Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gemar Makan di Pinggir Jalan, Awal William Wongso Jadi Mentor Gordon Ramsay
30 Juni 2020 15:01 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gordon Ramsay datang ke Sumatera Barat untuk melakukan syuting sebuah reality show bertajuk “Gordon Ramsay: Uncharted”. Di acara tersebut, chef terkenal kelahiran Skotlandia itu belajar memasak rendang kepada William.
Lahir di Malang, 12 April 1947, William kini dikenal publik sebagai konsultan kuliner Indonesia. Karena pekerjaan itu, lelaki yang kini berusia 73 tahun itu amat akrab dengan makanan khas Indonesia dari sabang hingga merauke. Dalam segala forum yang ia ikuti, William selalu memperkenalkan kuliner Nusantara, terutama pada dunia internasional.
Adapun menjadi pakar kuliner Indonesia sebenarnya bukanlah cita-cita William Wongso. Ketika kecil, ia punya gairah untuk berkarier di bidang film dan fotografi sebagaimana sang ayah. Soewadi Wongso, sang ayah, ialah fotografer presiden. Ketika bekerja, ia sering mengajak William untuk turut mencicipi makanan dari beragam daerah.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan mencicipi makanan ini kemudian menempel pada diri William sampai usia remaja. Ia lalu jadi hobi mencoba beragam menu makanan pinggir jalan. William keranjingan mendatangi pasar tradisional, membeli beberapa makanan di sana untuk dicicipi, guna memahami kuliner Indonesia. Praktis, dari lelakunya itu, ia amat piawai soal cita rasa banyak jenis makanan.
Kini, William dikenal sebagai Indonesian Food Ambassador atau duta kuliner Indonesia di luar negeri. Lewat pekerjaan itu, ia bahkan pernah mendapatkan Medali Kehormatan dari Academie du Pain Indonesia di Paris Februari 2018 lalu, membuatnya menjadi satu-satunya orang Indonesia yang menjadi anggota Elite de la Boulangerie International yang merupakan klub para pembuat roti terbaik dunia. Anggota klub bergengsi ini hanya terdiri dari 33 orang.
Perjuangan William memperkenalkan kuliner Indonesia juga tertuang pada buku terbitannya. Ia menerbitkan buku setebal 183 halaman yang berisi cerita sejarah cita rasa masakan Indonesia. Tidak hanya itu, buku berjudul “Flavours of Indonesia” itu juga memuat laporan tentang perjalanan pribadi William berkeliling ke berbagai pulau Indonesia. Seperti yang diketahui, ia memiliki ilmu fotografi yang ia wariskan dari sang ayah. Pengetahuan itu amat mendukungnya untuk bercerita dan melakukan eksplorasi tentang kekayaan kuliner Nusantara. Perlu diketahui, dalam ajang Gourmand World Cookbook Awards, buku itu mampu mengalahkan 205 buku dari negara lain dan menyabet juara pertama.
ADVERTISEMENT
Di samping segala pencapaiannya soal bidang kuliner di dunia internasional, William tetap punya tekad untuk mengenalkan kuliner tanah air ke dunia luar. Menurutnya, Indonesia belum memiliki peta panduan kulinernya sendiri. Padahal, menurutnya pula, kuliner Indonesia kini memiliki potensi untuk mendunia lantaran kiblat kuliner dunia saat ini tengah berganti ke kuliner Asia.
Selain itu, di balik kesukses annya di dunia kuliner, William tak lantas kebablasan. Untuk menjaga kesehatan, misalnya, ia mengaku hanya menyantap makanan seperlunya saja. William punya jadwal ketat untuk untuk memakan masakan tertentu. Bila ingin memakan menu yang sama, ia akan melakukannya pada dua pekan kemudian.