Konten dari Pengguna

Gary Vaynerchuk, Hobi Jualan Sejak Kecil Kini Miliki Kekayaan Rp 2,84 Triliun

26 Desember 2020 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gary Vaynerchuk. Foto: Instagram @garyvee
zoom-in-whitePerbesar
Gary Vaynerchuk. Foto: Instagram @garyvee
ADVERTISEMENT
Memiliki pemikiran kreatif serta inovatif menjadi hal penting untuk seseorang yang ingin memulai berbisnis atau bercita-cita jadi pengusaha. Dari proses kreatif inilah menciptakan ide-ide brilian agar sebuah bisnis dapat berkembang dan menuai sebuah hasil.
ADVERTISEMENT
Berbicara pengusaha dan juga kreativitas, identik sekali dengan Gary Vaynerchuk. Pria kelahiran 14 November 1975 ini dikenal dengan sebutan “GaryVee” di media sosial. Ia merupakan orang di balik kesuksesan agensi digital bernama VaynerMedia.
Telah berdiri sejak 2009, agensi ini memiliki lebih dari 500 karyawan. Juga, sudah menangani klien dengan sederet brand ternama, seperti Pepsi-Co, General Electric, Johnson dan Johnson, Chase, AbInBev, dan masih banyak lagi.
Sebelum Gary meraih kesuksesannya, tentunya banyak perjalanan yang ia lalui. Dirinya hanya berasal dari keluarga imigran asal Rusia. Saat umurnya menginjak 3 tahun, orang tuanya memutuskan untuk berimigrasi ke Amerika dan tinggal bersama keluarga lainnya di Queens, New York City.
Tak berselang lama dari pindahan mereka ke Amerika, Ayahnya mendapatkan pekerjaan di toko minuman keras yang terletak di New Jersey. Sejak saat itu, keluarganya menetap di Edison, New Jersey.
ADVERTISEMENT
Sedari kecil, Gary merupakan anak yang kreatif dan memiliki pola pikir berwirausaha. Ia selalu tertarik untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Gary mulai berjualan dengan cara memetik bunga dari kebun tetangga, lalu ia jual kembali kepada orang-orang yang berlalu-lalang di jalan.
Dari berjualan bunga ini, ia semakin ingin mengembangkan bisnisnya. Lalu, ia mendirikan usaha es limun untuk mendapatkan penghasilan tambahan saat bersekolah. Gary juga sempat berjualan kartu baseball dan mendapatkan uang ribuan dolar setiap minggunya.
Sang Ayah, Sasha Vaynerchuk, yang awalnya hanya bekerja di toko minuman keras, dalam 10 tahun kepindahannya ke Amerika, ia berhasil memiliki toko anggurnya sendiri, walaupun masih dalam skala kecil.
Gary yang dikenal memiliki jiwa pengusaha, Ayahnya meminta sang anak untuk membantu dalam menjalankan toko anggurnya yang bernama Shopper's Discount Liquors ketika Gary berusia 14. Garry meluangkan hari liburnya untuk bekerja di toko sang Ayah. Dari membantu usaha Ayahnya ini, kemampuan berbisnis Gary semakin terasah. Ia mendapat banyak pengalaman dan pengetahun baru dalam menjalankan suatu bisnis.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus dari North Hunterdon High School, ia memutuskan untuk mengejar gelar sarjananya di Mount Ida College yang berlokasi di Newton, Massachusetts sehingga ia harus meninggal New Jersey, tempat tinggalnya selama ini.
Menyelesaikan kuliah pada 1998, Gary berkumpul kembali dengan keluarganya dan mulai mengembangkan bisnis anggur Ayahnya. Gary mengganti nama tokonya menjadi Wine Library. Dari perpaduan ilmu yang didapatkan selama kuliah dan hasil kreativitasnya, Gary mulai membuat bisnis anggur ini dijual secara online dan melakukan pemasaran melalui Youtube.
Ia membuat kanal Youtube bernama Wine Library TV. Dari kanal Youtube ini, ia membuat konten-konten seputar mencicipi berbagai macam anggur dan ulasan tentang anggur. Dengan cara ini, Gary berhasil meningkatkan pendapatan bisnis anggur ini dari yang awalnya USD 3 juta atau sektar Rp 42,6 miliar setahun menjadi USD 60 juta atau sekitar Rp 852 miliar, (kurs Rp 14.200).
ADVERTISEMENT
Sukses membuat pendapatan bisnis anggur meningkat, Gary menyadari bahwa dunia digital memiliki pengaruh yang luar biasa. Pada 2009, ia mendirikan VaynerMedia bersama adik laki-lakinya, AJ Vaynerchuk
VaynerMedia menyediakan layanan kebutuhan media sosial, digital marketing, personal branding, dan lain sebagainya untuk kebutuhan suatu brand. Dalam beberapa tahun berdiri, perusahaan ini berhasil masuk dalam daftar agensi teratas tahun 2015. Pada tahun berikutnya, VaynerMedia betumbuh pesat dengan memiliki pendapatan kotor sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun, (konversi Rp 14.200), menurut The Famous People.
Tak hanya mendirikan agensi, Gary juga sudah mengeluarkan berbagai buku, di antaranya berjudul Crush It!: Why Now Is the Time to Cash In on Your Passion (2009), The Thank You Economy (2011), dan Crushing It!: How Great Entrepreneurs Build Their Business and Influence-and How You Can, Too (2018). Hasil dari kerja keras dan kreativitasnya, Gary tercatat di Celebrity Net Worth memiliki kekayaan USD 200 juta atau sekitar Rp 2,84 triliun, (kurs Rp 14.200).
ADVERTISEMENT