Ditolak Disney, Sara Blakely Buka Usaha Pakaian Dalam Ternama Andalan Selebriti

Konten dari Pengguna
22 September 2021 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sara Blakely CEO perusahaan fashion SpanX (Foto: instagram @sarablakely)
zoom-in-whitePerbesar
Sara Blakely CEO perusahaan fashion SpanX (Foto: instagram @sarablakely)
ADVERTISEMENT
Sara Blakely lahir sejahtera di keluarga berkecukupan, bahkan ia berhasil lulus sebagai sarjana komunikasi di Florida State University. Namun, hal ini tidak menghindarinya dari kegagalan menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Sebelum ia berhasil menjalankan perusahaan pakaian Spanx dan sebelum Forbes menobatkannya sebagai miliarder wanita termuda di tahun 2012, Sara mengalami banyak kegagalan. Awalnya ia bermimpi untuk menjadi pengacara seperti ayahnya, namun ia tidak berhasil.
Pernah ia mencoba untuk peran Goofy di Disney World, ia justru mendapat penolakan keras dengan alasan tubuhnya yang pendek. Itu menjadi titik terendah dalam hidupnya.
Setelah ditolak mentah-mentah oleh Disney, Sara mendapatkan pekerjaan mesin faks, yang dia pegang selama tujuh tahun. Di sana, dia menghadapi aliran penolakan yang terus-menerus.
"Saya tahu bahwa 'tidak' hanyalah bagian dari proses," kata pendiri Spanx dilansir dari CNN. "Kamu harus mendengar 'tidak' berkali-kali sebelum kamu benar-benar bisa mendengar ya,” sambungnya.
Sara sudah sangat terbiasa dengan penolakan, bahkan seringkali ia diseret keluar gedung saat menawarkan faks. Bahkan orang-orang akan merobek kartu nama yang baru diberikan tepat di depan wajahnya.
ADVERTISEMENT
Hebatnya Sara tidak pernah dihancurkan oleh kegagalan. Dulu, ayahnya seringkali bertanya, “Kegagalan apa yang sudah kau buat?” Saat ia berkata tidak ayahnya kecewa karena itu berarti tidak mencoba sesuatu yang baru.
Pola pikir itu yang mendorong Sara, setelah bertahun-tahun menjual mesin faks. Ia berpikir bahwa menjadi sales faks bukan yang ia inginkan. Akhirnya ia menulis dan menggambarkan produk yang bisa dijual kepada jutaan orang.
Di usia 27 tahun, Sara terinspirasi sebuah produk pakaian stocking yang dapat menyamarkan pakaian dalam namun tetap membentuk lekuk tubuh. Ini adalah versi awal shapewear sederhana yang diciptakannya.
Sara mempertaruhkan USD 5000 saat itu senilai Rp 50 juta untuk modalnya. Ia menghabiskan seminggu mengunjungi pabrik di Carolina Utara, dan akhirnya menemukan seseorang yang bersedia membuat produknya. Ia bahkan membuat logo Spanx dan mendaftarkan merek dagangnya tersebut sendiri.
ADVERTISEMENT
Berita tentang produk baru itu menyebar. Banyak orang langsung tertarik termasuk Oprah Winfrey, yang memasukkan Spanx ke dalam daftar "Hal Favorit" pada tahun 2000. Itu adalah momen besar bagi Blakely.
"Terpilih sebagai barang favorit Oprah adalah momen yang benar-benar memvalidasi dan mengagumkan bagi saya," katanya.
Perlu 2 tahun untuk Spanx bisa masuk ke pasar global. Dalam satu tahun pertama, Sara berhasil mendapatkan USD 10 juta kala itu setara dengan 100 miliar. Produknya diminati oleh selebritis ternama seperti Beyonce, Jennifer Lopez hingga Kim Kardashians.
Produknya kini mencakup lebih dari 200 jenis mulai dari korset, baju renang, pakaian dalam, hingga pakaian untuk ibu hamil. Ia masuk dalam 40 Wanita Terkaya versi Forbes dengan kekayaan mencapai USD 750 miliar setara dengan Rp 10,6 triliun.
ADVERTISEMENT