Konten dari Pengguna

Mahasiswi Kedokteran UPH Raih Best Poster ESMO, Gagas Pengobatan Delirium Kanker

Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan
27 Februari 2024 9:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
dr. Natasya Reina, S.Ked., mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), yang menghadiri Kongres Eropa tentang Onkologi Medis (European Society of Medical Oncology/ESMO) Asia 2023 di Singapura pada 1-3 Desember 2023.
zoom-in-whitePerbesar
dr. Natasya Reina, S.Ked., mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), yang menghadiri Kongres Eropa tentang Onkologi Medis (European Society of Medical Oncology/ESMO) Asia 2023 di Singapura pada 1-3 Desember 2023.
Selain memperdalam ilmu pengetahuan, seorang mahasiswa juga perlu memiliki pemahaman yang luas tentang ilmu sosial dan kemasyarakatan. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat, penelitian, atau perlombaan. Tak hanya memperluas wawasan, tetapi kegiatan semacam itu juga memperkaya jiwa sosial dan menumbuhkan rasa kepedulian di kalangan mahasiswa. Pendekatan ini diterapkan oleh dr. Natasya Reina, S.Ked., mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), yang menghadiri Kongres Eropa tentang Onkologi Medis (European Society of Medical Oncology/ESMO) Asia 2023 di Singapura pada 1-3 Desember 2023.
ADVERTISEMENT

ESMO adalah organisasi non-profit yang bertujuan meningkatkan standar perawatan kanker, dari pencegahan, diagnosis, hingga perawatan paliatif. Setiap tahun, ESMO menggelar konferensi di berbagai lokasi, di mana dokter, pasien kanker, dan masyarakat dapat memperoleh pengetahuan terbaru dalam bidang onkologi. Pada tahun 2023, acara tersebut dihadiri oleh 3.511 peserta dari 69 negara. ESMO juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa kedokteran hingga profesor untuk menyampaikan abstrak mereka, baik dalam bentuk poster maupun presentasi lisan, jika diterima.

Dalam kongres tersebut, dr. Natasya yang sedang menjalani masa internship ini meraih penghargaan Best Poster berkat karyanya yang berjudul “The Use of Antipsychotic for Managing Delirium in Patients with Cancer”. Poster ilmiah ini menjelaskan mengenai antipsikotik atau obat medis yang memiliki efek terbaik dalam menangani kasus delirium (penurunan kesadaran) pada pasien kanker. Berdasarkan poster tersebut, dr. Natasya menyarankan untuk menggunakan obat antipsikotik atipikal. Namun, ia mengingatkan bahwa antipsikotik hanya digunakan untuk penanganan akut saja. Antipsikotik atipikal sendiri merupakan kelas obat yang memengaruhi aktivitas neurotransmitter di otak, khususnya dopamin dan serotonin, untuk mengurangi gejala psikotik seperti halusinasi dan delusi.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Natasya, penghargaan Best Poster itu dinilai berdasarkan isi informasi, desain, dan presentasi. Ia memandang, dari semua hal tersebut, kesungguhan hati seseorang dalam mempersiapkan presentasi dan menyajikan data juga menjadi aspek penilaian.
Lebih lanjut, dr. Natasya menjelaskan bahwa motivasinya untuk mengikuti ESMO Asia Congress 2023 adalah untuk mendapatkan pengalaman baru dan publikasi di tingkat internasional. Ia menyampaikan, “Saya percaya bahwa ESMO Asia yang saya ikuti dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk memperoleh pemahaman lebih dalam tentang kondisi pasien kanker dan perkembangan terapi yang sedang berkembang di berbagai negara di Asia. Selain itu, di acara ini saya dapat menghadiri berbagai simposium yang menarik untuk menambah pengetahuan dan wawasan lebih lanjut."
ADVERTISEMENT
Dalam mempersiapkan keikutsertaannya dalam acara tersebut, dr. Natasya mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utamanya adalah menentukan judul poster. Untuk itu, ia berkonsultasi dengan mentor guna memastikan judul yang dipilih relevan dengan permasalahan kesehatan di wilayah Asia. Selain itu, ia juga harus memilih judul yang unik mengingat banyaknya penelitian terkait kanker yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk mengatasi tantangan tersebut, ia aktif belajar bersama teman-temannya dalam membuat systematic review atau metode penelitian yang sesuai.
Mahasiswi FK UPH angkatan 2017 ini menuturkan, bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang menjadi pengalaman yang berkesan selama mengikuti ESMO Asia Congress 2023. Baginya, bertukar cerita dan mendengarkan secara langsung hal yang menjadi kendala dan perjuangan terkait kesehatan di masing-masing negara adalah suatu hal yang berkesan dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
“Bagi saya, ESMO merupakan salah satu cara efektif untuk menjalin networking dengan rekan sejawat dari berbagai negara. Selain itu, pengalaman membawakan presentasi di hadapan audiens internasional yang beragam juga menjadi momen berharga yang tidak terlupakan bagi saya. Kepada teman-teman yang menjalani kehidupan di bidang kedokteran, teruslah berkarya dan ikuti acara sebanyak mungkin terutama sebelum mulai kerja. Keterampilan yang diperoleh dari pengalaman tersebut sangat berharga untuk pengembangan karier di masa depan,” ungkap dr. Natasya.
Keberhasilan dr. Natasya tidak lepas dari dukungan para dosen seperti dr. Darien Alfa Cipta, Sp.KJ., M.Sc., dr. Alvin Saputra, Sp.KJ., dan dr. Andree Kurniawan, Sp.PD. Mereka tidak hanya peduli terhadap kemajuan akademis, tetapi juga mendorong eksplorasi dan inovasi bagi para mahasiswa. Para mentor dan dosen pembimbing, lanjut dr. Natasya, selalu siap membantu dengan menjawab pertanyaan, memberikan ide, serta saran yang berharga. Dalam proses persiapan acara ESMO Asia Congress 2023, mereka juga turut berperan aktif dalam membimbing dan memberikan arahan kepada dr. Natasya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, dr. Darien Alfa Cipta, Sp.KJ., M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UPH mengatakan, “dr. Natasya Reina merupakan salah satu mahasiswi sekaligus alumni yang memiliki growth mindset. Selama internship, ia rajin meneliti dan mengikuti magang klinis di bagian psikiatri. Saya merasa ia mendapatkan hasil yang sepadan. Poster ilmiahnya tentang penanganan delirium pada kanker berhasil menjadi yang terbaik di Asia tahun 2023 dan diakui oleh para expert kanker dari Eropa. Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan.”
Selamat kepada dr. Natasya Reina! UPH berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang holistik untuk mendukung mahasiswa dalam mengasah kemampuan dengan mengikuti berbagai kegiatan, baik skala nasional maupun internasional. Melalui pengalaman-pengalaman di dalam dan luar kelas, mahasiswa UPH dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang unggul, berdampak positif bagi masyarakat, dapat memotivasi banyak orang, dan tentunya menjadi lulusan yang memiliki daya saing secara internasional.
ADVERTISEMENT
Tentang Fakultas Kedokteran UPH
UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Fakultas Kedokteran yang kompeten, unggul, dan mampu berkontribusi secara nyata bagi masyarakat. Di FK UPH, mahasiswa akan belajar ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Selain itu, UPH juga bekerja sama dengan berbagai institusi perawatan kesehatan swasta dan pemerintah. Kualitas FK UPH juga telah diakui, hal ini terbukti melalui pencapaian peringkat pertama sebagai Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia dari perguruan tinggi swasta (PTS), berdasarkan data pemeringkatan EduRank 2023. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa menghubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau klik di sini.