Konten dari Pengguna

Famela Nurul Islami, Pengusaha Mi Lidi yang Raup Puluhan Juta saat Kuliah

4 Juli 2020 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mi lidi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mi lidi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dunia kuliner memang menyimpan banyak potensi besar bagi para pebisnis lantaran jenis makanan yang kian hari kian variatif. Hal itu disadari sepenuhnya oleh Famela Nurul Islami. Memulai petualangan di dunia tersebut sejak tahun 2013, wanita yang kini berusia 28 tahun itu punya nasib baik. Bisnisnya moncer dan ia berhasil jadi pengusaha sukses.
ADVERTISEMENT
Sejak umur 21 tahun, Famela mulai mengembangkan bisnis mi lidi yang ia namai “Mi Lidi Geli”. Pada awalnya, ia memulai bisnis kuliner itu hanya berbekal modal Rp 1 juta.
Adapun inspirasi awal Famela memulai usaha tersebut berasal dari nostalgianya terhadap masa 1990an, di mana pada saat itu, mi lidi ialah produk kuliner yang cukup populer di kalangan masyarakat. Lebih banyak disebut sebagai “lidi-lidian” karena berbentuk seperti spageti mentah, camilan tersebut menjadi jajanan yang diburu anak-anak usia sekolah. Sayang, pamornya tiba-tiba menurun sejak awal 2000an.
Namun, sekarang, camilan tersebut kembali dikenal masyarakat luas berkat laku Famela yang berinisatif memunculkannya kembali. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Famela untuk memulai petualangan sebagai pengusaha.
Masih menyasar konsumen anak dan muda-mudi, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran ini menyulap mi lidi menjadi camilan dalam aneka cita rasa yang kini tersedia dalam tujuh varian, yakni original, spicy, double spicy, barbeque, cheese, seaweed, dan sweet corn.
ADVERTISEMENT
Pada awal masa pembangunan bisnisnya, Famela banyak belajar pada pengrajin mi lidi di Garut, Jawa Barat, guna mengetahui proses pembuatan camilan itu. Untuk menghadirkan aneka rasa, ia melakukan berbagai eksperimen menggunakan bubuk perisa yang lazim ditemui di pasaran, sebelum pada akhirnya menemukan formulanya sendiri.
Ketika produk telah siap dijual, Famela melakukan promosi dengan berbagai strategi, yakni yang utama melalui media sosial hingga berpartisipasi dalam berbagai agenda bazar di Jakarta dan Bandung.
Famela Nurul Islami sedang membawa produknya sendiri, Mi Lidi Geli. Foto: Twitter
Tak dinyana, lantaran menghadirkan mi dalam bentuk yang lebih modern, bisnis Famela mendapat respons yang menggairahkan dari konsumen. Desain kemasan kardus yang dibuat oleh Famela juga tampak lebih unik dan menarik perhatian, membuat “Mi Lidi Geli” buatannya pantas dijual di toko-toko.
ADVERTISEMENT
Berawal dari nostalgia pribadinya, selisih setahun dari pendiriannya saja, di tahun 2014, Famela bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 55 juta sebulan dari bisnis “Mi Lidi Geli” miliknya, dengan keuntungan mencapai 50 persen.
Seiring berjalannya waktu, bisnis itu kian meraksasa. Dengan menjual “Mi Lidi Geli” kemasan 100gram seharga Rp 15.000, Famela mulai mendapat banyak permintaan reseller dari berbagai kota di Pulau Jawa, mulai Solo, Yogyakarta, Semarang, dan masih banyak lagi. Selain itu, produk miliknya juga tersebar di banyak supermarket di berbagai kota di Indonesia.