Konten dari Pengguna

JOL UPH Raih Penghargaan di Kompetisi Inovasi Perpustakaan Perpusnas 2024

Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan
12 Desember 2024 14:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Johannes Oentoro Library (JOL) Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan bangga meraih Juara Harapan 2 dalam Kompetisi Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 20 September 2024. Kompetisi ini diikuti oleh 58 universitas dari berbagai wilayah di Indonesia dan bertujuan untuk mendorong perpustakaan perguruan tinggi terus berinovasi dalam menghadapi tantangan era digital.
zoom-in-whitePerbesar
Johannes Oentoro Library (JOL) Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan bangga meraih Juara Harapan 2 dalam Kompetisi Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 20 September 2024. Kompetisi ini diikuti oleh 58 universitas dari berbagai wilayah di Indonesia dan bertujuan untuk mendorong perpustakaan perguruan tinggi terus berinovasi dalam menghadapi tantangan era digital.
Johannes Oentoro Library (JOL) Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan bangga meraih Juara Harapan 2 dalam Kompetisi Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 20 September 2024. Kompetisi ini diikuti oleh 58 universitas dari berbagai wilayah di Indonesia dan bertujuan untuk mendorong perpustakaan perguruan tinggi terus berinovasi dalam menghadapi tantangan era digital.
ADVERTISEMENT

Dalam ajang bergengsi ini, JOL UPH mengusung program inovatif Academic Writing Training Course (AWTC) dengan topik “Pendekatan Kolaboratif untuk Peningkatan Kompetensi Digital dan Penulisan Akademik Dosen.” Program unggulan ini dikembangkan melalui kolaborasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia UPH, bertujuan mendukung dosen dalam meningkatkan literasi digital dan keterampilan penulisan akademik. Program ini juga memperkuat peran strategis perpustakaan dalam mendukung kualitas pendidikan di lingkungan UPH.

ADVERTISEMENT
Dhama Gustiar Baskoro, S.S., M.Pd., selaku Manajer JOL UPH mengatakan bahwa kemenangan ini memberikan kebanggaan dan kegembiraan. Lebih dari sekadar pencapaian, pengalaman berkompetisi ini mengajarkan banyak hal baru dan menambah semangat mereka untuk terus berinovasi.
“Kami bersyukur telah mendapatkan prestasi ini. Selama berkompetisi, kami juga diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan banyak peserta berbakat yang saling menginspirasi dan menjalin relasi dengan peserta dari perguruan tinggi lainnya. Mendapatkan pengalaman tersebut menjadi motivasi kami untuk terus berkarya dan berinovasi di masa depan,” ungkap Dhama.
ADVERTISEMENT
Kompetisi tingkat nasional ini memberikan tantangan kepada setiap perpustakaan perguruan tinggi untuk menghadirkan inovasi dalam menghadapi era digital. Aspek yang dinilai cukup beragam, mulai dari analisis kebutuhan, desain inovasi, manfaat, dampak, hingga kemampuan tim dalam mempresentasikan karya mereka. Dalam aspek-aspek tersebut, JOL UPH berhasil menonjol dengan program andalan mereka yaitu AWTC.
AWTC memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya berbeda dari program serupa di universitas lain. Pertama, program ini diwajibkan bagi seluruh dosen baru di UPH. Kedua, pengembangannya didasarkan pada analisis kebutuhan yang dilakukan secara berkala, serta menggunakan model desain instruksional Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE) untuk memastikan modul yang terstruktur dan efektif. Ketiga, pelatihan dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik peserta, yakni para dosen UPH. Terakhir, modul pelatihan ini telah dilindungi oleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), menjadikannya program yang memiliki keunggulan kompetitif di bidang literasi informasi dan penulisan akademik.
ADVERTISEMENT
Prestasi ini tentunya dapat diraih berkat kerja sama dan diskusi konsep yang baik oleh tim JOL UPH yang terlibat; Dhama Gustiar Baskoro sebagai advisor, Debora Sitepu sebagai ketua tim, serta Nicholas Sio Pradiva, Samuel Noya, Kevin Marcellino, dan Bramantiasto Adjie sebagai anggota tim yang mengembangkan kurikulum dan pelatihan.
Ke depannya, tim JOL UPH berencana mengembangkan keterampilan yang mereka pelajari, mencari peluang untuk mengikuti kompetisi lain, dan berbagi pengalaman dengan staf perpustakaan lainnya. Mereka juga ingin memperkuat kerja sama tim dan berinovasi dalam program-program baru, serta melakukan evaluasi untuk penyempurnaan.
Salah satu rencana yang sudah disusun adalah mengadakan pelatihan bagi seluruh staf perpustakaan agar dapat menjadi trainer literasi informasi di JOL UPH. Melalui langkah-langkah ini, JOL UPH berharap dapat terus memberi dampak positif bagi lingkungan akademik UPH.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin terus berkembang dengan mencari peluang baru, baik melalui kompetisi maupun pengembangan program inovatif. Selain itu, pelatihan bagi staf perpustakaan menjadi prioritas kami, agar mereka dapat berperan lebih aktif sebagai trainer literasi informasi. Kami percaya, dengan kolaborasi yang kuat dan evaluasi berkelanjutan, JOL UPH bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi ekosistem akademik UPH,” jelasnya.
JOL UPH menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan pendidikan dan literasi digital di lingkungan universitas. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kualitas program yang telah dikembangkan, tetapi juga menjadi motivasi bagi tim JOL untuk terus berinovasi, memperkuat kolaborasi, dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sumber daya manusia di UPH.
JOL UPH juga senantiasa menjadi fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran mahasiswa dan penelitian universitas untuk menghasilkan lulusan yang Takut akan Tuhan, profesional dan unggul, serta berdampak positif bagi bangsa.
ADVERTISEMENT