Konten dari Pengguna

Belajar dari Abigail Johnson, Wanita yang Kaya Berkat Reksa Dana

8 September 2022 20:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Abigail Johnson, chief executive officer di Fidelity Investments, tiba di Konferensi tahunan Allen & Company Sun Valley, 9 Juli 2019 di Sun Valley, Idaho. Foto: Drew Angerer/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Abigail Johnson, chief executive officer di Fidelity Investments, tiba di Konferensi tahunan Allen & Company Sun Valley, 9 Juli 2019 di Sun Valley, Idaho. Foto: Drew Angerer/Getty Images
ADVERTISEMENT
Abigail Johnson adalah wanita sukses salah satunya berkat reksa dana. Ia merupakan Presiden dan CEO Fidelity Investments, sebuah perusahaan investasi Amerika. Perusahaan yang berbasis di Boston ini didirikan oleh kakek Abigail, Edward C. Johnson, pada tahun 1946 untuk mengelola reksa dana
ADVERTISEMENT
Menjadi salah satu dari sedikit wanita yang menjalankan reksa dana raksasa hari ini, dia mengambil alih kendali Fidelity Investments di masa-masa sulit dan menumbuhkannya menjadi bak sebuah kerajaan.
Dia memegang sekitar 24,5 persen saham di perusahaan itu dan memiliki hampir USD 2,7 triliun dalam bentuk aset yang dikelola.  Sebagai seseorang yang telah menaruh kepercayaannya pada cryptocurrency, perusahaannya meluncurkan platform yang memungkinkan investor untuk berdagang di eter dan bitcoin.
Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya, Abigail mulai bekerja di Fidelity Investments di departemen hubungan pelanggan yang melayani panggilan telepon.
Setelah lulus dari Harvard Business School pada tahun 1988, ia kembali bergabung dengan Fidelity sebagai analis saham di divisi Select Industrial Equipment Fund.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun, ia menjadi manajer Portofolio.  Pada tahun 1994, ia berhasil mencapai posisi Associate Director.
Berkat kesuksesannya, ia menjadi wanita pertama yang melayani di dewan Forum Layanan Keuangan yang merupakan organisasi kebijakan ekonomi dan layanan keuangan non-partisan Amerika.
Selain itu, ia berada di peringkat ke-5 di antara wanita paling kuat di dunia oleh majalah Forbes pada tahun 2018. Di majalah Billionaires 2019, dia berada di peringkat ke-71.