Francois Pinault, Sosok di Balik Brand Gucci yang Memulai Bisnis dari Jual Kayu

Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tas Gucci Bamboo, Gucci Jackie dan Gucci Bardot. Koleksi pribadi dan dokumentasi Lynda Ibrahim Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tas Gucci Bamboo, Gucci Jackie dan Gucci Bardot. Koleksi pribadi dan dokumentasi Lynda Ibrahim Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Belakangan ini pengguna media sosial khususnya TikTok beramai-ramai membuat challenge bergaya ala model dengan memodifikasi berbagai brand mewah asal Prancis seperti Balenciaga dan Gucci. Tetapi tahukah kamu di balik brand mewah terkemuka, ada sosok taipan dunia yang memulainya dengan bisnis kayu dan bahan bangunan?
ADVERTISEMENT
Ia adalah François-Henri Pinault, pengusaha Prancis yang merupakan CEO perusahaan induk barang mewah Prancis yang memiliki merek fesyen Saint Laurent, Alexander McQueen, dan Gucci.
Di balik kesuksesan bisnis fesyen terkenal itu, ia memulai bisnis dengan mendirikan perusahaan kayu dan bahan bangunan pada tahun 1963 dan kemudian banting setir ke dunia fesyen.
François-Henri Pinault lahir pada 28 Mei 1962, di Rennes, Prancis, dari pasangan François Pinault dan Louise Gautier. Tidak banyak yang terungkap tentang kehidupan awal dan sekolah pengusaha ini, kecuali fakta bahwa ia mengenyam pendidikannya di sekolah bisnis internasional bergengsi HEC School of Management yang berlokasi di Paris, Prancis.
Selama studinya, ia juga magang bekerja sebagai pengembang perangkat lunak basis data di Hewlett-Packard di Paris.
ADVERTISEMENT
Dari Bangun Bisnis Ritel Terkemuka hingga Akuisisi Brand Fesyen Dunia
Setelah menyelesaikan pendidikannya di HEC School of Management pada tahun 1985, François-Henri Pinault terdaftar untuk menyelesaikan dinas militernya di Konsulat Prancis di Los Angeles, AS, dan bertanggung jawab untuk mempelajari sektor teknologi dan mode baru.
Karier besarnya bermula pada tahun 1987 saat ia bergabung dengan Pinault-Printemps-Redoute (PPR) yang saat itu dikenal sebagai Distribusi Pinault. PPR didirikan oleh ayahnya, François Pinault, pada tahun 1963.
Valentina Paloma dan sang ayah, Francois-Henri Pinault. Foto: Instagram @salmahayek
Tak lama, ia menjadi manajer kepala di perusahaan tersebut dan PPR mulai berkembang sebagai pemain global pada industri ritel pada tahun 90-an. Hingga akhirnya ia diangkat sebagai presiden perusahaan distribusi produk industri multinasional. Pada tahun 1997, ia menjadi CEO perusahaan rantai ritel Prancis Fnac.
ADVERTISEMENT
Dia memainkan peran kunci dalam divestasi industri ritel PPR, lebih berkonsentrasi pada pengelolaan merek-merek mewah. Dia akhirnya berhasil mengubah perusahaan menjadi pemain terkemuka di industri barang mewah.
Pada tahun 1999, PPR mengakuisisi 42 persen dari Gucci Group NV. Seiring waktu, ia kemudian lebih banyak akuisisi merek mewah termasuk Saint Laurent Paris, Alexander McQueen, Boucheron, Bottega Veneta, Stella McCartney, dan Balenciaga.
François-Henri Pinault juga mengakuisisi berbagai brand mewah dunia lainnya termasuk Puma pada tahun 2007 dan Volcom pada tahun 2011, perusahaan seperti produsen merek perhiasan Hong Kong Qeelin, perusahaan perhiasan Italia Pomellato, merek desainer Inggris Christopher Kane, dan produsen jam tangan mewah Swiss Ulysse Nardin.
Punya Aset Klub Bola, Media, Perkebunan hingga Pembela Hak-Hak Perempuan
ADVERTISEMENT
Pada tahun-tahun berikutnya, ia menjadi tokoh terkemuka di PPR yang mengangkatnya sebagai wakil presiden perusahaan pada Mei 2003 dan kemudian menjabat sebagai CEO pada Maret 2005.
Taipan asal Prancis ini juga memiliki klub sepak bola asosiasi Prancis Stade Rennais F.C., majalah Prancis Le Point, rumah lelang Inggris Christie's, Theater Théâtre Marigny di Paris, dan perkebunan anggur Prancis Château Latour.
Dia juga menjadi pembela hak-hak perempuan. Dalam upaya membela dan mempromosikan hak-hak perempuan, ia meluncurkan Yayasan Kering yang dibiayai oleh perusahaannya pada tahun 2008. Tujuan utama yayasan ini adalah untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan mempromosikan pemberdayaan perempuan.