Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Drop Out Kuliah, Jess No Limit Justru Jadi Youtuber Games Tajir
20 Desember 2020 12:22 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjadi profil orang sukses di masa depan, tentunya tujuan setiap insan. Namun, mencapai di titik kesuksesan tidak seintsan menjentikkan jari tangan. Dibutuhkan kerja keras dan pastinya banyak pengorbanan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, saat berjuang meraih keberhasilan, biasanya kita memiliki motivasi agar tujuan yang kita rencanakan tidak goyah di tengah jalan. Seandainya mengalami kegagalan, kita akan mengingat kembali motivasi ini untuk bangkit dan berjuang lagi.
Profil orang sukses yang satu ini misalnya, terkenal dengan nama Jess No Limit. Seorang Youtuber Gaming Indonesia, yang rela bekerja keras dan mengorbankan banyak hal demi membahagiakan orang tuanya sebelum waktunya terlambat.
Pemilik nama asli Tobias Justin ini merupakan anak muda berumur 24 tahun yang sukses mengumpulkan pundi-pundi rupiah melalui aplikasi berwarna merah. Melalui kanal Youtube Rico Huang dan berbagai sumber, Justin menceritakan kehidupannya sebelum ia mencapai di titik kesuksesan.
Pria kelahiran Jakarta ini memang sudah doyan nge-game sedari kecil. Walaupun saat itu komputer masih terbilang jarang, ia mendapatkan kesempatan bermain game offline di komputer milik sang Ayah karena profesinya ialah desainer.
ADVERTISEMENT
Ketika di sekolah dasar, Justin mulai mengenal game online karena berawal dari temannya yang mengajak Justin ke warung internet (warnet). Di titik ini juga, ia mengaku kalau dirinya sudah mulai berjualan untuk menambah uang jajan.
Sejak SD hingga SMP, ia rajin berjualan. Justin menjual akun permainannya saat levelnya sudah tinggi. Selain itu, ia juga menjual permaiann rubrik yang saat itu sedang naik daun. Ketika SMA, ia tetap berjualan, tapi intensitasnya tidak serajin dulu lagi.
Selepas dari masa putih abu-abu, Justin sama seperti siswa yang lain. Mendaftar ke perguruan tinggi dan pilihannya jatuh ke Universitas Bina Nusantara. Semenjak berkuliah, ia aktif kembali berjualan.
Di kampus, ia melihat temannya berjualan voucher aplikasi dan peminatnya cukup banyak. Justin akhirnya mengikuti jejak temannya untuk menjadi penjual voucher aplikasi dengan harga yang murah. Ia mulai berjualan melalui media sosial, mendapat respons yang bagus, dan ia berhasil mengumpulkan ratusan juta pertamanya.
ADVERTISEMENT
Ratusan juta yang ia dapatkan ini dibutuhkan pengorbanan dan kerja keras. Ia mengorbankan waktu dan juga tenaga. Hampir setiap hari ia pergi untuk mencari reseller voucher ke tempat penjual handphone di mal, menyusuri lantai demi lantai untuk mendapatkan reseller menjual harga termurah.
Bisnisnya ini cukup menyita waktu. Ia harus membalas chat customer dari pagi hingga malam sehingga perkuliahan Justin cukup terganggu. Dengan seizin orang tuanya, ia memutuskan berhenti kuliah dan fokus hanya berjualan.
Beberapa bulan setelah keluar dari kuliahnya, ia mendapatkan kabar buruk. Voucher aplikasi yang menjadi mata pencahariannya selama ini ternyata tidak diproduksi lagi. Ia sangat frustrasi karena telah mengorbankan kuliahnya demi pekerjaan yang akhirnya kandas di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Tapi, keterpurukan Justin tidak berlangsung lama. Justin bangkit lagi agar waktu yang ia miliki tidak terbuang sia-sia. Justin memiliki ide untuk mengimpor pemutih gigi dari China yang akan ia jual lagi. Namun, usahanya gagal. Justin kena tipu karena pemutih itu tidak membuat giginya menjadi putih, alhasil tidak lanjut ia jual karena tidak ingin membohongi para pembelinya.
Dari kegagalan ini semua, ia mulai mempelajari bisnis dan keuangan melalui buku dan seminar. Pada seminar itu, ia mendapat kenalan dan diajak untuk berbisnis jaringan. Justin yang sedang tidak memiliki pekerjaan, akhirnya bergabung dalam bisnis jaringan ini.
Justin mendapatkan pemasukan kembali dari bisnis ini, tapi ia menjadi kehilangan dirinya sendiri. Banyak orang yang mengatakan dirinya sombong karena Justin merasa sudah di atas. Perlahan-lahan apa yang sudah didapatkan, ia kehilangan satu per satu akibat menghambur-hamburkan uang. Bahkan, ia sempat mencicil mobil hingga menggigil lantaran kehabisan uang dan mobil yang belum lunas itu harus disita.
ADVERTISEMENT
Di waktu-waktu keterpurukannya, pria kelahiran 5 Februari 1996 ini meminta ampunan kepada sang Pencipta karena dirinya telah berlaku sombong yang membawanya kepada malapetaka. Saat berdoa, ia juga meminta kesempatan untuk membahagiakan orang tuanya karena Justin seperti anak yang tidak berguna di kala itu. Ia berjanji akan bekerja keras demi orang tuanya.
Dengan kepasrahan ini semua, Justin akhirnya bermain game lagi, dengan game yang bernama Mobile Legend. Ia menjadi joki game ini dan Justin mendapat penghasilan lagi. Ia berhasil mendapatkan uang sekitar Rp 10 juta per bulan.
Tidak ingin masa depannya menjadi joki game terus-menerus. Ia melihat salah seorang temannya yang suka bermain game mengunggah video permainananya ke Youtube dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Hal inilah yang membuat dirinya mulai memasuki dunia Youtube. Justin melihat aplikasi berwarna merah ini mempunyai prospek yang bagus ke depannya. Dengan cara ini, Justin akan membuat orang tuanya bahagia dan bangga.
Bergabung di dunia Youtube sejak 2017 hingga saat ini, perkembangan kanal Youtube dengan nama Jess No Limit ini berkembang pesat. Subscriber yang ia miliki per hari ini, Minggu (20/12/2020) sudah menginjak angka 19,7 juta. Nox Influencer memperkirakan penghasilan yang ia dapatkan dari Youtube sekitar Rp 800 juta - Rp 2,96 miliar per bulan. Ia juga telah membeli dua supercar dari kerja kerasnya selama ini, Ferrari California dan Lamborghini Aventador.
ADVERTISEMENT