Konten dari Pengguna

Jhonny Andrean, Korban Penjarahan 98 Kini Sukses Berbisnis hinggga Luar Negeri

19 Desember 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Johnny Andrean dan istri Tina Andrean. Foto: Instagram/johnnyandreansalon
zoom-in-whitePerbesar
Johnny Andrean dan istri Tina Andrean. Foto: Instagram/johnnyandreansalon
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal dengan J.Co Donuts & Coffee? Mungkin beberapa dari kalian mengira bahwa kuliner satu ini berasal dari luar negeri. Kesuksesan brand J.Co Donuts & Coffee tentunya tidak lepas dari sosok pria yang mengawali bisnisnya dari nol.
ADVERTISEMENT
Jhonny Andrean, lelaki asal Singkawang yang berhasil membuat usaha kecil menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Selain sukses menjadi pemilik J.Co Donuts & Coffee, Jhonny juga sukses membesarkan bisnis lainnya yakni Jhonny Andrean Salon dan BreadTalk Indonesia. Yuk, tilik perjuangan salah satu profil orang sukses Indonesia berikut ini.

Jhonny Andrean Salon

Foto: Instagram/Jhonnyandreansalon
Berbekal pengetahuan salon yang didapat dari sang ibu, akhirnya pada 1978 Jhonny memutuskan untuk membuka salon kecil-kecilan di kawasan Jakarta Utara. Kepandaian dalam menata rambut dan keramahan terhadap pelanggan menjadi alasan utama bisnis kecilnya ini berkembang dengan pesat.
Jhonny melihat peluang yang menggiurkan terhadap bisnis kecilnya ini. Selang dua tahun, Jhonny mulai merekrut karyawan dan membuka cabang di berbagai tempat.
ADVERTISEMENT
Johnny Andrean juga sempat memperdalam keterampilan tata rambutnya ke Eropa, Vidal Sasson Academy London, Alexander de Paris, Tony and Guy Academi London sampai Trevor Sorbie Academi London sempat menjadi tempat tujuan Johnny untuk menimba ilmu.
Perjalanan usahanya tak selalu mulus, cobaan datang setelah bisnisnya berkembang pesat dan memiliki puluhan cabang. 19 salon miliknya menjadi menjadi ‘korban’ penjarahan dan pengrusakan di tahun 1998.
Kejadian tersebut tentu saja membuat nasib salon yang telah dirintisnya, berada di ujung tanduk. Tak pantang menyerah, Jhonny berusaha untuk bangkit dan membenahi bisnis salonnya tersebut.
Usahanya tersebut membuahkan hasil yang baik. Jhonny berhasil melewati keterpurukan tersebut dan mengembangkan bisnisnya dengan berekspansi ke seluruh Indonesia.

BreadTalk Indonesia

BreadTalk. Foto: Instagram/Breadtalkindo
Tak puas sampai situ, berbekal uang dari bisnis salonnya yang sukses, Johnny membeli hak waralaba jaringan toko roti populer asal Singapura, BreadTalk, di tahun 2003. Pria kelahiran Singkawang ini terbang ke Singapura untuk belajar secara khusus tentang pembuatan roti, mulai dari cara memasak hingga mengenal variasi topping.
ADVERTISEMENT
Jhonny menjual merek dagang tersebut di Indonesia dengan nama BreadTalk Indonesia. Gerai pertamanya hadir di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Strategi pemasaran yang tepat dan harga terjangkau membuat BreadTalk cepat disukai masyarakat. Salah satu inovasi yang dilakukan Jhonny adalah memperlihatkan proses pembuatan roti secara terbuka kepada pembeli (open kitchen).
Pada 2007 Breadtalk sukses membuka 35 gerai roti di Indonesia. Hingga kini, Breadtalk sudah menjamur di berbagai pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia, bahkan hingga ke ujung Indonesa, Papua.

JCO Donuts & Coffee

JCO Donuts & Coffee. Foto: Instagram/Jcoindonesia
Setelah sukses dengan bisnis salon dan roti, Jhonny kembali melebarkan bisnis kulinernya dengan mendirikan toko roti sendiri bernama J.CO Donuts & Coffe di tahun 2005. Berbeda dengan BreadTalk yang dibeli dari perusahaan lain, J.CO Donuts & Coffee benar-benar asli rintisannya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, jumlah gerai J.CO Donuts & Coffee di Indonesia sudah mencapai lebih dari 100 gerai. Toko roti ini berkembang dengan cepat hingga di 2017 memulai ekspansi pertamanya ke negeri tetangga.
Berdasarkan data di 2018 tercatat sebanyak 20 gerai J.Co telah hadir di Filipina, 11 gerai di Malaysia, 4 gerai di Singapura, 2 gerai di China dan Arab Saudi serta ratusan gerai di Indonesia.
Memulai sesuatu dari nol butuh perjuangan 100%, agar bisa mencapai puncak. Tetap fokus, semangat, dan konsisten dalam meraih kesuksesan.
(AAG)