Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
UPH Hadirkan Dirjen Pelayanan Kesehatan RI Dalam Seminar Masa Depan Dokter KKLP
5 September 2023 12:02 WIB
Tulisan dari Universitas Pelita Harapan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia turut memberikan dampak signifikan bagi Indonesia dalam mengevaluasi sistem kesehatan nasionalnya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah berkomitmen untuk melakukan transformasi dalam sistem kesehatan Indonesia melalui Enam Pilar Transformasi Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu pilar utama dari transformasi ini adalah Transformasi Layanan Primer, yang bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pencapaian Indikator Kesehatan Nasional. Transformasi Layanan Primer mencakup beragam aspek, termasuk peningkatan layanan promosi dan preventif, pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta peningkatan manajemen di seluruh layanan primer di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM menjadi salah satu fokus utama dalam mewujudkan Transformasi Layanan Primer. Penguatan layanan primer dapat dicapai dengan meningkatkan kompetensi dokter menjadi Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Sp. KKLP).
Berangkat dari hal tersebut, Universitas Pelita Harapan (UPH), sebagai salah satu universitas swasta pertama yang menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) KKLP, secara rutin mengadakan seminar untuk memperluas pemahaman publik tentang peran Dokter Spesialis KKLP. Salah satunya melalui Seminar Nasional dengan tema ‘Masa Depan Dokter KKLP di Indonesia’ yang diselenggarakan pada Sabtu, 5 Agustus 2023 di Auditorium Gedung Fakultas Kedokteran (FK) UPH. Seminar ini menghadirkan Dr. dr. Azhar Jaya, SKM, MARS, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI sebagai narasumber.
ADVERTISEMENT
Dalam pemaparannya, dr. Azhar menjelaskan bahwa kebutuhan akan Dokter Spesialis KKLP di Indonesia masih sangat besar. Indonesia memerlukan lebih banyak dokter KKLP sebagai salah satu langkah untuk mencapai transformasi layanan primer secara keseluruhan.
“Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, kita masih tertinggal jauh. Saat ini, hanya terdapat 590 Dokter Spesialis KKLP di Indonesia. Jika kita memecahkannya per provinsi, ada 15 provinsi yang belum memiliki satu pun Dokter Spesialis KKLP. Sementara target kebutuhan Dokter Spesialis KKLP mencapai angka 10.438, dengan harapan ada setidaknya satu Dokter Spesialis KKLP di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Berdasarkan data saat ini, proyeksi mencapai kebutuhan tersebut tidak akan terpenuhi hingga tahun 2040. Oleh karena itu, peluang untuk menjadi Dokter Spesialis KKLP masih sangat terbuka lebar dan kebutuhan ini sangat mendesak,” jelas dr. Azhar.
ADVERTISEMENT
Dr. Azhar mengemukakan fakta menarik, yaitu bahwa hingga tahun 2024, hanya ada 11 universitas yang menawarkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) KKLP. Dengan durasi pendidikan selama 3,5 tahun, maka lulusan baru dari program ini diperkirakan akan mulai muncul pada tahun 2027, dengan perkiraan jumlah antara 50 hingga 80 dokter KKLP.
“Indonesia sangat membutuhkan dokter KKLP. Namun, yang tidak kalah penting daripada jumlahnya adalah kualitasnya. Keahlian dokter ini harus memadai. Dengan begitu, kita bisa mempercepat pencapaian transformasi layanan primer,” ungkapnya.
Untuk mendukung percepatan peningkatan jumlah dokter spesialis KKLP, pemerintah Indonesia baru-baru ini mengesahkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 8 Agustus 2023. Dalam undang-undang ini, banyak aspek yang diatur, salah satunya adalah pentingnya standarisasi dalam jejaring layanan primer.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Dr. dr. Azhar juga menegaskan perbedaan antara dokter spesialis KKLP dengan dokter umum biasa. Praktik dokter spesialis KKLP tidak hanya terbatas pada pemeriksaan medis dan memberikan resep obat, tetapi juga mempertimbangkan dinamika keluarga, alat penilaian keluarga, serta lingkungan fisik sekitarnya.
Kompetensi Dokter Spesialis KKLP:
1. Anamnesis Holistik:
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Penegakkan Diagnosis Medis dan Psikososial
5. Penatalaksanaan Komprehensif yang meliputi Intervensi Psikososial yaitu edukasi pasien atau konseling, dan keterlibatan keluarga, serta tindakan rehabilitasi.
“Perlu saya tekankan bahwa peran Dokter Spesialis KKLP sangat berbeda dari dokter umum. KKLP memiliki peran yang sangat besar, komprehensif, dan holistik. Mereka tidak hanya memberikan pelayanan medis terhadap penyakit pasien, melainkan juga harus memperhatikan dan memanfaatkan peran keluarga pasien, komunitas, masyarakat, dan lingkungannya dalam proses kesembuhan pasien,” jelas dr. Azhar.
ADVERTISEMENT
Turut memberikan sambutan, Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp. Bs., Ph. D, selaku Dekan FK UPH mengatakan, “Dokter KKLP masih sangat dibutuhkan, oleh karena itu UPH sudah bergerak aktif dengan membuka program spesialisasi ini. Sesuai dengan misi FK UPH, kita berkomitmen untuk mewujudkan klinik layanan primer yang transformatif. Saya yakin arahan dari Dirjen Kesehatan RI dapat memotivasi para mahasiswa kedokteran UPH untuk mengambil spesialis KKLP. Dokter KKLP memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dunia kesehatan di Indonesia ke depannya,” ungkap Prof. Eka.
Melalui Program KKLP, FK UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, profesional, mampu bersaing dengan lulusan dari luar negeri, serta memiliki dasar pendidikan yang berlandaskan pada kearifan lokal, holistik, dan transformatif yang berkualitas dan terakreditasi.
ADVERTISEMENT
Tentang Fakultas Kedokteran UPH
Fakultas Kedokteran UPH senantiasa memberi mahasiswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan mereka dengan pengalaman langsung, melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Didukung dengan jaringan Medical Science Group (MSG) yang terdiri dari Rumah Sakit Siloam dan pusat penelitian swasta Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN); mahasiswa kedokteran UPH akan mendapatkan pengalaman kuliah yang komprehensif dan bernilai unggul. Jadilah bagian dari UPH sekarang! Untuk informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini .