Konten dari Pengguna

Gita Wirjawan, Eks Menteri Perdagangan RI yang Pernah Jadi Pelayan Restoran

12 Februari 2021 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gita Wirjawan. Foto: Instagram/gwirjawan
zoom-in-whitePerbesar
Gita Wirjawan. Foto: Instagram/gwirjawan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kamu,mendengar kalimat di atas? Apakah kalimat tersebut valid?
Banyak tokoh sukses di Indonesia maupun dunia yang berasal dari keluarga kurang mampu lho! Sebut saja Hermanto Tanoko, crazy rich Surabaya yang ternyata pernah tidur di kandang ayam. Atau orang terkaya di dunia, Jeff Bezos. Ia pernah menjadi juru masak di salah satu restoran cepat saji.
Lantas apakah benar jika terlahir dari keluarga kaya sudah pasti sukses dan memiliki karier yang moncer? Jawabannya adalah tidak. Kesuksesan tidaklah memandang kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak. Kesuksesan bisa diraih dengan kerja keras yang dilandasi dengan sikap semangat dan motivasi yang tinggi untuk mewujudkannya.
Semua orang memiliki hal tersebut di dalam dirinya, salah satunya ialah Gita Wirjawan. Gita merupakan Mantan Menteri Perdagangan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
Pria yang memiliki nama lengkap Gita Irawan Wirjawanini merupakan putra dari pasangan almarhum Wirjawan Djojosoegito dan Paula Warokka Wirjawan. Almarhum ayahnya sendiri adalah seorang profesor kedokteran di Jogja.
Terlahir dari keluarga kaya tak lantas membuat jalan hidup Gita mulus. Gita pernah mengalami masa-masa sulit yang jarang orang tahu.

Bekerja demi Bertahan Hidup

Gita Wirjawan merupakan salah satu profil orang sukses yang pernah mengalami kesulitan secara ekonomi, meskipun hidup dalam keluarga kaya. Hal ini terkuak dalam salah satu podcast di kanal YouTube CXO Media.
"Banyak yang enggak tahu, Pak Gita itu pengalamannya sebelum itu banyak gitu kan. Pernah cuci piring, pernah main piano di sana-sini, dan segala macam. Ceritakan dong pak, waktu pengalaman-pengalaman itu," tanya Putri Tanjung dalam kanal YouTube CXO Media.
ADVERTISEMENT
"Saya ke Amerika itu, I've come from the middle class family dari Jakarta. Tapi pas-pasan banget waktu sampai di sana,” terangnya.
Kala itu, Gita merantau ke Amerika guna memperoleh pendidikan yang bagus. Ia mengenyam pendidikan tinggi di University of Texas, Austin.
Kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya berimbas dengan kehidupannya di Amerika. Gita memutuskan untuk bekerja demi bertahan hidup di Negeri Paman Sam tersebut.
Gita lantas memanfaatkan kemampuannyadalam bermain piano untuk mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi tukang cuci piring, cleaning service hingga pelayan di sebuah restoran.
Gita melakukan pekerjaan ini setiap hari setelah ia selesai kuliah. Untungnya Gita pintar dalam membagi waktu antara bekerja dan kewajibannya untuk menuntut ilmu.
ADVERTISEMENT
"Itu seminggu kerja mungkin 40 jam, sambil mengambil kelas 5 sampai 7 kelas per semester," jelasnya.

Jadi Pelajaran Berharga

Menjadi seorang mahasiswa dan pekerja paruh waktu ternyata mendatangkan banyak pelajaran hidup bagi Gita. Ia belajar banyak mengenai karakteristik pelanggan yang membangun kepribadiannya sebagai pengusaha sukses.
"Berapa tahun ya saya jadi waitress. Itu saya benar-benar belajar mengenai customer service. Karena kalau orang itu lagi dilayani, banyak yang complain misal karena piringnya enggak hangat, banyak yang complain ikannya kurang matang atau enggak sesuai dengan pesanannya. Itu kita belajar tentang feedback. Hal ini bisa diaplikasikan ke seluruh vertikal bisnis kalau menurut saya," ujar Gita.

Perjalanan Karier Gita Wirjawan

Setelah lulus, ia pulang ke Indonesia dan kemudian berkarier sebagai seorang bankir di Citibank.
ADVERTISEMENT
Pada kurun waktu tahun 1999 sampai dengan tahun 2000, Gita berhasil menamatkan kuliah S2 di Harvard, lalu bekerja di Goldman Sachs Singapura hingga tahun 2004. Goldman Sachs adalah sebuah bank yang didirikan oleh Marcus Goldman.
Di tahun 2005 ia pindah bekerja ke ST Telekomunikasi, Singapura. Ia bekerja selama satu tahun di perusahaan tersebut sebelum akhirnya pindah ke JP Morgan Indonesia.
Tahun 2008, Gita mewujudkan ambisinya untuk mundur dari JP Morgan dan mendirikan Ancora Capital. Perusahaan barunya ini berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. Ketegasannya dalam mengorganisir Ancora berbuah manis ketika hanya dalam hitungan bulan, perusahaan ini mengambil alih sebagian saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, beberapa perusahaan properti di Jakarta, dan sebuah perusahaan properti di Bali.
ADVERTISEMENT
Ancora Capital sukses menghimpun dana investasi (private equity fund) dari para investor asal Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei yang mencapai 300 juta dollar AS. Private equity fund yang dibentuk Ancora Capital ini merupakan private equity fund pertama yang didirikan dan memenuhi ketentuan syariah (sharia-compliant private equity fund).
Perjalanan karier Gita semakin moncer. Pada 11 November 2009, Gita bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM). Gita sukses membuktikan kepemimpinannya dengan meningkatnya realisasi investasi, dengan keberhasilannya menggandeng investor asing untuk menanamkan modalnya di negeri ini.

Dedikasi untuk Negeri

Gita Wirjawan memiliki minat dan kesadaran yang sangat mendalam akan peran penting dunia pendidikan sebagai pendorong Indonesia untuk menjadi negara maju. Ia mendirikan Ancora Foundation dengan misi untuk membantu pendidikan usia dini dan pendidikan lanjutan untuk warga negara Indonesia yang memiliki bakat akademis.
ADVERTISEMENT
Ancora Foundation telah menyeponsori pelatihan guru di 450 taman kanak-kanak “Sekolah Rakyat Ancora” yang memberikan pelayanan kepada anak anak kurang mampu di seluruh Indonesia. Gita Wirjawan juga telah menyediakan beasiswa ke sekolah-sekolah ternama di seluruh dunia termasuk Harvard University, University of Oxford, Stanford University, University of Cambridge, Universiti Malaya, Nanyang Technological University, and Sciences Po untuk warga negara Indonesia. Semenjak dijalankannya, program beasiswa ini telah mengirim 42 mahasiswa Indonesians ke universitas ternama dunia.
Kerja keras dan semangat merupakan kata kunci dari kesuksesan. Gita Wirjawan, salah satu profil orang sukses Indonesia yang mampu raih kesuksesan dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi.
Yuk, raih kesuksesan versi kita sendiri dengan cara kerja keras, semangat, konsisten, dan pikiran yang positif. Percayalah, semua orang bisa sukses.
ADVERTISEMENT
(AAG)