Dulunya Bertani Sambil Belajar, Reid Hoffman Kini Sukses Usai Dirikan LinkedIn

Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, berbicara di Fortune Brainstorm Tech Conference di sebuah resor pegunungan di Aspen, Colorado pada 13 Juli 2015. Foto: Rob Lever / AFP

Reid Hoffman adalah pengusaha internet Amerika yang paling dikenal sebagai salah satu pendiri LinkedIn, jaringan sosial bagi para profesional untuk terhubung satu sama lain. Dia juga seorang kapitalis ventura dan penulis dua buku terlaris New York Times.

Selain di LinkedIn, ia bekerja di beberapa dewan nirlaba yang meliputi- Kiva.org, Endeavour, Second Harvest Food Bank, Universitas Stanford, Universitas Oxford, Mozilla Corporation, dan masih banyak lagi.

Hoffman dikenal sebagai sosok pemikir inovatif dan pembelajar cepat sejak usia muda. Dia bersekolah di Putney School, di mana dia juga bertani sirup maple sambil belajar.

Ia merupakan seorang siswa yang cerdas dengan memenangkan Beasiswa Marshall saat belajar di Universitas Stanford yang memungkinkannya untuk mengenyam pendidikan di Universitas Oxford. Meski awalnya ingin menjadi profesor dan intelektual publik, akhirnya dia berubah pikiran dan memutuskan untuk menjadi pengusaha.

Setelah mendapatkan beberapa pengalaman kerja di Apple Computers dan PayPal dan mengalami kegagalan di startup, ia menemukan kesuksesan besar ketika mendirikan LinkedIn pada Desember 2002 bersama dengan beberapa temannya.

Sejak awal, Reid ingin memulai bisnis yang akan membantu dunia profesional agar bisa terhubung. Oleh karena itu, setelah meninggalkan PayPal, Reid bersama dengan mantan rekan dari SocialNet dan Fujitsu mendirikan LinkedIn

LinkedIn adalah situs jejaring sosial yang berfokus pada jejaring profesional. Media sosial ini telah mengadopsi Platform Multi-sisi yang menawarkan solusi untuk berbagai kategori pengguna. LinkedIn memungkinkan pengguna untuk membuat profil, menambah, membangun, dan melibatkan kinerja profesional satu sama lain.

Perusahaan ini diluncurkan pada Mei 2003. Investasi awalnya diterima dari Peter Thiel dan Keith Rabois. Sama seperti bisnis yang sedang merintis lainnya, kenaikan awal LinkedIn cukup lambat.

Beberapa bulan pertama mengalami frekuensi penandatanganan hanya 20 pengguna. Namun, pada akhir 2003 dan awal 2004, LinkedIn memperkenalkan fitur di mana pengguna dapat mengunggah buku alamat.

Hal ini pun menarik pelanggan dan mempercepat pertumbuhan perusahaan. Kemudian, Reid menambahkan berbagai macam fitur di perusahaan seperti Grup dan kerja sama dengan American Express untuk meningkatkan penawarannya ke berbagai usaha kecil.

Di tahun-tahun berikutnya, LinkedIn memperkenalkan perkembangan lebih lanjut seperti langganan pekerjaan untuk bisnis, profil publik untuk pengguna, dan fitur lainnya. Pada 2010, LinkedIn telah menjadi perusahaan yang mapan secara global.