Dulu Pengamen Jalanan, Kini Sukses Bisnis Sepatu Beromzet Rp 200 Juta per Bulan

Konten dari Pengguna
15 April 2020 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gally Rangga. Foto: Unstagram @gallyrangga
zoom-in-whitePerbesar
Gally Rangga. Foto: Unstagram @gallyrangga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesuksesan bisa dicapai oleh siapa saja, asal berjuang, tekun dan mau bangkit dari keterpurukan. Tiga kunci itu ternyata yang diterapkan profil orang sukses kali ini. Merintis usaha dari bawah dengan modal seadanya, nama Gally Rangga mulai dikenal sebagai salah satu pengusaha sepatu kulit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pria asal Kota Bandung ini nyatanya bukan dari keluarga yang kaya raya, bahkan ia sempat menjalani profesi menjadi pengamen jalanan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kisah karier bisnisnya bermula dari kecintaan Gally pada suatu barang.
Semasa menjadi pengamen tampilan Gally identik dengan baju yang bernuansa gelap, celana jeans sobek-sobek hingga tampilan yang dinilai kebanyakan orang dengan kesan garang, maklum hal tersebut tidak terlepas dari genre musik rock yang disukai Gally.
Selama menjadi pengamen, Gally sangat suka dengan sepatu kulit, namun ia menyadari harganya yang menjulang tentu saja tidak cocok dikantong Gally yang pas-pasan. Pada dasarnya sifat alami manusia ingin mendapatkan sesuatu yang disuka, benarkan? Nah, hal ini juga dirasakan oleh Gally, untuk bisa membeli sepatu kulit akhirnya ia menabung dari uang hasil ngamennya sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Saat itu ia bahkan bertanya kepada temannya di mana tempat penjualan sepatu yang murah dengan harap bisa mendapat sepatu kulit yang bagus tapi harga terjangkau. Ketika sudah mendapat sepatu yang dinginkan, lantas munculah ide mengapa tidak membuat sepatu kulit sendiri dan mencoba bisnis kecil-kecilan.
Dari sana ia mulai mengumpulkan uang lagi untuk mencoba peruntungan di bidang bisnis, karena ketekunan dan kegigihannya, Gally dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp 5 juta dari hasil ngamen. Modal tersebut dijadikan Gally untuk membuat produk sepatu miliknya sendiri pada 2011.
Namanya usaha tidak selalu berjalan mulus sesuai harapan, Gally pun sempat mengalami masa sulit ketika harus menentukan bentuk dan karakter sepatunya, pasalnya ia tidak mempunyai background dalam hal mendesain, hal itu membuat ia merasakan gagal berkali-kali untuk membuat sepatu yang dinginkan.
ADVERTISEMENT
Namun, Gally tak menyerah justru dengan kegagalan tersebut ia jadikan sebuah pelajaran untuk mengetahui apa sisi yang kurang. Perjuangan Gally berbuah manis saat ia bisa memproduksi sepatu kulit yang berkarakter dari yang semula hanya sepatu biasa. Akhirnya setahun pertama ia sudah bisa menciptakan sepatu dengan nama Way Out.
Sebelum berkembang seperti sekarang dan memiliki kios sendiri, Gally memasarkan produknya itu melalui pasr online. Pelan tapi pasti produknya mulai dikenal banyak orang dan memiliki peminat sendiri karena kualitas dan desainnya yang ciamik. Gally pun memberi tarif pada satu sepatunya dengan kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.
Tak puas dengan sepatu Way Out yang mendulang kesuksesan untuk kalangan dewasa, Gally berinovasi dengan mengeluarkan produk baru pada 2016 dengan nama Exodus yang target pasarnya ditujukan untuk seluruh kalangan terutama anak muda.
ADVERTISEMENT
Ternyata produk barunya diberi respon positif dan membuat nama brand sepatu milik Gally semakin dikenal masyarakat. Ia juga mengaku di tahun kedua menggarap Exodus, sepatu itu sengaja dibuat dengan desain yang kental akan nuansa retro. Sepatu yang di desain oleh Gally banyak dibuat dengan konsep sneakers sederhana yang dibuat dari kulit berwarna coklat gelap, hitam serta hijau tua yang tampak memikat dan terkesan jadul, dia pun tak terjebak pada mode dan warna yang sedang booming dengan niat untuk tetap mempertahankan originalitas.
Walau tidak memiliki latar belakang pendidikan seni, Gally tampak lebih ekspresif dalam mengaplikasikan inovasi kepada sepatu vintage seekers dan bots. Buktinya, hingga kini sudah ada sekitar 500 desain yang setiap bulannya terus diupdate demi memuaskan keinginan konsumen.
ADVERTISEMENT

Berawal dari 2 karyawan

Produk sepatu kulit Exodos. Foto: Instagram @exodos57
Tidak ada kerja keras yang menghianati hasil, usaha rintisannya menjelma menjadi besar hingga memiliki berbagai cabang yang tersebar di banyak wilayah. Karyawan yang semula hanya 2 kini mencapai puluhan untuk setiap cabangnya. Di tambah lagi penjualan yang tidak kurang dari 700 sepatu setiap bulan, bahkan 2 gerai offline sudah dipersiapkan untuk wilayah Palu, Sulawesi Tengah dan Bali.
Dari penjualan tersebut, omzet yang didapat mencapai Rp 200 juta per bulannya. Bicara soal rahasia mempertahankan bisnis, Gally punya resep sendiri. Ia mengakui dari kondisinya dulu yang serba tidak punya, membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan mengerti akan makna kutipan sederhana mengenai jangan pernah menyerah saat melakukan perjalanan dalam berusaha.
ADVERTISEMENT

Sepatunya Dibeli Presiden Jokowi

Gally Rangga dan Presiden Jokowi. Foto: Instagram @gallyrangga
Sepatu yang dirintis Gally bahkan sampai ke tangan Presiden Jokowi. Hal ini bermula dari pameran di Istana Bogor saat Sumpah Pemuda, acara tersebut dirancang untuk mengumpulkan produk lokal dengan kualitas tinggi. Tanpa di sangka, karena desainnya yang mahal dan unik, Jokowi pun tertarik untuk mengunjungi stand Gally.
Sepatu sneakers kulit dengan paduan tenun khas Exodus yaitu Elaborate menjadi pilihan Jokowi saat itu dengan harga Rp 1,5 juta. Hingga kini nama Exodus semakin terkenal dikalangan pecinta sepatu, dari kalangan anak muda hingga artis papan atas. Instagram resminya sendiri sudah memiliki lebih dari 100 ribu pengikut. Gally Rangga membuktikan setiap keinginan tidak mustahil untuk dicapai asal ada kemauan dan kerja keras yang kuat.
ADVERTISEMENT