Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dengan Modal Awal Rp 750.000, Lulusan SMP Ini Sekarang Jadi Pengusaha Pesawat
27 Maret 2020 17:09 WIB
Diperbarui 8 April 2020 9:52 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam profil orang sukses , kamu bisa melihat bahwa orang-orang yang berada di daftar tersebut memiliki perjalanan yang penuh lika-liku untuk mencapai kesuksesan. Penuhnya tantangan dalam mencapai apa yang mereka inginkan membuat mereka harus mengambil pilihan-pilihan yang terbilang berani karena memiliki resiko.
ADVERTISEMENT
Dr. Susi Pudjiastuti dikenal sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan di Kabinet Kerja pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang pertama, yakni Tahun 2014-2019. Ia dikenal sebagai mentri yang tegas lewat kebijakannya seperti menghancurkan kapal-kapal yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Tak aneh jika ia didapuk sebagai menteri perikanan yang membantu Jokowi. Sebelum masuk pemerintahan, Susi sudah dikenal sebagai pebisnis. Ia pendiri dan juga menjadi orang nomor satu di PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang menjual hasil laut seperti lobster, juga memiliki bisnis transportasi bernama PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang jasa pengiriman hasil laut menggunakan pesawat atau jalur udara.
Meski tidak lagi menjabat, ia tetap sukses sebagai pengusaha. Susi memang memiliki kemampuan berbisnis yang terasah karena hal tersebut sudah ia lakukan sejak berada di bangku sekolah.
ADVERTISEMENT
Meninggalkan sekolah
Susi lahir di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965. Ia terlahir di sebuah keluarga yang berkecukupan. Ayahnya dikenal sebagai peternak sapi dan kerbau.
Meski berkecukupan, Susi sudah mencoba untuk mencari uang sendiri saat ia masih duduk di bangku SMP. Ketika anak-anak SMP mengisi waktunya untuk bermain dan lain sebagainya, Susi memilih untuk berjualan bedcover.
Keinginan Susi untuk menekuni bisnis semakin bulat ketika ia berada di bangku SMA. Susi Pudjiastuti yang saat itu bersekolah di SMAN 1 Yogyakarta nekad untuk berhenti sekolah agar bisa berbisnis ikan di tempat asalnya Pangandaran, yang merupakan salah satu daerah pesisir di Jawa Barat.
Penolakan dan tidak adanya persetujuan dari orang tua tentu menjadi suatu hal yang dihadapi oleh Susi, tapi Susi tetap tak beranjak untuk mengambil keputusan tersebut. Modal juga pada saat itu tidak dimilikinya, alhasil untuk memulai mimpinya, ia menjual cincin yang ia miliki dan mendapatkan uang sebesar Rp 750.000 sebagai modal awal.
ADVERTISEMENT
Bermodalkan sejumlah uang tersebut, Susi kemudian mulai membeli ikan dari nelayan-nelayan pangandaran yang kemudian ia jual kembali kepada restoran-restoran di daerah daerah Pangandaran.
Modal saja tidak cukup untuk bisa bertahan dalam bisnis. Ketika Susi mengawali langkahnya sebagai penjual ikan, ia belum dipercaya oleh banyak orang. Hal ini tentu saja tidak membuat tekadnya larut, Susi tetap konsisten dan terus berupaya untuk memberikan hasil laut yang terbaik.
Berkat kerja kerasnya, Dalam 1 tahun, pasar lelang ikan yang Pangandaran berada di dalam genggamannya. Kesuksesannya juga kemudian berlanjut. Susi berhasil memiliki pabrik pengolahan ikan dengan nama “Susi Brand” pada tahun 1996 dengan lobster sebagai hasil laut andalannya. Bisnisnya ini bukan hanya besar di daerahnya saja, Susi mampu melebarkannya hingga ke luar Pangandaran bahkan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Membeli pesawat
Agar menjadi pengusaha yang tahan banting, tantangan haruslah diterima dan dipecahkan dengan cara terbaik, begitupun yang dilakukan Susi. Susi diketahui pernah menghabiskan waktunya di truk untuk mengirim hasil laut yang ia jual ke pelanggan yang berada di luar daerah pangandaran.
Semakin jauhnya jangkauan, semakin kualitas hasil lautnya dipertaruhkan. Susi ingin tetap bisa mengirimkan hasil laut yang segar dan berkualitas tinggi meski harus menempuh jarak yang jauh, apalagi luar negeri.
Demi meningkatkan kualitas dan produk-produknya, Susi meminjam uang sebesar Rp 47 miliar ke bank. Uang tersebut akan dipergunakan untuk membeli 2 unit pesawat Cessna Caravan.
Agar bisa mendapatkan uang tersebut, Susi haruslah menunggu. Setelah menunggu 5 tahun, pada Tahun 2005 uang pinjamannya cair dan ia berhasil membeli 2 unit pesawat dan membangun landasan udara demi mengokohkan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Dengan nama “Susi Air” yang berada di bawah bendera PT ASI Pudjiastuti Aviation, pesawat milik Susi bukan hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri. ia juga menyewakan pesawat tersebut sebagai jasa pelayanan hasil laut jalur udara bagi siapapun yang menginginkannya.
Kerja keras Susi Pudjisatuti hingga sekarang memang patut dicontoh dan menjadi inspirasi. Selain itu, ia juga mengajarkan kita bahwa keberanian dalam mengambil pilihan merupakan suatu hal yang diperlukan untuk bisa terus maju dan menjadi besar.