Konten dari Pengguna

Bernie Ecclestone, Anak Nelayan yang Besarkan Nama Formula 1

21 Oktober 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bernie Ecclestone bersama eks pembalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto. (Foto: twitter.com/rharyantoracing)
zoom-in-whitePerbesar
Bernie Ecclestone bersama eks pembalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto. (Foto: twitter.com/rharyantoracing)
ADVERTISEMENT
Mantan bos F1, Bernie Ecclestone merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam ajang balap mobil Formula 1. Meski di tahun 2017 ia angkat kaki dari posisi pemimpin, Ecclestone telah mengerahkan tenaganya selama 30 tahun untuk kemajuan kompetisi bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Perjalanan karirnya berhasil menorehkan keuntungan besar pada F1 sehingga disebut sebagai kerajaan global ternama. Bahkan dirinya sendiri dikenal sebagai makelar berkuasa di dunia.
Jauh sebelum kesuksesan tersebut ia dapatkan, Ecclestone merupakan seorang anak nelayan yang dituntut untuk bekerja keras dari kecil. Bahkan di usia dini, ia bekerja di dua tempat yang hasilnya ia belikan roti untuk kemudian dijual kembali kepada temannya agar mendapat keuntungan dua kali lipat.
Hingga akhirnya Ecclestone mampu melanjutkan pendidikan tinggi ke Politeknik Woolwich di London dan berhasil meraih gelar sarjana kimia. Di samping itu, ia menjalankan bisnis otomotif. Di ibukota Inggris tersebut, ia dikenal sebagai penjual motor dan mobil bekas.
Kegemarannya pada otomotif juga sejalan dengan keinginannya untuk masuk dunia balap. Namun, kariernya sebagai pembalap tidak menonjol dan akhirnya gagal lolos kualifikasi di Monaco dan Silverstone.
ADVERTISEMENT
Ditambah dengan beberapa kecelakaan yang ia alami sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan karir sebagai pembalap. Hebatnya, ia tak berhenti mencintai dunia balap.
Ecclestone bersikukuh untuk melanjutkan di bidang tersebut, kali ini sebagai manajer tim. Pembalap Inggris berbakat, Stuart Lewis-Evans merupakan anak didik pertamanya. Sayangnya, di tahun 1958 Evans tewas dalam sebuah kecelakaan.
Kejayaan Ecclestone bermula saat mencoba negosiasi terkait hak siar televisi Formula 1 yang akhirnya memberikan uang hingga Ecclestone menjadi kaya. Meskipun sepanjang karirnya ia mendapatkan banyak kontroversi misalnya terkait tuduhan suap, penjualan hak siar F1 hingga kepribadiannya yang gemar dengan wanita.
Dilansir Forbes, kekayaannya saat ini mencapai USD 4,2 miliar atau Rp 58,8 triliun. Kesuksesannya menarik pihak produksi film Jiva Maya perusahaan milik Manish Pandey, untuk membuat seri dokumenter dengan judul Lucky! yang terdiri dari 8 episode.
ADVERTISEMENT
Syuting untuk serial ini telah selesai di Swiss selama pandemi, namun masih dalam tahap produksi. Seri dokumenter ini akan mengungkap momen dan kisah hidup Bernie Ecclestone sekaligus kesuksesannya dalam perkembangan Formula 1.