4 Pengusaha Indonesia yang Sukses Sebelum Usia 30 Tahun

Konten dari Pengguna
20 Februari 2020 14:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muhammad Alfatih Timur. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Alfatih Timur. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Menjadi pengusaha sukses di usia muda adalah impian millenial saat ini, bagaimana tidak mempunyai penghasilan sendiri untuk kebutuhan sehari-hari bahkan membantu pendapatan keluarga menjadi hal yang membanggakan.
ADVERTISEMENT
Banyak cara untuk mencapai kesuksesan di usia muda, dibutuhkan usaha, kerja keras dan pengorbanan untuk menggapainya. Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Ada berbagai hal yang sering kali menjadi penghalang kesuksesan. Namun, tak perlu khawatir karena beberapa anak muda ini mampu meraih kesuksesan di usia mereka yang belum genap 30 tahun :

1. Hamzah Izzulhaq

Pemuda kelahiran Jakarta, 25 tahun silam ini adalah seorang Direktur PT Hamasa Indonesia. Bisnis ini mulai dibangun Hamzah sejak berusia 19 tahun, ia membuktikan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses di usia muda tidak harus menunggu usia pensiun.
Bisnisnya pertama kali dibangun lewat persahaan bimbingan belajar (bimbel) Bintang Solusi Mandiri di tahun 2011. Dengan bantuan ayahnya, ia berjanji untuk bersungguh-sungguh menjalani usaha tersebut hingga mendapatkan omzet Rp 360 juta per semester.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Hamzah terus mengembangkan bisnisnya dengan membuka usaha sofa bed. Dari hasil bisnis ini ia bisa mendapat omzet hingga Rp 160 juta per bulannya. Hamzah dikenal sebagai sosok yang cepat belajar dan tidak takut mengambil risiko.
Hamzah Izzulhaq. Foto: @hamasacorp

2. Helga Angelina

Helga Angelina dikenal sebagai pionir makanan sehat di Indonesia, ia merupakan Co-Founder Burgreens Organic Eatery and Home Delivery, sebuah restoran makaan sehat berbasis makanan nabati dan organik di Jakarta yang berdiri sejak November 2013.
Perempuan kelahiran 2 Desember 1990 ini mempunyai prinsip social entrepreneur yang tak sekadar megejar profit, melalui Burgergreens Helga mencoba juga ingin berusaha memecah mata rantai distribusi bahan mentah yang acap kali merugikan petani.
Caranya, mereka membeli bahan baku langsung dari petani dan memberdayakan perempuan berpendidikan rendah untuk turut bekerja di bagian produksi dan mengedukasi mereka. Tak heran pada 2016 masuk ke dalam daftar “30 Under 30 Asia” versi majalah Forbes.
Helga Angelina. Foto: Instagram @helgaangelina

3. Yasa Paramita Singgih

Anak muda inspiratif kelahiran Bekasi, 23 April 1995 ini merupakan pendiri “Men’s Republic”, sebuah perusahaan yang menjual produk khusus pria, Yasa, bukanlah dari keluarga kaya sehingga sangat menghargai dan terbiasa dengan kerja keras. Awal mulai dia berusaha saat ayahnya, Marga Singgih, terdiagnosa penyakit jantung dan harus menjalani operasi pemasangan ring yang butuh biaya besar. Kondsi ini yang membuat dia memberanikan diri memulai usaha di usia yang sangat belia kelas 3 SMP.
ADVERTISEMENT
Manis pahit perjalan bisnis sempat Yasa rasakan, mulai dari kebangrutan kafe “Ini Teh Kopi” miliknya serta produk kaos yang semula ia buat juga tutup. Namun pengalaman tersebut yang membuat pelajaran dalam usaha Yasa Singgih, ia berprinsip jika terjun ke dunia bisnis harus fokus dan sepenuh hati. Kini bisnis “Men’s Republic” miliknya bisa menghasilkan omezet ratusan juta per bulan.
Yasa Paramita Singgih. Foto: Padamoto.com

4. Muhammad Alfatih Timur

Namanya sudah tidak asing terdengar, dia adalah pendiri Kitabisa.com sebuah website urun dana (crowdfunding) yang telah mendanai berbagai proyek sosial dan membawa dampak langsung bagi masyarakat Indonesia. Muhammad Alfatih sempat masuk ke dalam majalah Forbes untuk kategori pengusah sukses di bawah usia 30 tahun.
Menurutnya menjadi social entrepreneur adalah soal misi, hingga saat ini situs penggerak ekonomi masyarakat Kitabisa.com berhasil memfasilitasi lebih dari 31.846 penggalangan dana sosial, dengan 2.801.425 orang yang bergabung, dan lebih dari Rp 815 milyar donasi terkumpul.
Muhammad Alfatih Timur. Foto: Twitter @AlfatihTimur
ADVERTISEMENT