Konten dari Pengguna

Tim Mahasiswa Hukum UPH Raih Prestasi Angkat Isu Pinjol di Kompetisi TikTok

Universitas Pelita Harapan
Universitas Pelita Harapan
21 Oktober 2024 12:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lima mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UPH angkatan 2021-2022 yang terdiri dari Elisabeth Ryanthie Maya Puteri, Naily Aridah, Margareta Theodora Simatupang, Ghaniya Raisa Watanata, dan Alexandrea Prabarini berhasil meraih Juara Favorit dalam Hukumonline Content Creation Competition 2024 yang diselenggarakan pada 30 Agustus 2024.
zoom-in-whitePerbesar
Lima mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UPH angkatan 2021-2022 yang terdiri dari Elisabeth Ryanthie Maya Puteri, Naily Aridah, Margareta Theodora Simatupang, Ghaniya Raisa Watanata, dan Alexandrea Prabarini berhasil meraih Juara Favorit dalam Hukumonline Content Creation Competition 2024 yang diselenggarakan pada 30 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Di era digital, menyampaikan isu hukum tidak lagi terbatas pada teks-teks formal saja, berbagai platform media sosial seperti TikTok kini bisa menjadi panggung edukasi. Hal inilah yang dilakukan oleh lima mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UPH. Tim mahasiswa angkatan 2021-2022 yang terdiri dari Elisabeth Ryanthie Maya Puteri, Naily Aridah, Margareta Theodora Simatupang, Ghaniya Raisa Watanata, dan Alexandrea Prabarini berhasil meraih Juara Favorit dalam Hukumonline Content Creation Competition 2024 yang diselenggarakan pada 30 Agustus 2024. Kompetisi ini mengajak peserta mengemas pesan tentang perlindungan konsumen secara kreatif dan informatif serta membuat hukum lebih dekat dan mudah dipahami masyarakat.
ADVERTISEMENT

Tim mahasiswa UPH merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian mereka dalam kompetisi ini. “Kami sangat senang dapat berkontribusi di ajang ini. Pengalaman dan proses kreatif selama kompetisi adalah kemenangan tersendiri bagi kami, sekaligus menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berkembang ke depannya,” ujar Elisabeth.

Kompetisi ini bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang perlindungan konsumen di Indonesia, mencakup berbagai topik, mulai dari hak dan kewajiban konsumen hingga keamanan transaksi di era digital. Peserta ditantang untuk menyajikan informasi hukum dalam format kreatif, seperti tulisan, gambar, audio, atau video, agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Tim UPH memilih topik Pinjaman Online (Pinjol) karena sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Mereka berhasil menciptakan video TikTok yang menggabungkan animasi dan infografis untuk menjelaskan risiko-risiko yang dihadapi konsumen serta hak-hak mereka dalam menghadapi praktik penagihan yang tidak etis.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin masyarakat lebih memahami risiko yang sering tersembunyi di balik kemudahan pinjaman online. Selain itu, penting bagi konsumen untuk tahu hak-hak mereka agar tidak merasa terintimidasi oleh cara penagihan yang tidak wajar. Melalui video ini, kami berharap pesan edukatif ini bisa tersampaikan dengan cara yang ringan namun tetap informatif,” jelas Margareta.
Dalam kompetisi tersebut, Elisabeth dan tim melakukan berbagai upaya. Mulai dari melakukan riset mandiri, mendapatkan bimbingan dari dosen, hingga menggali inspirasi dari berbagai konten media sosial untuk mengembangkan ide-ide kreatif. Selain upaya tersebut, mereka juga menekankan bahwa komunikasi dan kolaborasi adalah kunci utama agar mereka dapat bekerja efektif.
Lebih lanjut, menurut mereka tantangan terbesar pada kompetisi ini yaitu mampu menyajikan materi hukum secara sederhana, namun tetap menarik dan informatif bagi masyarakat awam. Menurut tim, agar pesan tersampaikan dengan jelas, mereka memilih format animasi dan infografis yang kreatif di TikTok. Pendekatan ini berhasil membuat informasi tentang hak konsumen dan risiko pinjaman online menjadi mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
“Lewat kompetisi ini, kami berharap semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya perlindungan konsumen, terutama terkait pinjaman online; semakin bijak dalam mengelola keuangan, dan mampu menghadapi masalah pinjaman dengan bunga yang menjerat. Ke depannya, kami berencana dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan serupa dan memperluas edukasi kepada masyarakat,” tambah Naily.
Keberhasilan Tim FH UPH tentunya tidak lepas dari dukungan dosen-dosen di UPH, seperti Gwendolyn Ingrid Utama, S.H., M.H., Debora Pasaribu, S.H., M.H., dan Jerry Shalmont, S.H., M.H. Tim FH UPH menjelaskan bahwa bimbingan para dosen sangat membantu mereka dalam mengembangkan ide kreatif dan memastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan kaidah hukum.
Lebih dari itu, menurut mereka pengalaman belajar di UPH telah membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkompetisi di ajang ini. Lingkungan belajar yang mendukung dan kreatif di UPH juga membuat mereka lebih percaya diri untuk mengikuti kompetisi dan menghadapi tantangan dengan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Prestasi yang diraih oleh mahasiswa UPH ini menunjukkan betapa pentingnya kreativitas dalam dunia hukum, terutama dalam upaya memberikan informasi penting yang menarik dan mudah dipahami semua kalangan masyarakat. Keberhasilan tim FH UPH membuktikan kualitas para mahasiswa UPH yang mampu memberikan solusi di era digital.
UPH senantiasa berkomitmen untuk memberikan pendidikan unggul dan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensinya, sehingga mereka siap menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak positif.