Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Cucu Luhut Panjaitan, Faye Simanjuntak, Masuk Jajaran 30 Under 30 Forbes RI
25 Februari 2020 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 1 November 2021 12:20 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Faye Hasian Simanjuntak cucu tertua dari keluarga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, masuk ke dalam jajaran “30 under 30” untuk bidang Social Entrepreneur & Philanthropy . Kategori ini diberikan kepada mereka yang dianggap sukses dan membawa dampak positif ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Lantas apa yang telah dilakukan Faye hingga namanya begitu menginspirasi? Wanita kelahiran 10 April 2002 ini ternyata dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia untuk anak dan perempuan yang berasal dari Indonesia.
Faye mendirikan sebuah yayasan anti perdagangan anak sekaligus founder dari Rumah Faye di Batam. Melalui Instagram resmi kakeknya @luhut.pandjaitan mengungkapkan kebanggaan terhadap gadis 17 tahun ini.
“Suatu kebanggan tersendiri untuk saya sebagai kakek dari seorang perempuan belia bernama Faye, yang mendedikasikan cita-cita hidupnya untuk membuat rumah perlindungan bagi anak-anak dari kejahatan perdagangan menusia dan kekerasan seksual.” Tulis Luhut, Sabtu (22/2/2020)
Berikut keistimewaan Faye Hasian Simanjuntak sebagai salah satu profil orang sukses Indonesia:
Menjadi Aktivis di Usia Belia
Di usia 8 tahun Faye sudah melakukan fund rising atau galang dana untuk korban-korban Gunung Merapi 2010. Kemudian di usianya yang menginjak 11 tahun ia sudah menjadi aktivis di bidang child trafficking atau perdagangan anak. Di akhir tahun lalu Faye Simanjuntak tercatat sudah mengumpulkan dana hampir Rp 1 miliar untuk membantu anak-anak korban pelecehan seksual.
Mendirikan Yayasan “Rumah Faye”
Rumah Faye merupakan organisasi yang berfokus pada pencegahan pelecehan seksual dan perdagangan manusia serta rehabilitasi korban. Bermula dari proses belajar dan tugas sekolah yang didapat Faye saat masih duduk di bangku sekolah dasar, terkait perdagangan anak yang terjadi di Indonesia, kemudian timbulah ide Faye untuk mendirikan Rumah Faye.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengampanyekan kepada rekan sebayanya atau yang berumur di bawahnya terkait hak mereka sebagai anak. Hal itu juga ditularkan ke para relawan yang sukarela bergabung untuk membantu dirinya bekerja melindungi dan memulihkan keadaan para korban.
Rumah Faye saat ini memiliki kantor di Jakarta dan Batam. Batam sendiri dipilih karena menjadi kota transit perdagangan manusia lantaran letaknya berdekatan dengan Malaysia dan Singapura. Berdasarkan catatan Rumah Faye, perdagangan manusia di indonesia paling banyak dikirimkan ke Timur Tengah. Sampai saat ini Rumah Faye berhsil menuntaskan 90 kaus dan menyelamatkan setidaknya 52 anak.
Live Update