Dulu Jual Baju Bekas dan Buku TTS, Pria Ini Sukses Jadi Agen Marketing 300 Brand

Konten dari Pengguna
24 November 2020 7:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penjualan baju bekas eks impor. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjualan baju bekas eks impor. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin tak ada yang menyangka jika profil orang sukses ini mengawali berbagai usahanya dengan kepahitan. Kini, pria asal Ambon ini berhasil mendirikan Digital Marketing Agency. Branding Agency nya telah bekerja sama dengan 300 brand. Lelaki kelahiran Ambon, 4 April 1990 ini meraih suksesnya dengan kerja keras dan pantang menyerah.
ADVERTISEMENT
Kemandirian telah masuk dalam dirinya sejak belia. Parker Casio Patty menjalani kehidupan masa kecil dengan kondisi kerusuhan ambon di tahun 1999 sampai 2003. Meski dihantui kecemasan akan konflik, semangat Parker tidak surut. Ia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan pantang menyerah.
Jiwa pengusaha-nya sudah muncul sejak SD. Untuk menambah uang jajan, ia mencoba berjualan. Saat itu, ia berjualan buku TTS berhadiah yang ia buat sendiri. Ketika SMP, Parker yang kreatif menawarkan beragam jasa ke teman-temannya. Seperti jasa edit foto, desain kartu ucapan, dan sebagainya.
Memasuki masa SMA, Parker mulai mengenal dunia blog. Ia mengasah kreativitasnya dalam bidang desain dan jurnalistik melalui blogging. Minatnya ini membawanya menjadi pimpinan redaksi Majalah Prisma di Kota Ambon. Meski begitu, ia tak lantas berhenti menimba ilmu. Untuk membiayai hidupnya, Parker juga pernah menjalankan bisnis baju bekas.
Parker Casio. Foto: Instagram parkercasio
Parker kemudian melanjutkan studi S1 nya di Surabaya. Ia mengambil jurusan Visual Communication Design di Universitas Kristen Petra. Semasa kuliah, ia mencoba membuat desain kaos ‘I Love Moluccas’ sebagai usahanya untuk mengenalkan Maluku. Usahanya ini bahkan masuk ke dalam 10 besar creative entrepreneur dari majalah marketeers, salah satu majalah bisnis dan marketing online Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk membiayai kuliah S2nya, Parker pernah berjualan baju bekas anak di pasar. Ia berjualan mulai jam 3 hingga 7 pagi sebelum ke kampus di jam 8. Tak hanya di pasar, ia juga menjajakan jualannya ke sekolah dan taman kanak-kanak. Selain itu, Parker juga pernah menjadi pelayan kafe di mall.
Parker tak mengenal kata menyerah. Meski sempat bangkrut di bisnis Print Merchandise, resign dari jabatan relationship manager di bank swasta, hingga bisnis baju wanita yang gagal, tapi ia tak menyerah. Branding Agency-nya yang bernama DRBRAND.AGENCY mulai sukses di tahun 2013. DRBRAND.AGENCY kini telah bekerja sama untuk menggarap marketing lebih dari 300 bisnis di Indonesia.
Meski telah jadi profil orang sukses, Parker masih belum puas. Ia juga mengembangkan bisnis kuliner pinggir jalan khas Ambon serta bisnis parfum online. Food Street Nasi Kuning Khas Ambon itu telah membuka dua cabang di Surabaya. Kini ia mengembangkan tiga usaha yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT