi tanda resmi dimulainya Falcon Project 14, acara dilanjutkan dengan sesi talkshow seputar digital twin yang dipandu oleh Hendra Tjahyadi, S.T., M.T., Ph.D. selaku Dosen Program Studi Teknik Informatika UPH. Hadir juga Miftahul Tirta Irawan S.T. sebagai Digital Research and Development, IoT Digital Twin Engineer, IoT Consultant, sekaligus AI Research Collaborator Kalbe Group
Tirta menjelaskan bahwa konsep digital twins sering kali disalahpahami sebagai digital model. Ia menyampaikan bahwa digital twins secara harfiah merupakan kembaran digital dari suatu objek atau barang, namun memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dua arah dan memberikan umpan balik. Tirta memberikan contoh dengan kompor digital twin yang bisa mensimulasikan berbagai suhu ideal untuk memasak, memungkinkan berbagai percobaan yang biasanya akan terbatas jika menggunakan kompor asli karena kendala biaya.
ADVERTISEMENT
“Digital twins harus memiliki data yang akurat dan sesuai dengan hukum fisika agar benar-benar bisa menjadi kembaran identik dari objek di dunia nyata dan memberikan hasil yang presisi,” jelas Tirta.
Tirta juga menjelaskan manfaat digital twins dalam kehidupan sehari-hari dengan analogi memasak mie instan. Dengan digital twins, kita dapat melakukan banyak percobaan untuk menentukan suhu optimal tanpa harus memasak ratusan mie instan secara fisik.
Lebih lanjut, ia menyoroti manfaat digital twins dalam industri kesehatan, terutama dengan konsep human digital twins yang sangat berguna dalam penelitian obat dan pengembangan personalized medicine. “Dengan digital twins yang merepresentasikan tubuh kita, akan sangat mungkin memberikan pengobatan yang lebih tepat dibandingkan obat generik, meskipun penyakitnya sama,” ujar Tirta.
ADVERTISEMENT
Perkembangan digital adalah hal yang tak terelakkan dan akan terus menjadi bagian dari masa depan kita semua. Melalui Falcon Project, mahasiswa UPH diajak untuk memahami tren teknologi terkini, agar mereka siap menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang ada di industri. Kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk terus aktif dalam menambah wawasan dan mengembangkan potensi diri mereka. UPH senantiasa berkomitmen untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten, serta memiliki dampak positif bagi masyarakat.